ketiga

31 4 0
                                    


"Bye, say. Kita pergi dulu ya"

"Hati-hati dijalan" kataku setengah berteriak

"Pasti" ucap kedua pasangan tersebut. Dan mereka mulai tak terlihat dari pandanganku berjalan keluar dari Cafe meninggalkan ku lagi. duduk sendirian

Sejenak aku berfikir, seperti ada yang aneh dengan lelaki yang diakui oleh Rere sebagai pacarnya. Selama pembicaraan tadi, dia tak banyak ikut mengobrol bersama kami. Malahan dia terlihat sedang mengamatiku dengan teliti. Dan membuatku menjadi tidak PD, serta membuatku bertanya dalam hati apakah riasanku ada yang salah.

Cepat-cepat aku menuntaskan Red velvet milkshake yang belum aku habiskan sedari tadi lalu berjalan meninggalkan cafe tersebut menuju restoranku. Masih ada pekerjaan yang belum aku selesaikan tadi pagi.

***

Setibanya direstoran aku langsung disambut oleh Wika, asistenku yang kutugaskan untuk mengurus restoran ini kalau aku sedang tak ada di restoran.

"Mba, ada sekretaris dari Pak Faiden di lantai atas"

"Udah dari tadi apa?" Tanyaku pada wika yang masih saja menunduk tanpa melihat kearahku

"Iya mba"

Langsung saja kutemui Bu Citra, sekretaris dari Pak Faiden. Seorang CEO Fotel hotel&cafe yang berada tepat diseberang jalan persis dari restoran. Rencananya memang minggu depan mereka akan bekerjasama dengan restoran. Bisnis yang cukup menggiurkan untukku

"Selamat siang, Bu Ana. Maaf tidak memberitahu ibu terlebih dahulu kalau saya mau datang kesini"

"Tak apa. Saya tak sesibuk itu bu" kekehku singkat

"Begini bu, saya disini hanya ingin memberitahukan bahwa lusa, ibu kami undang untuk datang sebagai bentuk perayaan kerjasama kita. Hanya pesta kecil-kecilan" ucap Bu Citra sambil menyodorkan sebuah undangan

"Dengan senang hati saya akan datang bu. Ucapkan terima kasih juga kepada Pak Faiden bu"

"Akan saya sampaikan, kalau begitu saya permisi bu" ucap Bu Citra pergi dari hadapanku. Sekilas aku melirik undangan pesta tersebut. Hanya sebuah undangan sederhana berwarna pink pastel yang berukirkan warna emas disetiap sisinya.

Undangan Pesta Perayaan Kerja Sama Fotel hotel&cafe x Goodsresto

Aku tersenyum simpul menatap undangan tersebut. Sungguh bahagia rasanya, akhirnya ada hubungan kerjasama restoran ini setelah bertahun-tahun lamanya Goodsresto berdiri.

***

Waktu telah berjalan dengan begitu cepat. Sekilas aku melirik jam yang terletak dimeja kerja. Saat ini sudah pukul 20.15, saatnya aku menutup resto ini. Karena memang resto ini tidak buka full 24 jam. Hanya dari jam setengah delapan pagi sampai dengan jam setengah sembilan malam.

Dirumah..

Sejak satu jam yang lalu aku sudah berada dirumah. Berdiam diri didalam kamar, menunggu kepulangan ayah. Berniat memberitahukan undangan pesta ini karena kurasa ayah perlu tahu ini. Aku merasa tak pantas untuk datang ke pesta ini sendirian, apalagi itu restoran milik ayah dan aku tak punya hak untuk itu

Tok..tok...tokk...

Ku ketuk pintu ruang kerja ayah, berharap bisa bertemu ayah kali ini. Ruang kerja ayah yang tak jauh dari kamarku, memudahkan aku untuk menghampirinya dengan cepat.

"Ayahh... " ucapku sambil terus mengetuk pintu

"Masuklah nak"

Kulahkahkan kakiku menuju ayah yang tengah duduk disofa sambil membuka buku. Serta ku dudukkan tubuhku disamping ayah lalu menyodorkan undangan tadi siang.

"Apa ini nak?"

"Yah, tadi siang aku dapat undang itu dari Fotel hotel&cafe. Katanya kita diajak untuk datang kepesta itu, peresmian kerjasama kita dengan mereka yah." Kataku lirih

"Ya bagus dong" balas ayah

"Tapi, masalahnya kayaknya aku enggak bisa dateng"

"Memangnya kenapa?" Tanya ayah penuh selidik terhadapku

"Yah, mending ayah sama ibu saja yang datang ke pesta itu" ujarku

"Lah kamu yang diundang kok ayah yang harus dateng" ujar ayah tertawa

Aku jadi bingung. Masa aku harus jelasin semuanya ke ayah alasan aku enggak mau datang ke pesta itu. Bisa diledek terus sama ayah kalau aku kasih tau

"Kalo ayah kan bisa dateng sama ibu"elakku

"Kalo kamu yang datang memangnya kenapa?, apa kamu mau ikut ayah sama ibu aja kepestanya?" Kata ayah sambil terus menggodaku

"Yah, aku udah besar kali"

"Memangnya pestanya kapan" tanya ayah sekali lagi

"Lusa"

"Lusa ayah enggak bisa na, besok ayah mau kunjungan ke supplier kepiting terus dilanjutkan mencari distributor kerang keluar kota. Bisa sampai tiga harian na"

"Kamu saja yang datang kesana. Lagian itu hanya pesta kecil-kecilan kan" ucap ayah lagi

"Ya udah yah. Pasrah deh"

Ayah hanya tertawa pelan menanggapi gerutuanku. Dan aku pun langsung berlalu menuju kamarku untuk tidur. Niat hati mau menghidar malah jadi terpaksa kan?

#####
Sabar sabar menunggu konflik
Yuk jangan lupa klik bintangnya ya!!

Jangan bosan-bosan menunggu

C U🙌

 13. The Secret BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang