Tepat dimalam ini, kau bersamaku. Berbincang tetapi sudah tak seperti dulu. Suasana tak lagi hangat, melainkan dingin yang menusuk. Kau mengulang cerita rajutan cinta yang dulu indah. Lalu berkata seakan kau tak ingin pernah ada dan kembali. Mengatakan bahwa semuanya sudah cukup sampai disini. Menurutmu sudah cukup rasa sakit yang kuterima selama ini....
Tapi taukah kau? Bahwa meski berjuta kali kenyataan menghantam begitu keras. Perasaanku tetaplah sekeras tekad. Tak ingin seperti batu yang akan lapuk oleh hujan. Tak ingin seperti baja yang akan leleh dalam panas. Perasaanku akan tetap sama terhadapmu. Walau detik ini pun kau kembali menghancurkan hati yang mendambamu selama ini.
Angin semakin menusuk tubuhku. Netraku tak ingin terpejam, melainkan terus berlinang walau aku tak ingin. Berulang kali aku katakan "Aku tak apa" tetap saja hatiku menolak. Izinkan aku mengatakan sekali lagi, bahwa aku sangat mencintaimu lebih dari yang kau tau.
Namun sudah terlambat... Kau telah pergi memutus semua tali rajutan yang kita untai bersama. Kini tinggallah aku merajut sendiri semua perasaan. Sabar menanti tanpa batas tanpa balas.
Butuh waktu bagiku untuk mengukir semua dalam tulisan. Karna sejuta kata pun tak mampu menjelaskan perasaanku saat ini...
Finished, 06 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart My Mind [My Diary]
RomanceTak henti ku ukir sajak tentangmu. Tetap ku ukir namamu, walau perih. Mungkin gila? Tetapi aku senang. Karna dengan ini aku bisa merindukanmu. Baca aja dulu, sapa tau suka. Atau perasaan kita sedang sama. Ini bukan short story, puisi ataupun quotes...