15.

503 18 7
                                    

Jam menunjukkan pukul setengah 4 pagi. Sya telah bangun dan mandi dengan air hangat, ia tengah mengeringkan rambutnya. Dimas pun bangun dan terkejut.

"Sya?" Panggil dimas dengan suara khas orang bangun tidur

"Ehh si juragan sudah bangun" ucap sya

"Kamu tumben bangun sepagi ini? Mau kemana? Apa kamu nggak bisa tidur? Apa mual lagi?" Ucap dimas. Ia heran bukan main ini masih sangat pagi. Dan sya telah bangun bahkan mandi.

"Sholat subuh lah dimass. Subuh belum kan? Gue takut kesiangan" ucap sya

"Subahanallah istri kuu" ucap dimas terpanah

"Apaan sih. Jijik tau" ucap sya

"Yee biarin yang penting kemarin kamu tidur meluk aku haha" ucap dimas

"Issh udah sana mandi bau lo"

Dimas pun beranjak dari kasur dan merapikannya. Ia pun mandi dan bersiap sholat subuh.

Setelah selesai, dimas pun keluar dan menggosok rambutnya yang basah dengan handuk. Sya pun telah memakai baju lengan panjang dan legging yang tak terlalu ketat.

"Ayuk sya sholat" ajak dimas

"Dimas" ucap sya

Dimas pun menoleh dengan tatapan "Apa?"

"Gue belum wudhu." Ucap sya lagi

"Ya wudhu dulu sayang" ucap dimas

"Gue lupa cara nya dimass. Terakhir wudhu pas ujian praktik kelas 9" ucap sya

"Yaudah yuk aku ajarin lagi" ucap dimas

"Maaf ya dimas, harusnya lo bisa dapet istri yang soleha, yang--" ucap sya belum selesai terhenti

"Ssstttt kamu beda, dan aku sayang" ucap dimas

"Udah yuk" ucap dimas mengacak pelan rambut sya dan mengajaknya ke tempat wudhu.

Setelah wudhu pun mereka sholat berjamaah. Mereka khusyuk terlebih dimas. Ia sangat senang. Biasanya ia menjadi imam di masjid sekolah, kini ia menjadi imam sya -istrinya-

Hampir sama dengan dimas, Sya sangat bahagia. Lantunan ayat suci dari dimas mampu membuatnya terenyuh sekaligus menyadarkan nya. Saat solat ia ingin menangis tatkala mengingat dosa nya yang teramat banyak. Sedangkan Allah sangat baik padanya.


S y a D i m a s

Pagi pun tiba dan mereka sedang diperjalanan menuju taman. Sya ingin menghirup udara pagi dan ingin makan bubur ayam di dekat taman. Apakah Mungkin ngidam?

Mereka pun berhenti sekolah dan mulai homeschooling. Tentu itu permintaan bunda dimas. Beliau tak ingin Sya dan Dimas tak memiliki Ijazah SMA, meskipun sebenanrnya tanpa bersekolahpun dimas bisa menghasilkan uang. Ia mengatur saham di perusahaan ayahnya.

"Dimaaaassss" ucap sya manja

"Apaaa sayang?" Ucap dimas. Dimas mulai mengubah gaya bahasanya kepada Syaa, menjadi aku - kamu ataupun sayang.

"Lapeerrr" ucap sya

"Iyaa ini bentar lagi nyampe"

"Habis ini duduk di taman ya dim, gue pingin liat anak kecil yang duduk duduk sambil minum es teh sama makan batagor. Uuhh pasti seruu" ucap sya yang berhasil membuat dimas mengerjapkan mata nya.

Cewek badgirl ini ternyata bisa juga manja ya. Dimas kira sya hanya bisa marah, judes, jutek.

Tak lama mereka pun sampai di warung bubur. Dimas dengan bubur yang tak di aduk, sedangkan sya dengan bubur yang telah di aduk. Mereka makan dengan bercerita banyak hal. Mulai dari nama bayi yang bagus, peralatan bayi, bahkan dimas berniat merubah kamar nya menjadi kamar anaknya nanti. Mereka mulai menerima keadaan dan tak ingin lama lama terpuruk.

Setidaknya anak mereka bukan anak haram bukan? Mereka telah sah meski dalam pandangan agama. Jadi jika ada orang yang bilang itu anak dari hubungan diluar nikah salah besar, Meskipun 'Kecelakaan'

"Berapa bang?" Ucap dimas saat membayar

"Apa aja?"

"2 porsi bubur sama 2 porsi teh hangat tawar"

"28 ribu" ucap si abang bubur

"Sama istrinya ya mas?" Tanya si abang kemudian sembari mencari kembalian.

"Iya bang tau aja."

"Serasi ya, mas nya ganteng si mbaknya cantik. Pasti anaknya cakep dah"

"Haha aamiin. Doain ya bang"

Setelah makan mereka pun berjalan jalan di area taman. Masih dengan kebahagiaan seolah kemarin mereka tak mendapat musibah besar. Sya pun berjalan di depan meninggalkan dimas di belakang. Tanpa sya tau, dimas selalu mem-foto nya. Banyak foto sya di camera itu, mulai dari foto saat sya tidur dengan mulut terbuka, wajah cemberut, saat sya tersenyum dan banyak pose lagi tentunya tanpa sepengetahuan sya.

"Bini gue cantik banget ya allah" Batin nya sembari melihat hasil bidikannya

"Dimaaass ih. Lo ngapain dibelakang? Lo kau gue diculik om om yang rambutnya biru?" Ucap sya dari kejauhan

"Iyaa iya bentarr" ucap dimas kemudian berlari

Mereka pun duduk di gazebo. Sya terpejam menikmati angin yang menerpa, membuat rambutnya terbang perlahan.

"Gue ga nyangka, ternyata bersyukur bikin hidup gue lebih nikmat ya?"

"Iya sya bener banget" ucap dimas

"Dulu gue sering banget ngeluh, sering merasa ga adil atas hidup gue, gue selalu merasa kurang sedangkan dibawah gue jauh lebih banyak orang yang membutuhkan" ucap sya

"Tuntun gue ya dimas, tuntun gue jadi cewek yang lebih baik. Yang bisa bahagiain lo, yang bisa bikin mama papa gue bangga"

"Iya sya, tapi kamu harus tetep jadi diri mu sendiri. Jangan jadi orang lain. Buang yang buruk perbanyak yang baik" ucap dimas

"Habis ini ke toko ke Rabbani ya?" Ucap sya

"Ngapain?"

"Beli kerudung, beli gamiss, beli mukenah" ucap sya

"Siap ibu negaraaa" ucap dimas

Ia bersyukur bertemu dengan sya. Hidup dengannya tak seburuk itu. Dan mengenalnya adalah suatu kejutan.







---

HALLO READERSS!!!
I'm back!!!!

Yaallah masih ga nyangka sudah 19k pembaca😭 terimakasih dukungan kaliannnn❤ jangan lupa terus stay and enjoyyy❤

Jangan lupa baca juga "Satu Kelas" yaaa ❤🍉🍟🌮🍕

BARAKALLAH DAN STAY SAFE!

SyaDimasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang