16.

158 9 0
                                    

"Halo?" Ucap dimas dengan suara khas bangun tidur. Ini baru jam 4 dini hari. Namun sudah ada yang menelfon nya. Entah siapa, dimas masih mengantuk untuk melihat siapa yang menelfonnya.

"Tolong gue dimas" Suara perempuan di seberang telfon itu berhasil membuat dimas sadar sempurna. Suara yang sangat familiar, Sya -Istrinya-

Dimas pun melihat kesamping, tak ada orang disana.

"Sya kamu dimana? Kamu kenapa?" Tanya dimas dengan cemas

"Gue dibawah. Tolongin---" ucap sya

Dimas pun melempar hp nya tak perduli ucapan sya belum selesai , ia berlari kebawah. Pikirannya hanya terpusat kepada istri dan jabang bayi nya.

"Sya lo dimana" Teriak dimas yang menggema di rumah mereka

"Gue disini" suara sya bersumber di dapur

Dimas pun berlari kearah sya, tampak sya sedang berdiri dengan memegang sepatula.

"Sayang kenapa?" Tanya dimas nampak sangat cemas

Sya terpatung. Kemudian tertawa dengan sangat keras

Melihat reaksi sya, dimas kebingungan.

"Sya is kenapa? Kamu minta tolong kenapa?" Ucap dimas

"Tolongin gue ngambil bumbu tuh di atas gue ga nyampek" ucap sya

"Jadi kamu nelfon cuman minta tolong ambilin bumbu?" Tanya dimas

"Iyalah. Lo si abisnya gue tuh belum selesai ngomong, lo udah lari kayak dikejar utang. Mampus kan lo" ucap sya terkekeh

"Yaallah sya. Aku kira kamu jatuh atau kamu kenapa sampe nelfon aku" ucap dimas kesal sembari mengambil bumbu

"Yakan gue cape dim kalo harus naik dulu" ucap sya

"Tapi ga gitu juga kan bisa. Pake suara pelan lagi nelfon nya kan aku mikirnya kamu kenapa napa" ucap dimas masih kesal.

"Iya iya maaf dimas" ucap sya

Sya pun terdiam sembari memotong sosis. Ia merasa bersalah. Tapi jika dipikir bukan salah sya kan? Dimas tak mendengarkan ucapan sya sepenuhnya. 

"Aku ga marah sya." Ucap dimas sembari membalik tubuh sya. Membuat mereka berhadapan

"Aku takut kamu kenapa napa. Aku takut bayi kita kenapa napa. Aku gamau liat kamu sedih lagi. Aku gamau liat kamu merenung lagi. Aku pingin kamu bahagia terus sya" ucap dimas dengan mengelus kepala sya

Sya masih terdiam dan terpatung

"Aku sayang kamu, aku mau sama kamu terus" ucap dimas lagi. Mereka masih berhadapan. Mata mereka beradu.

Tatapan dimas lembut, sangat lembut. Terdapat kasih sayang disana. Mereka pun hanyut dalam suasana dan mulai menghapus jarak.

"GOSONGGG" Teriak sya mengejutkan dimas. Sya pun langsung mematikan kompor

"Ah lo si dimasss kann gosong jadinya" ucap sya

Dimas mengerjapkan matanya. Padahal tadi mereka berpelukan dengan sangat syahdu. Dan terhenti karena sosis yang gosong. Beginilah rumah tangga.

"Untung sosisnya belum gue goreng semua. Tapi tetep aja mubadzir ih dimas ngeselin" ucap sya

"Maaf hehe" ucap dimas terkekeh.

"Udah sana mandi, bau jigong lo. Bentar lagi subuh" ucap sya

"Gapapa. Yang penting kemarin kamu gabisa tidur kalau ga aku elus kepalanya." Ucap dimas. Semenjak mengandung, sya tak bisa tidur jika tak di elus dimas. Entah kenapa rasanya sangat nyaman

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SyaDimasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang