Awal Yang Sangat Buruk

23 4 2
                                    

Meisya masih menundukan kepalanya dengan badan membungkuk serta kedua tangannya diletakan diatas lututnya masing-masing.Dia mencoba mengatur nafasnya yang masih terengah-engah akibat berlari berusaha mengejar waktu yg sudah menunjukan pukul 06.30 WIB.

Sekolah akan segera dimulai. Tapi sayang, waktu yang berusaha dia kejar telah lewat begitu saja dan terlihat gerbang sekolah sudah ditutup rapat -rapat.

MEISYA ARDINATA

Wanita cantik dengan tinggi 158cm,berkulit putih dan mempunyai mata bulat yg indah.

Meisya baru pindah dari kota Fork.Dan hari ini adalah hari pertama dia pindah ke sekolah barunya.Dan sialnya dia terlambat di hari pertamanya. Bukan karna kesiangan,tetapi karna angkot yg ditumpanginya mogok.

Merasa nafasnya sudah teratur,dia mulai menegakkan badannya dan segera menghampiri pos satpam yg ada di sebelah kanan dalam pagar.

"Pak... Pak...pak satpam!!!"Meisya sedikit berteriak mencoba memanggil satpam yg sedari tadi sibuk memainkan ponselnya.

"Busett serius amat main ponselnya sampe-sampe, orang teriak manggil-manggil ga kedengeran"Meisya berdecak kesal sembari menatap pagar sekolah yg tingginya sekitar 40cm lebih tinggi dibanding badan Meisya.

"Inimah gampang klo dipanjat"Dia mengambil ikat rambut dan mengikat rambutnya yg sedari tadi terurai.
Sembari tengok kanan kiri.

"Aman"Dia melempar tas sekolahnya terlebih dahulu ke dalam pagar. Kemudian dia mengambil ancang-ancang .Kaki kiri Meisya mulai menginjak bagian bawah pagar dan disusul dengan kaki kanannya seolah sedang menaiki tangga.

Tak butuh waktu lama akhirnya Meisya memdaratkan kedua kakinya di sisi dalam pagar.Dengan tersenyum bangga dia merasa dirinya bisa dengan mudah melewati pagar itu. Dia membersihkan tangannya dengan menepukan kedua tangannya.

Meisya segera mengambil tas yang tadi telah dilemparnya.
"BUUKK"kepala Meisya menabrak dada seseorang lelaki saat dia membalikkan badannya.

"aww"Rintihnya.
Terlihat pria yg ditabraknya juga mengenakan segaram yg sama sepertinya.

"Masuk dari mana lo?" Tanya lelaki itu sinis.
"Pagar. "jawab Meisya singkat."Habis satpam nya sibuk sendiri sama ponsel nya,gue panggil nggak nyaut-nyaut ,ya,gue jadi manjat deh,kan gue ga pengen bolos dihari petama gue sekolah"Lanjutnya panjang lebar sebagai pembelaan.

Niatnya supaya dia tidak dicap urakan,tetapi penjelasan Meisya samasekali tidak digubris oleh lelaki itu dan ia malah melangkah ke pos satpam.

"Pak... Pak... Pak Herman."Panggil lelaki itu sontak membuat pak Herman menjingkat kaget.
"Hehe maaf Nak Aiden"Ucap satpam itu sambil berdiri tegak.

"Itu pak, masa sampe nggak liat klo sekolah kemasukan monyet."Ucap Aiden sambil menunjuk ke arah Meisya.

"Monyet! Gue? Sialan!"umpat Meisya dalam hati.

"Maaf Nak Aiden"Ucap pak Herman memelas.

Aiden meninggalkan pos satpam dan kembali berjalan ke arah Meisya.
"Elo ikut gue."Ucap Aiden yg berjalan duluan dan Meisya mengikuti dibelakangnya.

"Ganteng, tinggi, putih,tapi sayang galak dan gabisa senyum."Batin Meisya sembari berjalan dibelakang memandang pundak Aiden.

AIDEN RAFASYA PRATAMA memang ganteng,apalagi dia adalah pejabat sekolah yg lagi naik daun,yaitu sebagai Ketua OSIS.Popularitasnya sudah terkenal seantero sekolah.
Aiden terkenal dingin, ketus dan tidak suka dekat dengan perempuan apalagi Pacaran. Ia paling anti dengan kata Pacaran.

**************

Akhinya mereka sampai di ruangan Kepala Sekolah setelah melewati koridor sekolah yang panjang.

Kamulah TakdirkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang