Happy reading🥰•
•
Yoongi, hari ketujuh belas.......
Bungkusan itu masih tersimpan dalam laci meja kerja Yoongi. Kantong kertas coklat berisi Hangwa, oleh-oleh dari Hoseok itu nyaris tak tersentuh saking sibuknya Yoongi.
Malam tadi ia menyerahkan hasil editing-nya pada Jung Eunsu. Ada beberapa bagian dari naskah itu yang dibuang Yoongi, dan Eunsu tidak terima.
Mereka sempat berdebat lama di dalam kafe itu sampai Yoongi yang memutuskan untuk mengalah setelah penulis berambut agak keriting itu mengancam akan melapor pada Eric.
Yoongi kadang lebih senang bekerja sama dengan penulis debutan yang tak banyak maunya. Mereka belum terlalu berpengalaman dan lebih banyak mempercayakan urusan naskah pada publisher.
Ya, wajar saja karena mereka mendapatkan kesempatan itu melalui jalan panjang sebelum akhirnya ada penerbit yang menerbitkan karyanya.
Untuk urusan Jung Eunsu, itu jelas urusan yang berbanding terbalik dengan yang pertama. Eunsu adalah seorang penulis cerpen dan cerbung yang tulisannya selalu menghiasi beberapa koran nasional.
Dia penulis ulung, dan saat pertama kali memutuskan menerbitkan novel pertamanya melalui Moonji, semua staf bersorak-sorai. Dan benar, novelnya menjadi sebuah karya fiksi fenomenal yang segera menjadi puncak best seller dalam waktu satu minggu saja setelah dirilis.
Jung Eunsu sepertinya dikaruniai talenta Michaelangelo Buonarroti yang bisa melukis huruf-huruf yang menjadi masterpiece tak ternilai. Novel keduanya pun bernasib sama. Satu tahun setelah terbit, novel itu sudah cetak ulang sembilan belas kali.
Eunsu hebat, Yoongi mengakui itu. Sebelum ia tahu dari Kevin, editor novel pertama Jung Eunsu, kalau Eunsu itu banyak maunya, Yoongi sangat mengagumi wanita lajang yang berusia empat tahun lebih tua darinya itu.
Tapi setelah tahu segala kebusukan Eunsu, Yoongi seperti hilang selera. Itu sebabnya saat Eric menunjuknya menjadi editor untuk karya terbarunya, Yoongi apatis dan perdebatannya dengan Eunsu tadi membuatnya berpikir kalau proyek ini adalah musibah baginya.
Akhir-akhir ini malah ada berita lain yang di dengar Yoongi, Eunsu sudah berlagak seperti selebritis semenjak namanya semakin menanjak. Dan itu membuat Yoongi semakin ngeri.
Yoongi melirik kubikel Hoseok di seberang meja kerjanya. Kesibukannya selama beberapa hari ini benar-benar membuat Yoongi melupakan banyak hal. Lupa makan, lupa pulang, lupa beberapa hal tentang Jungkook (dan Yoongi merasa itu adalah keuntungan baginya).
Yang terburuk adalah, ia lupa kalau Hoseok sudah jarang ada di kantor. Eric sempat menyebut-nyebut tentang Hoseok yang memilih untuk bekerja di luar kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Expecting Too Much? [KookGa/TaeGi] (Complete) ✓
FanficSinopsis : Sejauh ini Yoongi merasa, ia terlahir hanya untuk mencintai Jungkook, namun mampukah ia memperjuangkan mimpinya? Jungkook meminta waktu dua bulan untuk berpikir. Selama penantian menegangkan itu, Yoongi harus menelan berbagai kepahitan ya...