Satu

103 7 2
                                    

University of Cambridge, 2013.

Seorang pria mengenakan jas berwarna putih dan bermasker berlari menyusuri jalan yang becek. Ia sepertinya terburu-buru menuju tempat tujuannya. Pakaiannya yang rapih, terlihat sangat disayangkan jika dia berjalan ditengah hujan, dan dalam keadaan yang becek.

Tas kerja dipundaknya membuat visualnya semakin berat. Seakan dia membawa beban, yang tidak bisa dibagi dengan orang lain.

Ia sampai disuatu gedung. Setelah cukup lama berlari, ia kemudian membungkuk sebentar untuk mengambil napas. Orang yang melihatnya mungkin akan ikut merasa lelah juga.

Didepan gedung tersebut terdapat sebuah plat bertuliskan "Department of Genetics", yang merupakan bagian dari fakultas biologi di Universitas Cambridge. Ia kemudian membuka pintu dan masuk. Aura London terlihat sangat jelas dari visual gedung.

Pria itu lanjut berlari menyusuri jalan, melewati beberapa ruangan. Ia kemudian sampai di suatu ruangan, dimana terdapat seorang wanita didepan banyak orang sedang berbicara.

"Excuse me, I'm very sorry. I'm late" ujarnya dengan penuh penyesalan.

"Why you always come late to the class? This is medical science, you can't learn it by yourself and count on the theories. Kita tidak bisa main-main." Wanita itu sedikit menaikkan nadanya.
Aksen inggrisnya kental, sama seperti wajahnya.

"Saya benar-benar minta maaf, saya sangat menyesal."

"Berapa kali lagi kamu akan meminta maaf? Saya yakin permintaan maafmu sudah tidak berguna bagi teman-temanmu."

Pria itu terdiam. Ia menatap teman-temannya yang bahkan tidak peduli. Wanita tadi mulai mengambil bukunya dan melanjutkan penjelasannya. Pria tadi mulai berjalan dan duduk di bangku belakang, seperti biasa.

Ia kemudian meletakkan bukunya dan membuka bagian buku yang lebih jauh dari yang lainnya. Ia lalu membacanya dan menuliskan beberapa catatan penting.

Hal itu terus dilakukannya sampai ketika sang wanita didepan kelas itu mengatakan suatu hal. Pria tadi mengangkat tangannya dan menyampaikan sesuatu yang kelihatannya tidak berkaitan dengan hal yang dia baca, dan justru berkaitan dengan hal yang disampaikan sang wanita.

Perdebatan kembali terjadi untuk kesekian kalinya. Sang pria yang notabene adalah murid seharusnya menghormati guru atau dosennya. Tapi tidak, pria itu tidak menyerah.

Dan untuk kesekian kalinya, sang dosen kalah. Tidak hanya dalam perdebatan, namun dalam batin dan teori lainnya yang sudah ia pahami sejak dulu. Pria ini selalu bisa mematahkan pendapatnya.

Sejak tahun lalu, kelasnya dan juga hidupnya berubah.

---

Januari, 2014.
Korea Selatan.

"Bagaimana kabarmu?" tanya seorang laki-laki di ruang tertutup itu.

"Saya sangat baik. Terimakasih." Orang yang ditanya kemudian menjawab. Ia membungkukkan badan ke arah orang yang kelihatannya lebih tua, dan berkedudukan lebih tinggi.

"Baiklah apa yang ingin kau tunjukkan?"

"Saya akan menunjukkan beberapa dance dan nyanyian, saya akan berusaha sebaik mungkin."

"Baiklah, semoga berhasil."

Ruangan pun hening. Ia kemudian mulai meliukkan badannya sedikit, sepertinya adalah awalan. Beberapa detik kemudian ia mulai memainkan kakinya dengan lincah.

Gerakannya mulai cepat dan sungguh menarik. Ia juga dapat menyeimbangkan kecepatan gerak kaki dan tangannya. Sungguh memukau untuk dilewatkan.

Saat pria yang bertanya tadi sedang asik menonton, orang tersebut berhenti. Ia kemudian mulai berdehem dan terbatuk sedikit. Menarik napas cukup lama dan membuat heran, ia lalu mulai bersuara.

Ia menyanyikan lagu pop yang baru saja dirilis akhir-akhir ini. Sangat tren dimana-mana terutama dikalangan anak muda. Suaranya memiliki ciri khas dan ia mengubah lagu itu menjadi lagunya sendiri.

Pria tadi kembali menikmati penampilannya dan mulai menilai setiap aspeknya. Dan menyebalkan, sama seperti saat dance tadi, ia berhenti di tengah lagu. Ia mulai mengetukkan kakiknya yang mulai terdengar berirama.

Pria tadi merasakan hal yang berbeda pada orang ini. Membuatnya melupakan penampilan sebelumnya. Seakan, penampilan orang ini sudah direncanakan, dan dilakukan oleh ahli.

Pria itu kemudian menarik garis pada sebuah kotak, sebelum penampilan orang tadi selesai.

"Thank you for your time, It's me Kim Soo Han." Ujar orang tadi sambil membungkuk.

Pria tadi lalu meminta berkas pria yang bernama Kim Soo Han tadi dan mengangguk, mempersilahkan orang itu keluar.

Tanpa berpikir panjang, ia menghubungi staf manajemen dan memberikan detail Kim Soo Han padanya.

Kim Soo Han akan resmi direkrut.

Kim Soo Han akan resmi direkrut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---

Hope you enjoy the story.
So this is a re-publish edition!

Me,
Alta71

Cure The BrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang