No summary
Warning : GS for Uke
Lemon 21+(maybe) eksplisit !
========
Wei wuxian mengerang jengkel seraya menekan lebih erat bantal yang menutupi kepalanya -menutup telinga lebih tepatnya -.
" Mmhh, Bing .. He ... Pe- pelan "
Mendengar suara itu kembali terdengar -padahal sudah dia tutup dengan erat kedua telinganya menggunakan bantal- Wei Wuxian semakin menenggelamkan dirinya meringkuk dibalik selimut. Sialan memang Luo Binghe dan kekasihnya, mereka tidak mempedulikan Wei Wuxian atau apa ? Melakukan hal itu tepat di kamar yang bersebelahan dengan miliknya, Apa itu tidak kejam ? Wei Wuxian kan jadi iri. Dia juga ingin melakukannya. Tapi sayangnya kekasihnya masih sibuk dengan urusan pekerjaan kantor yang sempat ditinggalkan saat merawat dirinya yang terkena Demam 2 hari lalu.
' Apa aku berkunjung ke apartemen nya saja ? ' monolog Wei Wuxian.
' Tapi kalau Lan Zhan belum pulang bagaimana ? ' lanjutnya masih bermonolog.
' Ah ! Persetan ! Jika Lan Zhan memang belum pulang aku akan menunggu nya, dan tepat saat dia sampai nanti aku akan langsung menyerangnya ' Wei Wuxian pun segera menyibak kasar selimut serta membuang kasar bantal yang sedari tadi menjadi tameng atas suara-suara laknat yang - semakin- terdengar keras dari kamar kakaknya Luo Binghe.
Wei Wuxian pun dengan segera memakai jaket merah nya -pemberian ulang tahun dari Mo Ran kakak pertamanya -, serta menyambar ponsel yang tergeletak di nakas tempat tidurnya, kemudian dengan segera keluar dari kamarnya.
" Hyaahh - Ahh .. Binghe.. There .. " suara atau lebih tepatnya jeritan Shen Qingqiu - Kekasih dari Luo Binghe- kembali terdengar tepat saat Wei Wuxian baru selesai menutup pintu kamarnya.
' dasar kakak sialan, kudoakan agar Shen Jiejie tidak memberikan jatah malam padamu, supaya pilar kebanggaanmu berkarat ' Wei Wuxian dengan wajah yang semakin gelap merapalkan doa -kutukan- nya seraya bergegas berjalan dan menuruni tangga.
Saat sampai diruang tengah Wei Wuxian tidak langsung berjalan kearah pintu rumah, kakinya berbelok kekanan menuju arah dapur, gadis berahoge itu haus ngomong-ngomong.
Memasuki ruang makan dan dapur, Wei Wuxian disuguhkan suasanan remang cenderung gelap, karena lampu-lampu dirumahnya memang sudah hampir seluruhnya dimatikan, sudah jam 10 malam lagipula.
" Mmhn ... "
Wei Wuxian menghentikan acara minumnya saat suara asing terdengar ke telinganya dari arah dapur di depannya - Wei Wuxian saat ini berada di ruang makan - . Penasaran, Wei Wuxian pun menolehkan kepalanya kearah asal suara tadi.
' Shit !! Kenapa Mo Ron laknat itu juga ikut-ikutan sih ' Wei Wuxian mengumpat dalam hati saat matanya menangkap siluet orang yang sedang berciuman. Mendengar suara kecipak basah dari Ciuman panas dua sejoli di hadapannya, membuat wajah satu-satunya putri di keluarga Wei itu memerah. Apalagi saat netra kelabu miliknya menangkap sosok gadis yang dirasa familiar olehnya itu sudah tidak mengenakan bahawan, kemeja putih yang terbalut di badan sosok itu pun sudah melorot hingga kebahu. Terlihat juga disana, tangan besar kakak nya tengah menggesek kemaluan gadis didepannya itu tanpa melepaskan ciumannya. Melihatnya rona kemerahan yang berada di wajah Wei Wuxian semakin memerah padam. Wei Wuxian pun menaruh gelas dengan cukup keras dimeja seraya mengumpat pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Tale of Wei WuXian and Lan Wangji
Fanfictionhanya sekumpulan cerita tentang WangXian couple