No Choice

326 29 32
                                    

Kehidupan memang selalu punya kejutan tersendiri bagi manusia yang bernafas di dalamnya, tidak terkecuali untuk wanita cantik yang kini terlihat melamun dengan pandangan ke arah selembar daun pohon maple di tangannya. Dia merenungi nasib yang akan dia jalani ke depannya, haruskah dia menyerah atau tetap berjalan ke depan? Walaupun jalan itu begitu gelap baginya, dia berharap akan ada secercah sinar yang akan membuat garis senyuman di bibirnya terlukis.

Ingatan memory tentang percakapan dengan kedua orang tuanya pun terngiang-ngiang di pikirannya hingga kini, kalimat yang sarat akan permohonan itupun membawa beban tersendiri baginya. Dia mulai menulis sesuatu di lembaran daun maple tersebut.

‘bisakah aku mempunyai jalan lain?’

Wanita ini kemudian menerbangkan selembar daun maple tersebut di antara belaian angin sore musim gugur ini, sembari memejamkan matanya dia berdoa akan ada keajaiban yang menolongnya.

“yesung” tepukan di pundaknya oleh seseorang mampu menyadarkan dirinya yang kini dapat dia lihat seorang sahabatnya yang tersenyum ke arahnya. Yesung, atau bernama lengkap kim yesung ini membalas senyuman menawan wanita yang kini duduk di sebelahnya, dia tetap akan menjadi ceria di depan semua orang, walaupun kini hatinya dan pikirannya tengah tidak menentu.
Mereka duduk di taman dengan menikmati es caramel mocha, yang menjadi favorit keduanya. Duduk tenang dengan hembusan angin musim gugur, kemudian memejamkan mata adalah salah satu cara merilekskan pikiran dari rutinitas seharian.

“bisakah aku bertanya sedikit, hyukie?” wanita itu menoleh ke samping untuk mendengarkan apa yang akan di katakan oleh yesung, dia tersenyum dan mengangguk hingga membuat yesung menghembuskan nafasnya berat.

“bagaimana jika orang tuamu menjodohkan dirimu dengan seorang lelaki yang belum dikenal? Apa kau akan menerima atau menolak?” yesung menanti jawaban sahabatnya, eunhyuk. Terlihat wanita itu menimbang-nimbang jawaban apa yang akan diberikannya kepada sahabatnya. Dia akhirnya memberi saran bahwa seharusnya mereka bertemu dulu setelah itu barulah memutuskan untuk menerima atau menolak.
Jawaban eunhyuk itu sebenarnya memang tepat tapi tidak tepat bagi situasi yang sedang yesung alami. Dia tersenyum pahit sembari menerawang jauh ke langit yang mulai menampakkan sinar jingga tersebut. kedua wanita tersebut akhirnya memutuskan pergi dari taman tersebut setelah menghabiskan minuman mereka, mungkin tidak akan berubah keputusan yang telah direncanakan sebelumnya dan itu yang membuat yesung seringkali enggan untuk menginjakkan kakinya di rumah.

Derap langkah yang gontai itupun perlahan memasuki rumah megah di depannya, matanya sayu memandang ke depan, bibirnya terkatup rapat seakan tidak ingin satu kata pun keluar dari sana. Yesung mencoba tegar, bahkan walaupun di dalam sudah hancur tapi dia tidak bisa menunjukkan itu. Samar-samar dia mendengar perbincangan beberapa orang di dalam rumahnya, gelak tawa semakin nyaring terdengar ketika langkah kakinya semakin mendekat.
Dia membuka pintu rumahnya, dan seketika melihat dua orang yang tidak asing di matanya. Orang yang memang sudah beberapa kali dia lihat tapi orang itu yang sebentar lagi juga akan menjadi salah satu bagian penting di hidupnya.

Yesung menunduk memberi salam ke arah orang tersebut, kemudian berlalu menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Beberapa saat ketika dia telah selesai mandi dan berganti baju, ibunya mendatangi dirinya dan meminta kehadirannya di bawah untuk berbincang dengan tamu mereka. Wanita itu enggan tapi mengingat bagaimana mata memohon ibunya membuat hatinya yang lembut itupun tidak tega hingga akhirnya dia turun menuju ruang tamu.

“yesungie, apa kabarmu?” wanita yang terlihat dengan berusia sama dengan ibunya itupun memulai perbincangan mereka, yesung meremas jemarinya dan tersenyum simpul.

“baik ahjumma, bagaimana keadaan anda sendiri?” dengan perasaan sedikit gugup akhirnya yesung menatap mata wanita yang menjadi lawan bicaranya tersebut. wanita itu tersenyum tulus dan mengatakan bahwa dirinya juga baik-baik saja.

macam-macam rasa KyuSung {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang