Hidup susah sudah aku lewati dengan begitu baik. Tak ada kata menyesal dalam diriku untuk tinggal dengan sebuah keluarga sederhana yang hidup dikota kecil. Walaupun begitu aku tetap merasa bahagia bisa tinggal bersama mereka yang juga menyayangiku. Kekurangan juga tak membuatku merasa iri dengan kehidupan orang lain yang jauh lebih baik diatasku. Karena aku sadar, disini aku hanya menumpang. Menumpang hidup untuk diriku yang sebatang kara ditinggal oleh papa dan mama. Karena kecelakaan mobil beberapa tahun silam, aku harus kehilangan orang tua kandungku selamanya. Aku kerap bertanya pada Tuhan, kenapa aku tak ikut mati saja bersama mereka padahal aku juga ikut menaiki mobil tersebut. Mungkin aku harus berterimakasih pada Tuhan karna telah menyelamatanku dari kecelakaan itu
"Mamaaa!!!!"
Lagi-lagi aku harus mengalami mimpi aneh entah yang ke berapa kali dalam beberapa bulan belakangan ini. mama tiba-tiba datang bersama dengan papa, namun kali ini mereka tak hanya berdua melainkan bertiga dengan seorang lelaki yang mereka gandeng ditengahnya. Seperti ada pesan tersirat untuknya kali ini. Tapi aku tak tahu pesan apa itu.
"Ana, bangun. Sudah pagi nak, cepat sarapan sebelum berangkat kerja"
Dia adalah ibuku, orang yang mau merawatku selama ini, selama enam belas tahun lamanya. Aku sungguh-sungguh berterimakasih padanya karena mau menampung dan merawatku hingga kini.
"iya bu, ana mau mandi dulu"
"Baiklah, jangan lama. Kami menunggumu dimeja makan"
Setelah itu akupun bergegas kekamar mandi untuk memulai ritual rutinku. Dan bersiap-siap untuk berangkat bekerja.
***
Glorie Ludyana, itulah namaku dan Ana adalah nama panggilanku. Tahun ini aku genap berusia dua puluh satu tahun bulan lalu. Karena kegigihanku juga saat ini aku sudah bisa membangun cabang restoran seafood milik ayah. Dan yang beruntungnya lagi restoran tersebut mampu membantu ayah dan ibu dalam perekonomi sehari-hari. Dan aku cukup bahagia akan itu. Namun beda halnya dengan Dania Kartaja, anak kandung ayah dan ibu yang sudah aku anggap kakak bagiku. Dia hingga saat ini masih saja menjadi penggangguran. Miris memang, aku kasihan melihat ayah dan ibu yang kerap kali dibentak oleh Dania karena meminta uang hanya untuk dihambur-hamburkan untuk pergi ke kelab malam
"Bagaimana kondisi cabang restoran, apakah baik-baik saja Ana" tanya ayah kepadaku
Saat ini aku tengah sarapan bersama ayah, ibu dan juga Dania. Kadang sarapan kami memang diselingi obrolan ringan tentang apapun itu
"Alhamdulillah baik yah, Omsetnya juga sudah lumayan" jawabku sambil tersenyum menatap ayah
"Syukurlah kalau begitu, senang dengarnya. Bagaimana denganmu Dania, kenapa kamu belum bekerja juga? atau setidaknya kamu bisa bantu ayah mengurus restoran kita" ujar ayah sambil melirik Dania yang diduduk di sebelah ayah
"Yah, sudah berulang kali aku bilang ke ayah kalau aku ini sudah bekerja kan" jawab Dania singkat.
Kali ini tumben Dania mau sarapan bersama kami. Boro-boro sarapan bersama. Pulang kerumah saja jarang. Entah apa yang dilakukan Dania diluar sana. Dan dimana biasanya dia tinggal kalau tak pulang kerumah
"Kau sudah besar Dania, lihatlah adikmu itu. Dia sudah bisa buka cabang restoran kita. Seharusnya kamu malu, kamu itu kakaknya. Jangan menghambur-hamburkan uang saja"
Brakk..
Suara meja digebrakkan oleh Dania, tanda bahwa saat ini dia tengah marah dan itu juga terlihat dari raut wajahnya
"Ayah selalu saja memuji dia!!!, dia bukan anak kandung ayah. Lihat!!, anak kandung ayah itu aku. Aku yah... aku.. Dania" ucap Dania dengan nada tinggi sambil berlalu dari meja makan
Ucapan Dania membuat ayah mengela napas lelah. Tingkah Dania yang kekanakan juga sulit untuk dinasihati. Mungkin ayah sudah lelah menghadapi kelakuan Dania.
"Sudahlah yah, biarkan Dania tenang dulu" ucap ibu kepada ayah yang terlihat khawatir terhadap Dania
"Tapi mah..." dan hanya dibalas gelengan oleh ibu
Aku sadar diri, aku harus sadar diri. Itulah kalimat yang aku rapalkan sepanjang keheningan sarapan pagi ini. Sadar akan kondisiku saat ini yang serba sulit
#####
Jeng...jengg...jeengg...Gimana donk????
Kalian udah bisa nebak karakter Ana belum? Ada teka teki juga dari mimpinya juga tuh. Kira-kira siapa laki-laki itu ya?Cusss yang penasaran bisa tunggu updatenya....
KAMU SEDANG MEMBACA
13. The Secret Beauty
RomanceApakah ada yang menikah diusia yang sangat dini?, atau masih terbilang anak-anak malahan. Pertanyaan yang terdengar sangat konyol bagi Glorie. Dan sepertinya dia pernah melakukan hal tersebut dengan seorang lelaki yang juga dicintainya pada saat kec...