Chapter 5

0 0 0
                                    

Pagi yang cerah, mood sedang bagus apalagi di awali dengan senyuman Azkia yang merekah saat memasuki kelas.

Pagi yang indah emang batin seseorang.

Walaupun Azkia tidak tersenyum ke arahnya, tetap saja ini merupakan pagi yang indah menurutnya.

"Eh Az tumben pagi-pagi udah senyam-senyum ae, ada apa gerangan nih?" Tanya Ghea saat Azkia berjalan ke arah meja mereka.

"Hehe tebak dong?" Ucap Azkia cengengesan.

Sobat Azkia yang tak lain Ghea, Agnia dan Adira pada saling pandang dan mengedigkan bahu mereka bersamaan.

"Ye gak seru lo pada" ucqp Azkia kesal pada temannya.

"Tinggal jawab aja elah" ucap Agnia.

"Sini gue bisikin" ucap Azkia.

Teman-teman Azkia mendekat karena ke kepoan mereka yang sudah tingkat dewa.

"Nanti siang, pulang sekolah mamah bakal bawa CD film minions" ucap Azkia berbisik tapi masih saja terdengar oleh murid lain.

"Aww" ucap Azkia saat kepalanya di jitak oleh Adira.

"Sinting lo Az" ucap Agnia.

"Eh tadi kalian nanya kenapa gue senyam-senyum kan, nah itu alesannya" ucap Azkia.

"Lo...gila sih, cuman di beliin CD minions lo sampe senyam-senyum? Parah emang" ucap Ghea sambil geleng-geleng kepala karena merasa tidak paham dengan jalan pikir teman nya yang satu itu.

"Ye bukan CD doang kali, mamah juga ngomongnya sama komik detective conan yang chapter 56 itu. Gue kan belom punya, lagian dibeliin ini bukan gue beli sendiri kali" ucap Azkia.

"Chapter 56 doang?" Tanya Adira.

"Enggak lah, chapter 56 sampe 60. Gimana gak bahagia gue" ucap Azkia antusias.

"Serah Az serah" ucap Ghea jengah.

"Eh Az nanti gue pinjem yah" ucap Adira.

"Sip tenang aja" ucap Azkia tersenyum lebar.

Ghea dan Agnia hanya bisa menggelengkan kepala mereka

Tanpa mereka sadari dari tadi ada mata yang tak pernah luput memandangi mereka.

Lo unik Azkia batin seseorang.

----

Kriing

"Baiklah kalian boleh istirahat, sampai jumpa di pertemuan selanjutnya" ucap guru yang tadi mengajar di kelas IPA 1.

"Huhh leganya" ucap Ghea.

"Lo kek baru kentut aja ngomong lega" ucap Agnia.

"Emang" ucap Ghea.

"Anjir"

"Bangsat"

"Setan lo ya"

Begitulah umpatan teman-teman Ghea.

"Bau banget gila, lo sarapan apa sih?" Tanya Agnia, tentu saja sambil menghindar dan menutup hidungnya.

"Telor" ucap Ghea.

"Uanjirr pantes"

"Parah"

"Gila"

"Kalian pada lebay banget deh, gak bau ini" ucap Ghea.

"Gak bau nenek lo nungging!!" Ujar Agnia.

"Gak kecium bau karena lo yang kentut bege" ucap Azkia.

AZAR (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang