🎧 5 - Happy?

982 65 21
                                    

CAUTION!! ⚠️⚠️⚠️
1. Silent reader = mengecewakan, mengecewakan = bikin dosa
Siders=bikin dosa terus!
2. Tidak untuk anak-anak 🔞
3. You must read My Hyper Boy first!!

🎠🎠🎠

Author POV

"Uhuk uhuk" Hanna terbatuk-batuk mendengar pertanyaan Agnes.

Dengan sigap Fazo mengambilkan air dan menepuk pelan punggung gadis itu.

"Mom sudah kubilang santai aja dulu" ujar Fazo marah.

"Eh... Iya iya maaf, kamu gapapa Han?" tanya Agnes sedikit khawatir.

"Gapapa tante"

"Maaf ya, jadi kesannya tante keburu-buru. Kamu tau sendiri, Fazo udah tua. Cukup umur lah buat dia menikah" ujar Agnes sambil nyengir kuda.

"Mooooom stop it!" ujar Fazo lagi.

"Udah-udah mending buruan makan dulu okay? Urusan nikah biar Fazo yang bergerak. Anak daddy ga bakal mengecewakan kalau masalah cinta" ujar Roger sambil menyinggungkan senyum jahil ke anaknya.

"Dady sama aja sama mom"

Hanna hanya bisa tersenyum kecil melihat perdebatan sang pacar dengan orang tuanya. Dia terlihat seperti bocah laki-laki yang belum dewasa.

Mereka memulai makannya dengan mengobrol hangat layaknya keluarga utuh. Hanna merasa nyaman dengan suasana ini, ia sempat takut kalau orang tua Fazo tidak merestui hubungannya, ternyata malah sebaliknya.

"Oh iya Han, apa Fazo suka merepotkanmu?" tanya Agnes.

"Enggak tante, dia sangat manis" ujar Hanna malu-malu.

"Syukurlah... Kamu tau sendiri kan, dia kadang-kadang bertingkah seperti bodoh. Aku khawatir hal itu malah merepotkanmu"

"Hanna malah suka Tante, memang terkadang dia sangat manja. Suka minta disuapin juga, tapi itu sangat manis" Fazo membelalakan matanya, ia tak menyangka gadisnya akan menceritakan bagian yang itu.

"Uhuk uhuk.. Apa kamu bilang? Dia disuapin?" Roger kaget sampai tersedak.

"Terkadang aja dad, kayak gak pernah muda aja deh" ujar Fazo.

"Iya iya... yang masih muda, nikmatin semuanya mumpung masih bisa. Nanti siap-siap aja kalau udah tua kayak daddy, ga pernah tuh disuapin lagi" sindir Roger pada istrinya.

"Heh, udah usia masih aja iri sama anak sendiri" ujar Agnes.

"Ya kan daddy cuma bicara fakta" ujar Roger membela diri.

"Awas ya, nanti sampai rumah aku akan menyuapimu semeja penuh. Awas aja kalau tidak habis!"

"Ya gak gitu juga lah sayang. Lihatlah Hanna, calon ibu mertuamu sedang mengomel. Jangan ditiru ya?"

"Heh!" teriak Agnes semakin marah.

Hanna tertawa lepas melihat tingkah Agnes dan Roger. Tidak heran pacarnya tumbuh menjadi lelaki kocak, orang tuanya saja begini. Diam-diam Fazo bersyukur melihat pacarnya terlihat bahagia.

"Semoga cepat menjadi satu keluarga utuh ya Han" batin Fazo.

🎠🎠🎠

Hanna dan Fazo kini dalam perjalanan pulang. Setelah berjam-jam mereka berbincang dengan orang tua Fazo, akhirnya mereka berpamitan.

"Bagaimana sayang, kamu suka bertemu dengan orang tuaku?" ujar Fazo sambil menyetir.

"Suka sayang, mereka baik"

"Maafkan mommy dan daddy ya sayang, mereka memang selalu membicarakan pernikahan. Aku takut kamu tidak nyaman"

"Iya gapapa, tapi lain kali kalau mau bertemu orang tua kamu bilang dulu ya? Kan malu kalau aku belum siap apa-apa kayak tadi"

"Oh jadi lain kali mau ketemu lagi ya?" goda Fazo.

"Eh gak gitu... Tapi.. Yah begitulah" ujar Hanna salah tingkah.

"Suatu hari nanti aku akan bawa mereka bertemu dengan mereka nanti dalam status yang berbeda sayang. Pasti" janji Fazo.

"Yah... Suatu hari nanti" ujar Hanna sambil melamun.

Cukup lama keheningan di antara mereka. Hanna sibuk dengan lamunannya, sedangkan Fazo sibuk menyetir.

"Bagaimana kalau aku menemui orang tuamu di akhir pekan?" ujar Fazo memecah keheningan.

"Hah? Untuk apa?"

"Lho, kok untuk apa? Ya untuk berkenalan lah sayang. Selama setahun ini anaknya sudah kuanggap istri sendiri. Masa iya aku tidak berkenalan dengan orang tuamu?"

"Nanti pasti kenal sayang, kenapa harus akhir pekan?" Hanna terlihat panik.

"Memangnya kenapa sayang? Nggak boleh ya?" ujar Fazo kecewa.

"Bukan tidak boleh... Mmm.... Aku rasa waktunya belum tepat sayang.

"Hm... Padahal aku sangat ingin"

Sebenarnya Hanna tidak suka melihat wajah Fazo terlihat sedih. Tetapi bagaimana lagi? Ia belum sempat menceritakan apa-apa kepada orang tuanya.

"Mm... Gini aja. Akhir bulan ini ayo kita ke rumah orang tuaku"

"Akhir bulan? Ah terlalu lama, masih 3 minggu lagi dong"

"Mau nunggu 3 minggu, atau tidak sama sekali" ujar Hanna mantap.

"Yah.... Baiklah baik, aku selalu kalah denganmu sayang. Aku tunggu akhir bulan nanti. Awas aja kalau sampai kamu bohong ya"

"Iyaaa sayangkuuuu...." ujar Hanna sambil mencubit pipi Fazo gemas.

"Apakah aku bisa menepati janjiku pada Fazo? Ah semoga bisa" Batin Hanna.

🎠🎠🎠

I'm back!!
Maaf udah bikin kalian nunggu selama setahun penuh 😭😭😭

Hiatus ku terlalu mendadak huhu
Buat yang sekarang aku usahakan konsisten yaa
Doain inspirasiku nggak buyar lagi 😭

Terimakasih banyak kalian udah setia 😭😭😭
Sayang banget banget banget!

Kam, 24 Jun '21

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Romantic BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang