3. Alan X imajinasi Alan hehe

14 3 10
                                    


Pertama kali kenal dia waktu gue tingkat pertama. Kita ketemu di kelas Pengenalan Rekayasa Desain. Kenapa gue bisa kenal? Berawal dari rasa penasaran gue karena interaksi dia sama temen deket gue waktu tingkat pertama, dia tuh kocak banget orangnya. Impresi pertama gue ke dia adalah dia orangnya lucu. Sampai gue bilang ke temen gue, "Weh dia siapa? Lucu banget dah, gue aja ketawa denger pembicaraan kalian." Dasar temen gue ini kek cepu gitu, dia langsung ngadu dong, "Woi Lan, katanya kamu lucu." Mampus ga tuh saat itu gue masih tingkat pertama tapi udah gatel aja ke cowo ya, hm. Udah deh dari situ gue jadi sering berinteraksi juga sama Alan karena dia deket sama temen gue ini.

Gue sama dia sama-sama pengen masuk Fisika Teknik waktu pemilihan jurusan. Namun, entah kenapa nih kok gue sama Alan malah bisa-bisanya masuk Teknik Kimia, ya. He he, suka aneh emang orangnya. Alan sangat survive di sini gue yang terseok-seok terjungkal-jungkal. Sekian kisah pertemuan gue sama dia

Karakter :

Alan, adalah seorang mahasiswa dari luar pulau Jawa yang memberanikan diri buat tinggal jauh dari orang tuanya berkuliah di Bandung. Risiko untuk tidak pulang untuk waktu yang cukup lama harus ia terima. Membicarakan tentang karakternya, dia orangnya sangat tidak mau kalah saat debat. Debat sama dia bakal jadi kesel dan merasa kalah karena kata-katanya yang seringkali mebuat lawan debatnya kicep. Persoalan apapun bakal dia debatin kalau memang berbeda pandangan dengan dia.

Dia tipikal teman yang sekalinya ngomong suka bener. Bagaimana menggambarkannya, ya? Hm susah. Pokoknya dia tipikal teman yang sekalinya keluar di chat grup suka mengundang teman-teman yang lain untuk bilang, "Weh Keren lu, Lan!" "Savage" "Setuju sama Alan" dan sejenisnya.

Teman yang cukup asik untuk diajak ngobrol. Tapiiii kalo belum kenal sama dia, jangan harap bisa ngobrol asik sama dia. Dia tipikal introvert yang harus dideketin terlebih dahulu. Kalo belum deket, ngobrol sama dia harus ada kepentingan. Misalnya, kepentingan antaranggota divisi, kepentingan untuk diskusi tugas akademik, kepentingan kajian karena Alan sangat anak kajian. Yoi.

Dia adalah salah satu anak cerdas di angkatan. Dia suka baca buku tapi dia memang tidak memperlihatkannya. Misalnya kalau sedang berpendapat, dia tidak akan bilang seperti ini, "berdasarkan buku xxx yang pernah saya baca, blablabla" Untungnya dia cukup baik sebagai teman. Karena dia jago di akademik, minta bantuan sama dia soal akademik direkomendasikan sekali. Et, tapi kalo belum cukup kenal saya sarankan untuk tidak sok kenal dengan nanya-nanya sok asik tentang akademik, pdkt in secara emosional dulu, maksudnya bertemanlah dengan tulus.

Kayanya anaknya enak untuk diajak curhat, tapi sayang mencari waktu yang tepat buat curhat ke dia sangat susah, saking sibuknya dia. Tapi kalo lagi ngga dibutuhin buat curhat hidup dia selo banget kek ngga ada kerjaan. Et dia juga enak diajak chatting mengisi kegabutan. Walau introvert tapi doi jago gombal kadang sampe geli dengernya.

"Fai, aku bingung," katanya sembari mengeluh kepada teman dekatnya, Faizan. Alan biasa menggunakan kata aku dan kamu dalam pembicaraan karena tidak terbiasa dengan 'lo gue'. Jadi, sebaiknya orang-orang Jakarta dihimbau untuk tidak baper walaupun dia sedang ngegombal tapi menggunakan kata ganti aku dan kamu karena memang itu adalah dia apa adanya.

"Napa lu?" jawab Fai sembari melanjutkan kegiatan menulis jawaban tugasnya.

"Yaelah, dengerin aku dulu kenapa si Fai."

"Apaan si geli banget lo, kek ngambek sama gebetan."

"Lagian kamu sok sibuk."

"Bisa ga si lo pake lo gue aja kalo ke gue?"

ANGKOTERS X  IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang