❲ Wanderlust BAB : VIII ❳

3.8K 574 52
                                    

Jay tidak tahu harus berbuat apa melihat Sunoo yang terisak dihadapannya membuat pikirannya kalang kabut.

Sahabatnya itu memang brengsek , karna telah menyakiti Kim Sunoo.

Jiheon , Sunoo dan juga Jay mereka ada di atap sekolah sekarang.

Jay tak sengaja bertemu dengan Jiheon dan Sunoo di tangga menuju atap sekolahan. Hingga Jay memutuskan untuk ikut bergabung dengan dua orang tersebut.

Jiheon menceritakan semuanya dan mampu membuat amarah Jay memuncak.

"Brengsek! Aku akan memberi pelajaran pada Jake."

"Jay , kumohon— Jangan sakiti Jake!"

Jay dan Jiheon melongo.

Jiheon menatap tak percaya kearah Sunoo. Mengernyitkan alisnya mungkin ia mulai ragu dengan pendengarannya.

Sedangkan Jay mulai mendumel. Mengumpati pemuda Australia itu.

"Sun— Jangan bercanda! Dia menyakitimu , dan kau masih melindunginya?"

Jay mendelik menyemburkan amarahnya.

"Arrghh— semua ini membuatku gila!"

"Tapi jangan salahkan aku jika suatu saat aku lepas kendali menghajar Jake brengsek sialan itu."

Sunoo tersenyum lalu mengangguk dia mengerti kenapa sifat Jay sedikit over padanya. Tapi Sunoo bersyukur banyak orang yang menyayanginya.

"Jake—"

Jake menoleh menghentikan akitivitas merokoknya. Mengangkat kedua alisnya ketika seorang pemuda menghampirinya

"Nicholas?"

Nicholas mendudukkan tubuhnya disamping Jake sudah lama sekali Jake tidak kembali ke markas mereka. Dia merindukan Jake kecilnya.

Nicholas menghela nafasnya Jake masih santai menghisap rokoknya.

"Kudengar dari Jay—"

'Ck , pemuda sialan itu lagi.'

"—kau menyakiti Sunoo dan mempermalukannya didepan para siswa. Bukankah itu berlebihan Jake?"

Jake memandang kearah lain membuang puntung rokok dan menginjaknya.

"Dia pantas mendapatkannya dan kumohon , jangan menyebut nama Jay dihadapanku dia tidak lebih dari seorang pengkhianat."

"Bukankah kau masih mencintai Sunoo jadi kenapa kau tak mencoba untuk berbaikan dengannya?"

Jake mendengus berbaikan katanya yang ada , perasaannya akan semakin hancur.

"Dia menyakitiku , aku sudah mencoba. Tapi dia menolakku. Kau tahu , hyung. Aku benci penolakan."

Nicholas menghela nafasnya lagi. Menepuk punggung Jake perlahan.

"Kenapa kau tidak mencari kebenarannya mungkin Sunoo mempunyai alasan lain kenapa dia tidak bisa kembali pada mu."

Jake tersenyum miring tidak , dia tidak akan mencari kebenarannya jika kenyataannya , kebenaran itu bisa membunuhnya.

[ W A N D E R L U S T ]

Jake memasuki rumahnya tanpa minat. Dia benci benci ketika semua orang lebih memihak pada Sunoo , bukan dirinya.

Dia juga merasakan sakit tapi kenapa mereka tak mau memahami perasaannya.

"Jake! Kau sudah pulang , nak. Masuklah!"

Jake tersenyum ya , setidaknya dia masih mempunyai orang tua yang menyayanginya dan memahaminya.

Jake menatap teduh wanita paruh baya yang berjalan kearahnya.

WANDERLUST ៸៸ JAKENOO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang