Prolog

101 10 0
                                    

Alec Benjamin - The Book Of You and I

***

Happy Reading^^

Hari ini kelulusan sekolah. Ada banyak warna yang ditangkap dari perspektif seorang Selena—atau sapaan akrabnya Lena. Mengingat di saat – saat terakhir mengenyam pendidikan sekolah menengah atas, aksi corat – coret pasti sudah tidak asing lagi.

"Na! Kok lo nggak gabung sih?"

Lena mengerjap. Tepukan Kiran membuyarkan lamunannya ""Huh?"

Kiran menghela nafas. Diam – diam mengikuti kemana arah pandang Lena berpusat "Udah nyaris setahun. Lo masih belum—move on?"

"Apaan sih?" Lena mengernyit—menyiratkan ketidaksukaan pada topik yang diperbincangkan Kiran.

Kiran mengangkat bahu acuh. Memilih ikut duduk di samping Lena yang sedari tadi termenung menatap euforia kelulusan mereka dari sudut lapangan basket sekolah "Yaa—kalau sayang mah jangan dilepas. Samperin gih, apa salahnya coba diajak ngomong baik – baik"

Lena tertawa. Sayang, di telinga Kiran tawa itu cenderung terdengar menyakitkan dan penuh luka.

"Semuanya udah selesai, Ran. Apalagi yang harus gue omongin baik - baik? Gue cukup tahu diri kok."

"Tapi Na, kalian--"

"Kadang lo memang harus melepas sesuatu—daripada tetap bertahan, tapi saling menyakiti. Kedengaran lebih indah kan?"

🕛To Be Continue🕛

S E K A L ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang