🕊️P R O L O G🕊️

128 10 2
                                    

Matahari mulai menyeruak masuk ke dalam jendela kamar seorang gadis. Tak lama kemudian gadis tersebut terbangun dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah sekian lama berada di dalam kamar mandi, gadis itu segera membuka pintu kamarnya karena tak sabar untuk menyapa kedua orangtuanya yang baru pulang dari luar kota.

Krieett

Dimana semua orang? Bunda dan ayah pergi kemana?

Pikir gadis tadi.

"Bunda!"

"Ayah!"

"Kalian dimana?"

Teriak si gadis remaja yang perlahan menuruni anak tangga yang berbentuk seperti spiral.

∆∆∆

Setelah sekian banyaknya menuruni anak tangga, gadis remaja tadi kebingungan karena tak ada satupun orang yang berada di rumah baru selain dirinya sendiri.

Sebenarnya sejak awal ia memang tak minat tinggal di rumah ini namun kerena kedua orangtuanya yang memaksanya ia tak bisa berbuat apa-apa.

Berjalan menyusuri tiap ruangan memanglah Dari kamar nomor 1 sampai nomor 7 ia tidak menemukan satu informasi pun mengenai rumah yang dipijaknya sekarang.

Sekarang tinggal kamar nomor 9 dan ruangan berpintu abu-abu yang belum di kunjungi.

Oh ya! Sebenarnya kamar-kamar tersebut tidak dikunci. Namun kunci di setiap kamar berada di atas nakas. Dan kunci tersebut memiliki ukiran-ukiran berbentuk abjad.

Letak kunci di kamar nomor 9 berbeda dengan kamar yang sudah dikunjungi. Letak kunci kamar nomor 9 ada di atas meja rias dan dengan ukiran yang berbeda. Maksudnya berbeda adalah ukiran kunci di kamar nomor 1 -7 berbentuk abjad sedangkan di kamar nomor 9 ini berbentuk kepala tengkorak yang terdapat tanda silang di ukiran mata tengkorak tersebut.

Lain lagi di ruangan berpintu abu-abu. Hawa di depan pintu itu terasa panas. Tidak seperti kamar nomor 9 yang hawanya tidak terlalu dingin namun lebih cenderung lembab.

Pintu di ruangan pojok itu juga aneh. Pintu tersebut tak ada lubang kunci dan gagang pintu. Anehnya lagi, pintu itu terbuka perlahan dengan sendirinya.

Gadis yang sedari tadi berdiri di depan pintu abu-abu, berjalan dengan ragu-ragu untuk memasuki ruangan itu.

Semakin dalam ia berjalan, semakin dekat pula rasa penasarannya terjawab.

Ia semakin larut dalam kegelapan tanpa ada penerangan yang menemaninya. Hingga akhirnya ia terjatuh dengan posisi tengkurap. Dan tidak sengaja menyandung sebuah batu besar namun baunya sangatlah amis dan menyengat. Perlahan ia segera bangkit dari posisi tengkurap kemudian dengan sigap mengangkat batu yang membuatnya tersandung. Alangkah terkejutnya yang dipegangnya bukanlah batu namun...

...

Kepala manusia dengan bercak darah yang masih basah dan bola matanya yang masih terbuka lebar.

Gadis tadi langsung menjatuhkan kepala manusia yang dipegangnya. "Kyaaaaaa!" Menjerit tidak dapat menyelamatkan nyawa dari tengkorak dan kepala manusia yang menumpuk seperti Piramida Mesir.

Itu artinya semua tengkorak dan kepala manusia ini adalah korban pembunuhan. Tapi kenapa cuma bagian kepala aja yang berada di ruangan ini? A-aku harus segera keluar dari sini. A-aku gak mau mati di sini! Ya! Pokoknya aku harus keluar dari sini apapun caranya!

Gubrak

"Akh--" pekiknya tertahan

"MAU KEMANA KAU ANAK MANIS?? AKU LELAH MENUNGGUMU ANAK MANIS! HAHAHAHA!! KEMARILAH AKU MEMBAWAKAN KEJUTAN UNTUKMU!!"

aduh! Aku harus gimana? Suara itu pasti suara si pembunuh itu. Ayo berpikirlah Ayumi kau harus keluar dari sini!

Ya! Nama gadis itu adalah Ayumi Larasati. Ia berumur sekitar 14 tahun. Penakut dan penasaran itulah yang ada dalam benak Ayumi.

"HEI! KENAPA KAU TIDAK MAU MELIHATKU LEBIH DEKAT?? APA KARENA WUJUD KU? HAHAHAHA!! KAU TAKUT RUPANYA. SINI BIAR KU TUNJUKKAN ARTI KATA TAKUT YANG SESUNGGUHNYA!! HAHAHA!!"

Perlahan tawa wanita buruk rupa tadi lenyap dan melayang menghampiri Ayumi yang ketakutan setengah mati. Wanita itu membelai lembut pipi Ayumi dengan kuku hitam nan panjang, dan lidah panjang yang mengrayangi seluruh wajah Ayumi.

Ish! Itu sangatlah menjijikkan Bagaimana tak disebut sebagai buruk rupa? jika hampir separuh wajahnya tidak terbungkus kulit.

"KAU SANGATLAH CANTIK! TAPI AKU LEBIH CANTIK DIBANDINGKAN KAU! BAGAIMANA JIKA KAU PINJAMKAN KECANTIKAN MU UNTUKKU??"

"Tidak aku tidak mau," lirih Ayumi memejamkan matanya.

"KAU HARUS MAU GADIS MANIS. KALAU KAU TIDAK MAU...BERARTI NYAWA MU TIDAK AKAN SELAMAT! HAHAHA!!"

"B-baiklah akan ku pinjamkan untukmu." Si wanita buruk rupa itu tersenyum mengerikan melihat mangsanya benar-benar' pasrah.

"KAU!! BENAR-BENAR BODOH GADIS MANIS!! SELAMAT!! SELAMAT KAU SUDAH BERHASIL MASUK KE DALAM JEBAKAN KU!! SETELAH INI KAU AKAN MATI! HAHAHA!!"

Semua tengkorak dan kepala manusia yang ada di lantai tiba-tiba terangkat dengan sendirinya, seperti tidak ada gravitasi. Pisau-pisau yang ada di dalam lemari tua bergerak seakan-akan' memiliki jiwa dan beterbangan mengitari tubuh Ayumi.

Sesaat kemudian wanita buruk rupa itu, tertawa puas melihat mangsanya dalam keadaan bingung, ketakutan, dan pasrah. Tidak ada kata penasaran lagi di kepala Ayumi. Semua sudah terjawab mengapa tengkorak dan kepala manusia ini berada di ruang terakhir.

Perlahan Ayumi meneteskan air matanya.

Dan....

















.....

Jlebb

Semua pisau yang mengitari tubuh Ayumi menancap sempurna di bagian dada kiri dan matanya.

Brukk

Wanita buruk rupa itu tertawa puas setelah melihat gadis tadi terjatuh tak berdaya dan menghilang secara misterius.

Mayat Ayumi juga tidak kunjung di temukan oleh kedua orang tuanya dan warga sekitarnya.

Setelah kepergian Ayumi, kedua orang tua dari gadis itu meninggalkan rumah yang menyebabkan anak semata wayangnya meninggal secara misterius.

Wanita buruk rupa itu juga sudah jarang menampakkan dirinya lagi. Namun tak ada yang tau jika mayat Ayumi sebenarnya masih bersama dengan wanita buruk rupa yang membunuhnya.

Gegernya berita tentang menghilangkannya mayat Ayumi sudah melebar luas. Hingga saat ini rumah tua itu tak lagi ditempati.

Sang pemilik rumah itu sebenarnya sudah memberikan surat-surat tanahnya ke tukang kebun rumah tersebut.

~🕊️🕊️~

THE DEMONS: That crazy man must die Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang