"My Lord!!!" Bisma meringis lantaran dirinya terjatuh dari tempat duduk. Pria itu memang tengah berbaring, saat Sam menghentikan mobil secara mendadak pria itupun ikut terpelanting ke depan.
"Ada apa Sam?" Luther membalikan tubuhnya ke arah Samuel. Pria itu tiba-tiba menginjak pedal rem saat Luther menanyakan soal ijin keluarga kepada yang lain.
Suasana menjadi hening selama beberapa detik. Sampai suara Alex menyadarkan Sam yang tengah melamun. "Kalian tidak akan melakukan kesalahan yang kedua kali kan? Cepat jalan sebelum polisi mengejar lagi karena berhenti sembarangan. Apa kamu lelah, Sam? Aku bisa menggantikannya."
"Ah, tidak-tidak, aku hanya sedikit kurang fokus!"
Bentangan laut biru gelap yang tidak berombak menghiasi salah satu sisi jalur E10, sedangkan pada sisi lainnya di dominasi oleh bukit-bukit tinggi yang menjulang. Seharusnya tempat ini berwarna hijau jika dikunjungi saat musim panas. Tapi kali ini, semua objek di sekeliling hampir berwarna putih cerah lantaran salju menutupi semuanya. Hanya beberapa pohon kurus tanpa daun yang menampakkan warna coklatnya. Tinggal sedikit pohon hijau yang masih menyisakan daunnya.
Luther menghidupkan radio mobil, butiran-butiran salju mulai turun lagi seperti gerimis.
'Beberapa penduduk Eropa Utara lebih memilih menghabiskan musim dingin di Eropa bagian Selatan dan Barat, lantaran perkiraan cuaca berubah menjadi lebih dingin dibanding tahun sebelumnya...'
"Oh ayolah, jangan mendengarkan berita yang akan membuat kita menjadi ragu begitu." Bisma mengarahkan tangannya ke depan lalu memindahkan siaran tersebut ke saluran yang lain. Namun, Samuel memindahkannya kembali.
'... Hari ini, 15 Januari. Dihimbau kepada masyarakat untuk tinggal di dalam rumah terlebih dahulu. Dilansir dari informasi Russian Arctic National Park, disana sedang terjadi badai salju, kemungkinan akan sampai ke Norwegia dari arah timur nanti malam. Untuk yang berencana menyaksikan cahaya utara, sepertinya malam ini bukan waktu yang tepat. Langit akan tertutup kabut tebal....'
Hari sudah mulai gelap, mentari terbenam pukul 3 sore, mobil yang ditumpangi ketujuh muda-mudi itu telah sampai di desa Laupstad. Sam memilih untuk mencari penginapan terdekat dari sana.
"Kalian masih bisa berubah pikiran atau mencari tempat tujuan lain. Untuk malam ini, kita akan menyewa sebuah villa untuk istirahat." Samuel membelokan mobilnya ke dalam sebuah gang disebelah kiri. Dengan bantuan google maps ia menemukan sebuah tempat penginapan di desa yang dapat dikatakan cukup pelosok itu.
Jalanan menanjak, terlihat 3 buah bangunan berdiri di atas sana, villa-villa itu berada di dataran lebih tinggi dari jalan yang mereka lintasi. Pada sisi paling kiri terdapat villa berwarna putih, lalu disebelah kanannya berwana merah dan terakhir berwarna coklat. Namanya adalah, penginapan Lavvoen i Austpollen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Borealis di Langit Utara [Hiatus]
AvventuraBerbagi uang sewa sebuah mobil untuk membelah jalur Lofoten menjadikan pertemuan ketujuh muda mudi dari latar belakang dan negara yang berbeda terimplikasi pada petualangan tidak biasa. Pendakian saat musim dingin sangat perlu diperhatikan di darata...