"Selamat pagi mbak"
"Pagi mbak"
"Pagi mba Ana"
Sepanjang langkah kaki ini berjalan menuju ruanganku yang berada dilantai atas, tak henti-hentinya aku mengulas senyum lebar menanggapi sapaan para pegawai restoran yang juga menyapaku ramah.
"Pagi mbak, ini rekapan hasil penjualan bulan lalu" ucap Salwa, salah satu pegawai yang bertugas sebagai kasir yang berjalan mendekat kearahku sambil menyodorkan map laporan penjualan.
"Terima kasih, ya"
Disini aku memperlakukan pegawai dengan cukup baik yang sudah layaknya keluarga bagiku. Aku jugalah yang meminta mereka memanggilku tanpa embel-embel 'bu' atau 'bos' karena aku rasa panggilan itu tak cocok untuk diriku apalagi umurku juga tak terlalu tua kan.
Memoriku kembali berputar pada masa masa disaat aku masih membantu ayah mengurus restoran pusat. aku juga tak segan untuk membantu mereka mengantarkan pesanan untuk diantar kepada pelanggan terkadang juga membantu mereka mencuci piring-piring yang kotor. Itulah yang membuatku dekat dengan para pegawai restoran walaupun aku juga seorang manajer
***
Waktu makan siang telah tiba, aku yakin para pengunjung dibawah yang berdatangan sangat banyak. Sesegera mungkin aku berjalan menuju bawah karena mengingat ini sudah waktunya makan siang. Aku juga sudah punya janji makan siang dengan seseorang.
"Ini untuk meja nomer berapa mba?. Biar kuantar saja" Tawarku pada salah satu pegawai
"Itu untuk meja nomor 17 mba"
Tanpa ragu lagi, aku mengantarkan pesanan tersebut kepada pengunjung. Seperti biasa, kalau sedang ramai seperti ini aku akan membantu mereka melayani pengunjung. Lokasi yang dekat dengan perkantoran, membuat restoran ini ramai pada saat jam makan siang dan gaya interior yang menarik membuat mereka senang datang kesini. Menu yang di tawarkan juga tak hanya olahan seafood tetapi juga menyediakan asian food yang beragam
"Silakan menikmati" ku sodorkan menu tom yum serta nasi dan summer fruit daiquiris sebagai minumannya
Siang ini aku ada janji temu dengan sahabatku. Sahabatku yang sudah lama tak aku jumpai karena meniti karir di ibukota sebagai model. Dia juga yang membantuku mengelola restoran iniLebih dari lima belas menit, sahabatku tak kunjung datang. Rasanya membosankan sekali menunggu dia sendirian di cafe apalagi red velvet milkshake yang kupesan hingga kini hampir habis
"Sorry telat, jalanan macet say" ujarnya santai sambil duduk di depanku
"Ya udah, aku udah tau alibimu itu. Siapa lagi yang kau ajak kencan?"
"Haahaha... kamu memang sahabat ter-best deh" acungnya jempol kearahku
Aku hanya menatap sinis sahabatku. Tak heran lagi dia berkelakuan seperti itu. Profesi model memang membuatnya berperilaku bebas dalam melakukan hal apapun asal tak salah jalan saja itulah yang dia katakan kepadaku. Kencan buta, clubbing, party, dll sudah menjadi rutinitasnya saat tak ada jadwal pemotretan.
Rere Natusya, sahabat terbaik sekaligus model cantik yang membantuku mengelola restoran. Dia juga yang mempromosikan restoranku melalui media social miliknya yang sudah memiliki jutaan followers
"Dia lagi dimobil say, lagi telefon sama temennya. Ntar bakalan aku kenalin ke kamu deh. Dijamin dia itu single bukan kw-kw lagi" cengirnya lebar
"Hmmm.."
"Gimana kondisi om dan tante? Restoran sekarang udah maju kan?"tanyanya lagi
"Ayah dan ibu cukup baik, walaupun Dania masih saja pengangguran. Dia belum mau berubah. Restoran juga tambah banyak pengunjungnya. Thanks ya atas promosinya" ucapku
"Sudah seharusnya aku bantu kamu kan. Kita udah sahabatan lama loh. Tak usah sungkan begitu"
"Sini beb" ucap Rere sambil melambaikan tangannya kepada seorang lelaki yang kebingungan mencari seseorang
"Nah itu dia na, ganteng kan? Tajir melintir loh" tunjuknya pada seorang lelaki yang berjalan kearah kami
"Iyain aja deh" ucapku singkat dan dia tertawa sumbang
"Kenalin ini pacarku dan dia sahabatku beb" ucap rere memperkenalkan kami berdua
"Ganda Pragara Wiji"
"Glorie Ludyana"
Kaget. Adalah ekspresi yang lelaki itu tunjukan saat kami berkenalan. Apakah ada yang salah dengan diriku. Atau aku pernah mengenalnya. Tapi kurasa tidak. Dan cepat cepat aku kembali duduk dan Rere pun mulai memesan makanannya
#####
Jangan lupa klik bintangnya ya:)See you!!
KAMU SEDANG MEMBACA
13. The Secret Beauty
RomanceApakah ada yang menikah diusia yang sangat dini?, atau masih terbilang anak-anak malahan. Pertanyaan yang terdengar sangat konyol bagi Glorie. Dan sepertinya dia pernah melakukan hal tersebut dengan seorang lelaki yang juga dicintainya pada saat kec...