02. lies

85 36 29
                                    

👑👑
Aku hanya perlu menerima kenyataan
Bahwa kau tidak menyukaiku apalagi menginginkanku

...
Di Sekolah

"Good morning everybody!" dia teriak saat masuk ke dalam kelas

"Morning baby" jawab seorang cewek

"Jijik" cibirnya

"Tugas nya gimana? Udah belum?" Tanya dia pada Vanilla

"Gw baru dateng langsung di tanyain tugas, heran gw punya sahabat gini banget"

"Jadi udah belum?"

"Udah dong nih" Vanilla memberikan bukunya pada Rita

Rita adalah sahabat Vanilla sejak SMP mereka berdua sering menghabiskan waktu bersama meskipun tidak sebanyak yang aku lakukan dengan Vanilla.

"Ini juga paling Lo nyontek sama si Ragaf kan" tuduhnya

"Hehe...Lo kan tahu otak gw nggak nyampe kalo masalah ngitung"

"Iye"

Vanilla sebenarnya pintar hanya saja dia malas belajar, dia bilang menyerah jika menghadapi matematika karena percuma dia susah payah menghitung tapi hasilnya tetap salah bahkan tidak ada jawabannya.
Dia lebih suka seni seperti mengarang, menggambar, bermain drama dan bernyanyi.

Tapi suara dia....
Mungkin saat kalian mendengar dia bernyanyi akan terdengar biasa saja tapi berbeda bagiku, suaranya sangat menenangkan pikiran dan hati ku apalagi saat aku mendengarkannya sambil tidur di pahanya dan dia mengusap kepalaku lembut.

Aku menyukainya... apapun yang dia lakukan aku selalu menyukai dia.

"Cinta itu buta" pepatah itu tidak cocok untukku Karena selama aku bersama dia pikiranku dan mataku menjadi terbuka dan semua tentang dia itu nyata.

.
.
Aku duduk di samping nya, selama ini aku selalu sebangku dengan dia karena aku yang memintanya. Aku tidak mengerti tapi aku tidak nyaman saat orang lain yang berada dekat dengan aku selain dia. Vanilla memberikan rasa nyaman tersendiri untuk ku, dia berbeda atau mungkin karena selama ini aku hanya mengenal dia saja entahlah.

Beberapa saat kemudian seorang guru masuk ke dalam kelas dan pelajaran di mulai seperti biasa.
.
.

Di kantin

Kita berempat duduk di satu meja
Aku, Vanilla, Rita dan Dimas.
Dimas adalah ketua kelas sedangkan Vanilla adalah wakilnya tak heran mereka berdua juga jadi dekat.
Vanilla duduk satu bangku dengan Rita tepat di depanku.

"Gw mau punya Lo dong dim" Vanilla

"Enak aja, Lo udah punya kali!"

"Tapi gw mau ketoprak!"

"Lah tadi kan Lo yang minta bakso!"

"Iya tapi sekarang gw mau ketoprak!"

Vanilla menarik piring milik Dimas tapi Dimas juga menariknya lagi jadilah mereka ribut sendiri saling menarik piring.

Aku tidak suka melihat perdebatan mereka, mereka selalu berdebat untuk hal kecil.

"Kamu mau ketoprak?" Tanyaku pada Vanilla karena lelah melihat mereka berdua terus berdebat untuk hal kecil dan ya..aku tidak suka..aku cemburu!

"Iya..tapi punya Dimas!" Vanilla

"Bilang aja Lo mau bekas gw!" Dimas

"Jijik!"

"Ya terus??"

"Terserah deh kalo nggak boleh!"

"Emang nggak boleh!!"

Don't Love Me PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang