Bab 7

23 2 5
                                    

"Fin, Fin, lo tau nggak ada anak indigo di sekolah kita. " seru Miko dengan heboh.

"Bener Fin, yuk ah temuin dia! " sambung Dafa tak kalah heboh. Memang 2 manusia ini suka heboh dengan hot news.

"Lah bodo amat! Emang gue pikirin. " Fino tetap berfokus pada handphone miliknya.

"Katanya pengen bilang maaf ke Nera, " sindir Keira tanpa menoleh ke Fino.

"Betulin deh Kei. " sambung Faro.

Fino pun membenarkan posisi duduknya, "Anak indigo? Konyol! Mana ada manusia yang bisa melihat 'mereka' setiap detik?! Imposible! Melihat masa depan? Masa lalu? Apa mereka bersekolah hanya untuk bercita-cita menjadi seorang peramal? " remeh Fino.

"Ngomong sama orang gila mana mempan! " cerca Miko kesal.

"Apa lo bilang?! "

°°°°°°°

Raut wajah Elen menjadi mengeras, hingga membuat kedua alisnya saling berdempet dan dahinya pun berkerut. Gadis berkuncir kuda itu berjalan menuju kelasnya dengan tergesa-gesa dan mengabaikan beberapa panggilan teman beda kelas.

"Gilang! " teriak Elen di ambang pintu, setelah menemukan sosok yang dicari-cari.

Si pemilik nama pun terlonjak kaget sembari memegangi dadanya. Elen pun segera menghampiri Gilang yang sedang bercanda dengan teman-temannya.

"Kamu gila? " teriaknya tepat di depan wajah Gilang.

"Maksud lo? "

"Kamu nyebarin kalau aku indigo kan? "

"Nggak. Kata siapa? "

"Feeling! Pasti kamu kan? Nggak mungkin Killa! "

"Nuduh itu yang bermutu dong, El! Gue sama sekali nggak nyebarin. "

"Terus kenapa ada anak yang tau? "

"Bentar gue inget-inget dulu! " Gilang pun berpikir sejenak, "Oh gue inget, tadi Rasty anak kelas sebelah curhat ke gue akhir-akhir ini ada yang ganggu dia, kayak semacam demit. Yaudah gue bilang aja coba tanya ke lo! " ingat Gilang dengan santai.

"Rasty siapa sih? Bodo amat dia siapa, satu sekolah jadi tahu, Lang! Kamu sih. "

"Gilang, Gilang, dah tau si Rasty ember, ngapain lo kasih tahu, bego amat sih! " seru Killa yang entah datang darimana.

"Ya gimana dong? Gue kan nggak bisa buat satu sekolah jadi amnesia. " sungguh jawaban macam apa yang diberikan Gilang untuk orang yang sedang emosi ini?

"Payah! " Killa pun menoyor kepala Gilang tanpa ampun.

"Yaudah deh, dah terlanjur. Mau gimana lagi? " pasrah Elen.

°°°°°°°

"Lo Elen kan? Kenalin gue Dafa. " ucap Dafa dengan menjulurkan tangannya.
Elen yang di hadapannya hanya menaikkan sebelah alisnya, lalu melirik tangan yang terulur itu dan meraihnya dengan sopan.

"Elen. " salam kenal Elen dengan sedetik senyuman.

"Inget gue nggak? "

"Temennya orang yang ngaku famous itu? "

"Good girl, untung lo nggak amnesia. "

"Ada apa? "

"Cari anak indigo. Lo kan? "

"To the point. "

"Okok calm! Boleh sambil duduk? "

Tanpa basa-basi Elen langsung duduk di bangku terdekat dan disusul Dafa.

Hello Indigo!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang