Tantangan menggiring Aroha menjelajah hutan belakang sekolah. Kabarnya ada siluman serigala di sana, ia berharap menemukan dan memamerkan pada teman-teman. Namun, Aroha justru menemukan seekor anjing jenis alaskan malamute.
Ether bukan sekadar alask...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mana raw food yang kamu janjiin? Aku sukanya tenderloin lho." Skill mengoceh Ether melampau burung beo.
Pada hari seninmenyebalkan ini, Aroha harus menguatkan kesabaran berkali-kali lipat. "Aku gak janji ya!"
Aroha melangkah pergi meninggalkan rumah. Ether mendadak berubah menjadi alaskan malamute, kemudian berlari menyusul. Ia menggonggong kencang beberapa kali.
"Ether!" Aroha berbalik, tepat di ambang gerbang rumah. "Masuk kembali!"
Alaskan malamute menunduk dan mengeluarkan lirih seperti memelas. Perlahan keempat kakinya melangkah mundur. Aroha menutup serta mengunci gerbang, lalu berangkat sekolah.
Kegiatan di sekolah berjalan normal. Pagi hari disambut upacara wajib hari senin seperti biasa, disusul materi Sosiologi dari Pak Hazan, terakhir ditutup Bu Ririn mengajar seni budaya.
Bel pulang berbunyi bersamaan dering di ponsel Aroha. Ia mengecek nama yang tertera dalam sebuah panggilan masuk padanya. Aroha mengerutkan alis, mendecak kesal. Mengembalikan ponsel ke saku tanpa peduli.
"Alice, kalo ada yang nyariin aku, bilang udah pulang, sibuk!" Aroha selesai merapikan buku dan alat tulis. Menggantung ransel pada punggung.
Alice memasang wajah penuh prasangka. "Hari ini kumpulan pramuka ya? ... Kamu bolos, 'kan?"
Aroha hati-hati, takut bila anggota pramuka lain menyadari dirinya menghilang tanpa alasan. Sampai di gerbang, senyum kebahagiaan mengembang lebar. Alaskan malamute menjemputnya seperti tempo hari.
Namun, semua seketika sirna ketika ia melihat papan kardus dikalungkan pada alaskan malamute, bertuliskan 'Raw Food'.
"Kalo kamu cuma minta daging ayam kualitas biasa, aku beliin. Lainnya, gak!"
Aroha meninggalkan Ether. Namun, sepertinya anjing itu tak mau mengikuti, ia tetap di tempat sambil melonglong tanpa henti.
"Aroha, itu anjing kamu berisik tahu gak?" bentak Pak Satpam.
"Iya pak, maaf." Aroha buru-buru berbalik menghampiri alaskan malamute kembali. "Ayo pulang dulu, nanti aku beliin. Diam dulu, ngerti?"
Alaskan malamute diam.
"Ayo." Aroha menuntun piaraannya menuju rumah.
Akan tetapi, ketika Aroha memasuki gerbang, lagi-lagi alaskan malamute tak mau mengikuti.
"Ether!" bentaknya kesal.
Hewan itu menggonggong sekali. Lantas menggerakkan tubuh ke kanan kiri, membuat papan kardusnya bergoyang.