Rindu

9 0 0
                                    

Masih diposisi berguling-guling di kasur,Meisya tersenyum mendengar suara yg ada di seberang telepon.

"Udah sholat Sya?"tanya seseorang yg sedang berbicara lewat ponsel dengan Meisya.

"Lagi libur"jawab Meisya

"Awas ya kalau bohong"Ancam Raka dengan manja.

"Yee aku mana pernah boong"ucap Meisya dengan nada meledek.

Eitss....jangan salah, bukan berarti Raka anak yg tidak baik,itu semua hanya untuk menghibur Meisya ketika sedang galau.Tapi itu semua juga atas izin Mama Meisya.Karna diam-diam Raka juga meminta izin pada orang tua Meisya.

"Sya...Meisya"panggil mamanya.

Meisya langsung mengakhiri panggilan teleponnya dengan Raka dan langsung pergi menghampiri Mamanya.

"Iya ma ada apa?"Sahutnya sembari melangkah turun kebawah.

"Sini makan dulu, Papa sudah menunggumu"Ucap Mama Meisya

"Wahh! Enak nihh"Seru Meisya dan langsung duduk dimeja makan.

"Gimana hari pertama mu disekolah tadi nak?"Tanya Mama Meisya yg duduk di samping Papanya.

"Udah telat, pingsan pula"Jawab Meisya singkat.

"Loh,kok bisa? Kamu kan tadi berangkatnya pagi,trus kok sampe pingsan gitu kenapa?"Tanya Papa Meisya dengan nada khawatir.

"Ojol nya kehabisan bensin Pa."Kesal Meisya."Dan tadi juga aku kena timpukan bola basket.Tapi Papa sama Mama tenang aja, Meisya aman kok"Lanjutnya dengan senyum meringis sembari memegang kepalanya.

"Huhhh... Untung saja"Ucap Mama Meisya.

"Meisya, Papa sama Mama mau ada yg sampaikan ke kamu"Sela Papa Meisya dengan ekspresi wajah serius.

"Nanti ya Pa selesai makan.Jangan sekarang"Sela Mama Meisya tak kalah serius dengan suaminya.

Setelah selesai makan, merekapun langsung keruang tamu.Mama Meisya masih sibuk didaput sesekali terdengar suara gelas dan piring yg sedang beradu.

Tidak lama kemudian,Mama Meisya menyusul putri dan suaminya itu diruang tamu. Dengan bertukar pandangan Mama Papa Meisya merasa bingung harus memulai obrolan dri mana.Sesuat yg sudah pasti akan mrmbuat Meisya anak semata wayangnya kecewa.

Meisya masih sibuk menonton acara TV yang menyuguhkan berita terkini negeri.
"Meisya"Panggil Papa pelan.

"Iya Pa?"Meisya menoleh ke Papanya.

"Hmm,jadi gini..."Perkataan Papa Meisya terpotong saat ponsel milik Meisya berbunyi.Terlihat dilayar nama yg menelponnya membuat senyum Meisya berkembang.

"Bentar ya Pa."Pamit Meisya.Ia langsung pergi ke kamarnya.

"Iya"jawab Papa Meisya datar.

"Papa jadi bungung gimana ngomong kr Meisya nya Ma.Mereka itu sudah pacaran lama dan keliatannya mereka itu susah buat dipisahkan"Ucap Papa Meiya dengan raut wajah sedih.

"Iya Pa, Apa tidak sebaiknya kita batalkan perjodohan ini"Saran Mama Meisya yg hanya dibalas lirikan oleh Papa Meisya .

Sebenarnya perjodohan ini adalah perjodohan yang tidak sengaja dijanjikan oleh Papa Meisya kepada temannya.Bukan hanya teman, tetapi sudah dianggap seperti saudaranya sendiri.

Mereka sudah lama tidak berkabar.Karna temannya itu sudah pindah entah kemana.Tetapi beberapa bulan yg lalu,Temannya itu berkunjung kerumah dan menagih janji itu. Sungguh Papa Meisya merasa bingung sekaligus merasa bahagia ternyata temannya masih mengingat janji yg dulu pernah disepakati mereka berdua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kamulah TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang