22. Permintaan Agra

94 9 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa buat vote dan komen yaw..

Oke, selamat membaca♥

*****

"BUNDA?". Teriak Shasa senang saat dia melihat bundanya.

Shasa berlari kecil menghampiri bundanya dengan senyum yang mengembang. Sungguh dia sangat merasa senang sekarang. Setelah beberapa minggu bundanya pergi ke Singapura untuk menemani papah nya berbisnis disana akhirnya kini bundanya telah pulang kembali.

Shasa memeluk bundanya cepat, dia merasa sangat kangen. Kangen masakannya, kangen omelannya, dan kangen pelukannya.

"Bunda, Shasa kangen banget sama bunda". Ujar Shasa masih dalam keadaan memeluk bunda nya ini.

"Bunda juga sayang". Ujar Sarah kemudian dia melonggarkan pelukannya. "Kalian apa kabar?".

"Shasa baik kok bunda". Ujar Shasa semangat.

"Bunda?". Shasa memutarkan pandangnnya ke seluruh bagian bandara. "Papah mana?".

Sarah mengusap lembut rambut gadisnya ini. "Papah masih di Singapura sayang, masih ada kerjaan".

"Oh gitu ya?". Ujar Shasa sedih.

"Bunda Fahri senang bunda udah pulang". Ujar Fahri mengalihkan topik pembicaraan Shasa.

Sarah tersenyum hangat. "Kalian berdua nggak berantem kan?".

"Hmm nggak si bun". Ujar Shasa ragu. "Tapi abang nih selalu buat Shasa kesel!".

"Enak aja! Kamu tuh yang ngeselin!". Ujar Fahri tak mau kalah.

"Udah-udah! Ayo kita pulang". Ajak Sarah. "Bunda tadi beli makanan buat kalian".

Shasa mengangguk dengan senyum bahagia. "Ayok bunda!".

Mereka bertiga memasuki mobil. Selama diperjalanan Shasa selalu saja tidak berhenti bicara, membuat bunda dan Abang nya menggeleng heran.

*****

Pagi ini Geng Bragan menyusuri koridor dengan gaya mereka masing-masing. Agra yang berjalan dengan gaya yang cool, Alex yang memasang wajah biasa saja, Rangga yang menggoda siswi disepanjang koridor dan Raka, dia menuruti tindakan yang dilakukan Rangga. Kalian bisa membayangkannya sendiri ya.

Pagi ini mereka harus berangkat pagi sekali. Ya, siapa lagi kalo bukan disuruh oleh pak Darmo.

"Helloh pagi epribadi". Heboh Raka seperti biasa membuat ketiga sahabatnya menggeleng heran.

Rangga mengikut lengan Raka. "Rak, lo punya kenalan cewek kagak?".

"Napa lo nanya-nanya?". Heran Raka. "Sebenarnya si ada banyak".

"Kenalin ke gue satu".

"Boleh aja asal lo telaktir gue bakso mang joko!".

Agra menjitak kepala keduanya keras. "Kalian cewek aja pikirannya! Udah ayo kita ke ruang pak Darmo".

"Eh Gra, ngapain si kita harus kesana?". Tanya Rangga malas.

"Tinggal ikutin aja susah?". Ucap Alex.

"Eh kelex! Bukan itu!". Jawab Rangga kesal.

"Terus?". Alex menaikkan satu alisnya.

"Ya gue males aja ketemu pak Dadar". Ucap Rangga asal.

Tanpa mereka sadari pak Darmo sudah berdiri dibelakang mereka sejak dua menit yang lalu. Membuat keempatnya terlihat kaget.

"Mampus gue". Batin Rangga berucap.

AgraShaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang