11

142 27 7
                                    

Cue !

.

.

.

💜💜💜

"Sore semuanya" sapa Namjoon saat masuk ke kelas terakhir yang akan diajarnya.

Seperti biasa, Namjoon berpenampilan rapi dan begitu chic dengan tambahan kacamata yang membuat penampilan sang dosen terlihat begitu profesional dan menawan.

"Sore, Pak" balas mahasiswanya yang sudah siap di tempat.

Belum juga meletakkan buku yang ia bawa, Namjoon sudah melayangkan pertanyaan kepada para mahasiswanya, "Hari ini kelompok mana yang presentasi ?"

"Kan minggu kemarin langsung dua kelompok, Pak" Jawab salah satu mahasiswa yang merupakan ketua kelasnya.

Alis Namjoon terangkat. Ia tampak berpikir sejenak, "Oh, ya ? Kelompoknya Hwang Yeji yang terakhir sudah, ya ?"

Yang disebut namanya menjawab, "Iya, Pak. Kan yang bahas Resiko itu loh, Pak. Bareng Arin dan Yuqi juga presentasinya"

"Ah, iya. Saya lupa. Yang Choi Yeonjun gak hadir karena dispensasi, kan ?" Tanya Namjoon sekali lagi.

Mahasiswa berambut sedikit kecoklatan dan memiliki mata mono eyelid menjawab sambil tersenyum, "Hehhee.. Si Bapak. Saya jadi sorotan mulu sama Bapak"

"Masalahnya kamu sering menarik perhatian saya" kata Namjoon sambil tersenyum.

Si mahasiswa bernama Yeonjun itu menyisir kebelakang rambutnya yang mulai memanjang itu sembari mengedipkan sebelah mata, "Oh.. Jelas ! Choi Yeonjun anaknya Daddy Siwon"

Samping kepala Yeonjun ditoyor oleh sahabatnya bernama Lee Chan, "Anjir ! Bawa nama Bokap mulu lo"

"Asem lu, Chan !"

Namjoon tersenyum kecil akibat tingkah mahasiswanya itu.

Salah satu mahasiswa yang Namjoon kenal bernama Yuqi juga menimpali, "Maksudnya Pak Namjoon itu, elu udah jarang masuk, jarang ngumpul tugas pula" katanya.

"Kasih C aja, Pak"  ujar seorang mahasiswa lagi disebelah Yeonjun.

Satu pukulan di lengan dilayangkan Yeonjun pada sahabat baiknya bernama Lucas Wong , "Wihh, apaan lu, Cas ? Provokator, heh ?" Lucas mengusap lengannya yang dipukul Yeonjun dan si pelaku utama kembali memelas kepada sang dosen,"Jangan atuh, Pak. Kena sembur Mommy saya nanti"

"Ya makanya, lu sibuk mulu di HIMA" ucap Arin disamping Yeji.

"Ya kan tugas negara, Rin" sanggah Yeonjun.

Si mata sipit berambut panjang menyambar tanpa menoleh dari fokusnya dari buku, "Yang ngelulusin elu itu kuliah atau HIMA ?"

Ucapan sarkas tersebut membuat Yeonjun memukul main-main kepala Yeji dengan pena yang ia pegang, "Sipit lu !"

Tak terima fisiknya dihina, Yeji melempar bekas tisu ke wajah Yeonjun, "Eh, bawa fisik ! Lu ngaca deh. Lu juga sipit !"

Namjoon tersenyum, "Sudah, ya. Sudah" lerainya, "Kalian berantem gitu ngingetin saya sama sahabat-sahabat saya waktu kuliah"

"Asikk nostalgia. Gak usah belajar, Pak. Cerita aja, ya ? Ya ?" Kata Lee Chan semangat.

"Setuju sekali sama Lee Chan, Pak. Hayuk cerita" kata Arin lalu melakukan tos dengannya.

"Skip nih belajarnya ?" Ujar Namjoon.

Para mahasiswa Namjoon menunjukan raut muka memohon agar perkuliahan ditiadakan dan diganti dengan cerita sang dosen. Melihat raut muka memelas itu, Namjoon mengangguk, "Oke. Tutup buku kalian"

PARACHUTE [NAMJI(N)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang