02. Aku sakit bukan gila

231 43 137
                                    

Selamat membaca🌹

♪ ♬ Jar Of Hearts - Christina Perri ♬ ♪

• B A G I N D A •

"Kotor itu anjir, weh. Sampah kok diobrak-abrik."

Bersender pada pintu kelasnya Arjuna tak habis pikir melihat rivalnya itu tengah mengobrak-abrik sampah menggunakan gagang sapu.

Baginda tak menggubris ucapan Arjuna. Ah, sebenarnya bukan cuma Arjuna yang nyinyir tapi seluruh murid yang melihatnya akan berbisik. Ia tak peduli, toh mereka juga akan bungkam sendiri ketika disenyumi oleh seorang Baginda.

"Astaga, tadi Aice bilang apa? Damagenya bukan main astaga, ganteng-ganteng gini masa ditolak." Gerutunya sedih dengan tangan masih setia mengobrak-abrik sampah, mencari suratnya yang dibuang oleh Aice beberapa waktu yang lalu.

Arjuna memutar tubuh Baginda agar menghadap ke arahnya, "aku membencimu," ulangnya mencontohkan bagaimana Aice berkata tadi.

Baginda mengangkat ganggang sapu tinggi-tinggi, "ngajak berantem lo?" tanyanya nyalang kearah Arjuna.

Arjuna melipat tangan di dada, tersenyum miring, "cinta boleh bego jangan."

"Masih mending gue cuma cinta sama satu cewek. Nah lo cinta dibagi-bagi, nemplok sana-sini, pacar gonta-ganti, selingkuhan apalagi. Cakep lo, cih?" skakmat dari Baginda barusan mampu membuat Arjuna menganga sekaligus tertohok betubi-tubi.

Ini adalah pemandangan yang sangat dinanti-nanti seluruh murid seantero sekolah. Saat dimana kedua rival itu saling bertatap nyalang.

Baginda berwajah tampan, terkesan polos, dan juga manis. Sedangkan Arjuna berwajah tampan, sangar, kharismatik, apalagi jika wajah Arjuna ditambah luka gores yang menambah aksen ketampanannya.

Keduanya tampan dengan ciri khas masing-masing.

Heran, kenapa duo tampan beda aliran itu tidak bersahabat saja. Padahal jika Baginda dan Arjuna berdampingan mampu membuat kaum hawa kocar-kacir, pusing, mual-mual, dan timbul gejala alay lainnya.

Mereka berdua selalu saja bertengkar entah itu adu mulut atau bahkan adu tinju. Benar-benar mirip tom and jerry.

"Mulut lo kalau ngomong di filter dulu kek." Desisnya kearah Baginda.

Baginda tersenyum miring, tak mau kalah, "ngaca bro gapunya kaca ya? nanti gue beliin." Satu-satunya orang yang mampu membaut Baginda melayangkan tinju hanya Arjuna.

Menurut Baginda wajah Arjuna itu tonjokable.

"Minggir." Satu kata dari seorang gadis ini mampu membuat dua orang yang hampir baku hantam itu menoleh.

"Hai Aice." Ucap Baginda sumringah ketika melihat Aice datang, Arjuna hanya memutar bola mata malas.

Baginda tersenyum ketika melihat Aice, ia bahkan melupakan perkataan Aice yang menohok beberapa saat lalu, "kamu habis dari mana? Lain kal-"

Untuk kesekian kalinya Baginda tidak bisa menyelesaikan kalimatnya karena Aice langsung berjalan melewati mereka berdua, tidak menggubris Baginda sama sekali.

Arjuna yang melihat itu tertawa bahagia, "mampus, makan tuh cinta," ledeknya kearah Baginda.

Setelahnya Baginda dan Arjuna benar-benar baku hantam dan untuk kesekian kalinya mereka berakhir duduk di ruang bk.

BAGINDA : HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang