Bab 8 : kadapat
"Mana si Kipli pengen gue jadiin sate tu anak. Terus gue kasih sundel bolong. Biar mampus!"
Melihat kedua temannya sudah kembali lagi ke kelas, Gita dan Naura segera bangkit dari duduknya. Alfa berkacak pinggang matanya melotot tajam mengkilatkan api kemarahan. Dia berteriak seenak jidat menggangu ketertiban. Sampai semua anak yang ada di kelas memperhatikan kedatangan keduanya yang berada di depan pintu kelas.
Ah, alfa respon anak kelas.
Mereka kembali melanjutkan aktifitas kala melihat siapa yang berteriak. Sudah biasa. Biarin saja.
Eliza yang berada di belakang Alfa hanya meringis dan berbisik kepada Gita dan Naura untuk tidak berkomentar apapun. Dan meminta maaf kepada teman sekelasnya.
"Pst... jangan dikomentarin dulu." Gita dan Naura mengangguk mengerti. Mereka diam mendengarkan celotehan Alfa mengenai kejadian yang dialami dirinya dan Eliza dengan menggebu-gebu.
"Pantesan lo cuman pake sepatu sebelah. Tapi lo gapapakan, Liz?" selidik Gita
"Gue gapapa ko." Sebenarnya Eliza masih takut.
"Gue tau lo takut, Liz. Wajar, kok. Semua anak di sekolah ini takut sama Kang Ical. Si Alfa aja kicep" lanjut Gita menepuk bahu Eliza menyemangati.
"Iya, Liz. Nanti kita temenin kalo ada apa – apa. Gue udah bisa ngomong sekarang" Alfa ikut menyahut
"cuih"
"Hehehe"
"Pokoknya harus santuy" Naura mengangkat tangan menyemangati
"Makasih, ya." Eliza menghela nafas pasrah, "Perasaan idup gue salah mulu kemarin di hukum Bu Beta sekarang Ketemu Kang Ical" Eliza mengerucutkan bibir meratapi nasibnya yang akhir – akhir ini mujur.
"Kurang kenceng doa lo kayanya" jawab Alfa
"Iya kali ya."
"Sepatu lo yang sebelah mau diambil, Fa?" Naura melirik kaki kanan Alfa yang hanya dilapisi kaos kaki berwarna putih.
"Yaiyalah! Nyokap gue bisa ngamuk kalau tau anaknya ngilangin sepatu sebelah." Alfa cemberut membayangkan dirinya yang akan dimarahi oleh ibu. Membayangkannya saja sudah ngeri.
"Gimana kalau kita bareng-bareng ngambilnya. Kalau dimarahin kan banyakan jadi takutnya barengan. He he" cengir Alfa
"Dih ogah" Naura menjawab cepat
"Dasar gak solid"
"Makan tuh solid"
"Kalau kata gue, kenapa gak lo chat kakak kelas tadi? terus minta bantuan dia buat ngambil sepatu lo." saran Eliza yang disetujui oleh ketiga temennya.
"Oke, deh. Nanti gue line pulang sekolah." Sahut Alfa sambil mesem - mesem
"Iyuh, najis" Naura sebal sobatnya sudah tidak ngenes lagi
"Keluarin aja dari grup" Gita memanasi terkikik geli melihat Alfa
"Maaf bunda. Gue duluan"
"Dih"
"iri bilang boss"
.-.
"Gila! Kang Dani manggil gue babe!" Teriak Alfa begitu nyaring sambil jingkrak-jingkrak tak karuan. Gita, dan Naura mendengus kesal dan mendelikan mata berjamaah saat Alfa dengan sombongnya menunjukan chat dari Dani.
"Gimana kalo misalnya dia mau nulis i tapi malah e?" Sahut Eliza jail.
"Bener Liz. gimna kalau Ka Dani typo gitukan ya?" Naura terbahak
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Tentang Faisal
Teen FictionKisah ini bermula ketika Eliza tidak sengaja masuk ke dalam dunia Faisal. Faisal Raheesh Kakak kelas di sekolah baru Eliza. Biasanya orang - orang manggil dia Ical. Orangnya sembrona. Sukanya nongkrong di warung mamih ditemani teman - temannya. Dan...