00. Awal

384 74 135
                                    

Enjoyy
Selamat membaca♡

♪ ♬ (Can You See My Heart)
- Heize ♬


• B A G I N D A •

Bandung, 6 Januari 2024

Beberapa jam telah berlalu, wanita cantik berkulit pucat itu tidak bergeming dari duduknya. Wanita cantik berumur 24 tahun terlihat sangat kacau dengan rambut acak-acakan, ia menangis tiada hentinya. Masih mengenakan pakaian pasien rumah sakitnya ia memeluk nisan dengan isak tangis yang memilukan.

Hari ini, adalah hari ulang tahunnya. Hari dimana semua orang yang ia cintai pergi, pergi meninggalkan luka. Dadanya nyeri, sakit, dan kecewa secara bersamaan.

Wanita itu mendongak menatap kearah langit mendung dengan air mata yang tak mau berhenti mengaliri wajah pucatnya. Air mata yang terus mengalir begitu derasnya.

'Tuhan, kenapa? Apa yang salah? Kenapa, aku Kau hukum hingga seperti ini?' batin gadis itu tak kuat menyuarakan isi hatinya. Ia terus menggeleng, memegangi dadanya memegang tepat pada jantungnya.

Seakan menjawab keluhnya, sedetik kemudian hujan turun. Membasahi gadis yang bersimpuh memeluk nisan seseorang. Tanah makam yang terkena air hujan mengotori pakaian pasien rumah sakitnya.

"Nona, Nona Aice. Tolong jangan seperti ini, anda belum sepenuhnya pulih." Seorang wanita yang berumur 30an itu ikut bersimpuh menatap iba. Sekretaris juga seorang kepercayaan keluarganya, Lalisa.

Menyodorkan payung lainnya kepada atasannya. "Kita pulang ya Nona, Baginda juga akan sedih jika melihat Nona seperti ini." Lalisa sudah menganggap Aice seperti adiknya sendiri, meskipun ia hanya seorang sekretaris pribadi.

Lalisa membantu memapah Aice agar berdiri dari duduknya, kondisi Aice belum sepenuhnya pulih, bahkan kulitnya yang pucat itu terasa sangat dingin terkena hujan air hujan sore itu.

Aice berdiri menatap nisan itu dengan pedih.
"Maaf, maafkan aku, Baginda."

❇️❇️❇️


Menatap kosong kearah jendela, tangan yang memegang cangkir berisi coklat hangat itu terlihat begitu nikmat ketika malam hari ditambah hujan diluar sana. Tapi tidak dengan suasana hatinya, hatinya begitu kacau saat ini.

Tok tok tok

Terdengar suara pintu diketuk, tidak menunggu jawaban seseorang memasuki kamarnya. Lalisa masuk membawa kotak berwarna biru tua dihiasi foto-foto Aice dan seorang pria yang tak pernah memudarkan senyumnya, Baginda.

"Nona, keluarga Baginda memberikan kotak ini untuk nona." Menyodorkan kotak itu, Aice menoleh menatap kotak itu. Hatinya nyeri menatap kotak itu, begitu menyakitkan.

"Beristirahatlah, jangan melakukan hal yang tidak-tidak. Jika Nona memerlukan bantuan segera hubungi saya." Jelas panjang lebar Lalisa sambil menyelimuti punggung Aice agar tidak merasa kedinginan. Sebelum pergi Lalisa menyempatkan diri untuk mengelus surai legam Aice, menguatkan.

Aice menaruh cangkirnya pada nakas, padangan matanya tak terlepas dari kotak itu. Pada bagian atas kotak itu tertulis 'Aice love you♥ ' membuat bulir-bulir air matanya kembali terjatuh tanpa ia minta, dadanya nyeri, hatinya panas ketika membaca tulisan tangan itu.

Perlahan Aice membuka kotak itu, memperlihatkan begitu banyak surat disana, mungkin berjumlah ratusan.

Aice menutup mulutnya terkejut, ia kembali menangis melihat surat yang selalu ia buang ke tempat sampah. Surat dari seseorang yang membagi senyumnya untuk Aice.

Ada note kecil di balik tutup kotak itu.

Kumpulan surat tak terbaca yang kutulis untuk gadisku. Aice♡

Aice, aku berharap suatu saat nanti kau mau membaca suratku, setidaknya satu saja.

NB : Suratnya ada yang sedikit bau, karena terkena sisa makanan saat aku mengambilnya ditempat sampah. Hehee.

Aice memegang dadanya tak kuasa menahan air matanya. Ia menatap tumpukan surat itu. Mengambil satu yang berada paling bawah, ia akan memulai membaca dan mengingat semua kenangan tentang Baginda.

Membaca dan mengingat semua masa lalu yang memilukan seperti mimpi buruk baginya, mengingatnya kembali dari surat ini, dari surat yang ditulis langsung oleh Baginda.


< to be continued >

(Baginda Aksaratama)

Aice, lihat tanganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aice, lihat tanganku. Aku baru saja mengambil suratku yang kamu buang ke tempat sampah. Hehee
-Baginda

Holla,
untuk updatenya belum tentu ya, next kalau ceritanya rame:'))

Voment!! Untuk next chapter♡

BAGINDA : HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang