kegembiraan memiliki dua sahabat yang memiliki kriteria dan sifat yang berbeda-beda,dan memiliki cerita jalan hidup yang unik.Di tambah dengan jalan hidup kami bertiga yang sangat menarik. Ingin mengikuti kisah kami bertiga :).
"Kalau ibuk,udah berangkat ke kantor jam 4 pagi tadi non. Nah kalau bapak,masih tidur di kamarnya". Ujar Bibi menjelaskan.
" kok papa masih tidur ya?"
"Bapak tadi pulang dari kantor jam 2 malan non". Ujar bibi.
" huuuuuh,begadang lagi ya?" gumam gua dalam hati.
"Non,ini makanannya" ucap Bibi.
"Oh,iya bi" balas gua dengan senyum.
Bibi adalah ART di rumah gua,gua deket banget sama si Bibi. Gua udah nganggep kalo Bibi itu seperti tante gua sendiri,karena Bibi masih muda.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. Lalita putri .
"Pa,pa,paaaa,bangun..." ujar gua.
"Hmm,ada apa kaila?" jawab papa.
"Hmmm,papa nggak bisa nganterin aku ya ?" tanya gua.
"Maaf ya sayang,papa ngantuk banget,kamu pergi nya sama mang sopir aja ya" jawab papa.
"Hmmm,ya udah deh. Papa tidur lagi aja" ujar gua.
"Iya". Jawab papa sambil menutup matanya.
Skip ...
"Mang,yuk jalan". Teriak gua dari depan pintu.
" oh,iya non." teriak mamang juga yang lagi nyiram tanaman.
"Masuk non" ujar mamang.
"Iya" jawab gua.
"Hmm,kita lewat mana nih ujar mang gio.
"Kita lewat jalan tikus aja mang,soalnya aku mau cepetan sampai di sekolah" jawab gua.
"Hmmm,ok deh" jawab si mamang.
Skip....
"Makasih ya mang" ujar gua.
"Aaah,nggak masalah non,kanini kerjaan mamang. Kalau mamang nggak nganterin non,mamang malah nggak ada kerjaan" jawab mamang sambil tertawa.
"Hahaha,iya mang" ujar gua.
"Dah,kalau gitu mamang pulang dulu ya non." jlujar mamang.
"Oh,iya mang."
"Heh,mamang" ujar gua dalam hati.
Mamang adalah tukang kebun sekaligus supir di rumah gua,yaa mamang jadi supir,kalo lagi di butuhin seorang supir. Kalo nggak,yaa enggak. Mamang itu punya 1 istri dan 2 anak,anaknya masih kecil². Mamang itu orangnya baiiiik banget.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
