"siapa tahu kamu menginginkan sesuatu" balas Forsa.
"Apa saja yang kalian berikan aku pasti suka"
Lumi tersenyum manis dan melanjutkan makan siangnya.
"wah sejak kapan anak ayah menjadi dewasa?" Sahut Arwie meledek.
"aku memang sudah dewasa ayah" Lumi memonyongkan bibirnya.
Setelah selesai menyantap makan siang mereka beranjak dari tempat. Ellie mulai membereskan sisa-sisa makanan di meja. Perut Lumi terisi penuh sampai Lumi tidak kuat menaiki tangga. Perlahan Lumi melangkahi anak tangga menuju kamarnya di lantai 2. Perut kenyang selalu membuat Lumi mengantuk , habis makan siang kali ini adalah menu favorit Lumi siapa yang tidak mau nambah? setelah berjalan cukup lama Lumi pun sampai dikamarnya dengan nuansa girly karena terdapat banyak perabotan berwarna pink pastel dan koleksi-koleksi boneka Lumi yang memenuhi lemari ditambah lagi ada boneka beruang putih besar diatas kasur large king bed nya dengan kelambu sedikit terbuka berwarna putih ditambah hiasan kelip-kelip glitter. Ranjang lebar dan panjang itu hanya dikuasai Lumi seorang seperti mimpi hanya miliknya. Mungkin Forsa sengaja membelikan ranjang besar untuk Lumiere karena kebiasaannya dulu yang sering terjatuh dari tempat tidur , tapi Arwie dan Forsa merahasiakannya dari Lumi. Lumi pun membuka kelambu dengan lebar dan membanting badannya keatas kasur lembut dan empuk itu. Tidak ada lagi tempat terbaik selain kamarnya. Sayup-sayup angin dari fentilasi mengusap lembut kelopak mata Lumiere. Lumi tidak sanggup menahan matanya yang akan segera membawa nya ke dunia mimpi.
"semoga mimpi indah"
gumam Lumiere lalu menutup rapat matanya.
.
.
.
.
.
.
tunggu . . . .
sepertinya ada sesuatu yang aneh. Lumiere mencoba untuk tertidur tapi tidak bisa , padahal matanya sudah sangat lelah. Biasanya Lumi sudah tertidur pulas karena udara di kamarnya sangat sejuk. Lumiere membuka kembali matanya dan yang dia dapati adalah kegelapan. Semua ruangan gelap dan hampa tidak terlihat satu cahaya pun. Lumi mengerjapkan matanya berkali-kali sambil memikirkan bagaimana caranya ia sampai di tempat ini , padahal Lumi sangat yakin tadi dia ada di kamarnya.
"a-aku ada di mana? Kok semua nya gelap"
kosong , gelap , terasa sangat sesak , tidak ada siapapun. Hanya ada Lumiere seorang. Sebenarnya ini dimana?
Kunang-kunang kecil datang menghampiri Lumi yang ketakutan. Secercah cahaya mulai datang berhamburan. Seperti ada portal yang akan membawa Lumiere ke negeri dongeng. Lumi pun sampai di tempat yang begitu asing , rumputnya sangat hijau dan terdapat danau yang airnya sangat jernih. Terdapat satu gubuk kecil di pinggir danau.
"halo?"
Lumi sedikit mengintip kedalam gubuk untuk memastikan apakah ada orang di dalamnya.
"Bienvenue* , Lumiere Zats"
seseorang di dalam gubuk menyambut kedatangan Lumi. Siapa orang asing itu? bagaimana dia bisa mengetahui nama Lumi?
----
Bienvenue* = Selamat Datang
To be continued--
jangan lupa support terus cerita ini dengan memberi vote dan komentar!
YOU ARE READING
Rapunzel and the magic hair
Fantasyapa yang akan terjadi jika seorang Rapunzel tidak bisa mengontrol sihir yang ada pada rambutnya?!