👑👑
Seseorang akan baik-baik saja ketika
Mereka tidak melibatkan perasaannya
Tapi saat perasaan itu ikut campur
Kamu harus siap untuk kecewa dan terluka...
"Dimas awas..."
Vanilla mendorong Dimas ke sembarang arah dan menggantikan posisi Dimas sambil merentangkan tangannya
Brukkk
Vanilla menutup matanya beberapa detik tapi tidak terjadi apapun, dia merasakan tubuhnya baik-baik saja dan saat dia membuka matanya.
.
.
.
Tidak ada apapunVanilla mencari mobil itu dan...
Mobil itu belok ke arah lain bukan ke arah mereka. Dia langsung panik mencari Dimas dan"Bhahahahaha" tawa Vanilla pecah bahkan dia sampai duduk di tengah jalan sambil memegangi perutnya karena kesakitan
bagaimana tidak? Dia melihat Dimas dalam keadaan mengenaskan sekaligus lucu baginya...
Karena ulahnya yang mendorong Dimas ke sembarang arah membuat tubuh dan wajah Dimas belepotan karena debu jalanan.
Sementara Dimas menatap Vanilla dengan Horor
"SIALAN LO VAN!!"
"Maaf deh maaf niat gw kan baik mau nolongin Lo dim" sebisa mungkin Vanilla menahan tawanya dan membantu Dimas berdiri.
"Lo sengaja kan??!"
"Jangan fitnah dong!!"
"Ck kalo Si Rita yang lakuin ini sumpah gw bakalan iket dia di pohon" katanya kesal
"Nah gitu dong harus di maafin kita kan temen"
"Sekarang aja Lo ngakuin gw temen, kemarin-kemarin kemana aja Lo"
"Dah ah, astaga baju Lo sampe sobek gini..., Gw ke kencengan ya dorongnya??"
"Ngomong sama aspal noh"
"Gw serius, ada yang sakit nggak?" Tanyanya khawatir
"Nggak...udah ayo pulang"
Tanpa sepengetahuan Vanilla lengan kiri Dimas berdarah memang tidak banyak dan tidak parah itu sebabnya Dimas mengabaikan lukanya.
Dimas mengantarkan Vanilla sampai ke rumahnya meskipun naik bus dan di lanjutkan dengan jalan kaki.
"Makasih nih udah di anterin sampe rumah dan maaf juga buat yang tadi hehe"
"Nih.." menyerahkan tas Ragaf
"Terus Lo pulang naik apa? Bus lagi?"
"Naik taksi lah kayak orang susah aja"
"Terus Lo tadi kenapa ngajakin gue naik Bus?!!"
"Kan tadi gw udah bilang biar kaya di drama-drama gitu biar romantis tapi Lo malah ngerusak semuanya"
"Gaya-gaya an si Lo"
Vanilla menyukai sifat aneh bin ajaibnya Dimas, dia punya berbagai cara untuk menghidupkan suasana termasuk bertengkar dengannya.
Vanilla menunggu sampai taksi yang di pesan Dimas datang, setelah Dimas pergi dengan taksi pesanannya dia tidak masuk ke rumahnya tapi ke rumah Ragaf karena sedari tadi dia terus memikirkan laki-laki itu.
...
Tanpa sepengetahuan dia sedari tadi aku memperhatikan dari kamar ku di lantai atas.
Dia tidak masuk ke dalam rumahnya melainkan ke rumah ku dan beberapa saat kemudian terdengar ketukan di pintu kamar ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Love Me Please
Teen Fiction"Aku mencintaimu dan bertambah nya hari, bulan, tahun cinta itu selalu tumbuh tanpa henti bahkan sampai sekarang setelah bertahun-tahun tanpa hadirnya dirimu"