#1

18 1 0
                                    

Rumahku sangatlah besar , namun membosankan. Aku tidak tahu harus melakukan apa dirumah sebesar titan yang terdapat di film bergenre fantasy ini. Haruskah aku mempelajari sihir? hufft... aku terlalu malas untuk mengambil buku dan berjalan ke perpustakaan , rumah ini sangat merepotkan! ke perpustakaan saja terasa berpuluh kilometer karena terlalu luas. Mungkin aku harus meminta ayah untuk membelikan mobil mini. Agar aku bisa mengelilingi seisi rumah dengan cepat.

-----------

tok tok tok... suara ketukan pintu membuyarkan lamunan ku.

"Lumi tolong buka kan pintu!"

seruan ibu yang terdengar seperti speaker club dari dapur terdengar sampai ruang tamu.

"baiklah bu!"

sahutku segera yang sedang duduk santai di sofa lalu menapakkan kaki dan berjalan menuju pintu white cream berpadukan dengan cet dark brown di pinggir nya. Tanganku dengan malas meraih gagang pintu berlapiskan emas mengkilap yang memantulkan wajah kusut ku seperti belum mandi satu abad. Terdapat dua orang tak dikenal berdiri di depan pintu rumah sambil tersenyum. Mereka mengenakan jas yang sama , berwarna old blue dengan dasi yang terpakai rapih di kerah baju dan bros gold di kantung kiri.

"ada perlu apa?" Lumiere membuka obrolan.

"semoga selalu diberi kedamaian"

salah satu orang asing memberikan salam hangat sambil membungkuk memberi penghormatan. Lumi bertanya-tanya apa yang membuat mereka datang kerumahnya. Tanpa Lumi tanya pun salah satu dari mereka memberitahu.

"kami dari magical hera diperintahkan untuk memeriksa apakah terdapat kekuatan sihir di rumah ini".

Deg jantung Lumiere seakan berhenti. Dalam seumur hidup , Lumiere tidak pernah mengalami pemeriksaan mendadak seperti ini. apa karena kasus yang menimpa keluarga Syrie 5 tahun lalu? Tapi kenapa baru diadakan pemeriksaan sekarang? Apa ada kasus baru lagi?

"untung aku sudah mempelajari cara menyembunyikan sihir" gumam Lumiere pelan.

"apa anda mengatakan sesuatu?" salah satu dari mereka bertanya.

Lumiere menelan ludah , Benar-benar pendengaran yang tajam!.

"ah tidak ada apa-apa , silahkan masuk!" dengan cepat Lumiere mengalihkan pembicaraan.

Dua orang asing itu melangkah masuk diiringi dengan bunyi hentakan dari sepatu pantofel hitam mengkilap seperti baru saja disemir.

"salam Arwie Zats".

"salam , wah Aiden , Vence ada berita apa kalian sampai jauh-jauh datang kesini?"

Arwie membalas salam mereka sambil mendaratkan pantat di sofa putih dengan bahan dari bulu domba yang begitu halus.

Ayah dan 2 orang asing itu saling mengenal? Kenapa aku baru tahu?.

"dimana istri anda Arwie?"

Aiden dan Vence pun duduk setelah Arwie mempersilahkan mereka untuk ikut merasakan sofa empuk limited edition yang sudah tidak dijual dimanapun dengan harga yang tidak bisa lagi dibilang murah hanya untuk sebuah sofa.

"maaf saya baru selesai memasak di dapur"

Ibuku Forsa tiba-tiba datang dari arah dapur , yah dapur di rumahku memang tidak jauh dari ruang tamu. Entah mengapa ayah ingin desain ruangan yang seperti itu. Mungkin agar Ellie dan maid lainnya tidak perlu jauh-jauh menyajikan makanan untuk tamu.

"jadi , boleh buka penjepit rambut anda Madame*?".

Forsa mengangkat alis heran , ia menurut saja dengan apa yang dikatakan oleh Vence. Perlahan Forsa menarik penjepit hijau tosca dengan sedikit glitter di pinggir nya. Rambut blonde ibu terurai dengan indah dan terkibas oleh angin kecil yang masuk lewat sela pintu.

"sepertinya tidak ada yang harus di curigai , istri dan anak anda tidak memiliki sihir Harova"

ujar Vence sambil mengamati rambut Forsa.

Harova? Mungkinkah itu nama sihir yang terdapat di rambut? Lumi sama sekali tidak mengetahui apa-apa tentang Harova. Setelah melihat rambut ibuku , aku harap 2 orang asing itu pergi dari sini. Lumiere tidak bisa berlama-lama menyembunyikan Harova nya itu. dia belum terlalu menguasai sihir.

"apakah ini pemeriksaan sihir untuk menghindari kasus yang terjadi pada keluarga Syrie?"

sama seperti Lumi , Forsa juga tidak pernah mengalami pemeriksaan sihir. Wajar kalau mereka heran dan bertanya-tanya. Aiden pun membuka mulut.

"memang dulu ada kejadian pahit yang menimpa keluarga Syrie 5 tahun silam , makanya kami mengajukan izin pemeriksaan agar tidak terjadi kasus yang sama".

"akhir-akhir ini memang tidak ada kasus berbahaya , tetapi ada sihir langka bernama Harova yang mencoba bangkit kembali" lanjut Vence.

Lumi sangat penasaran dengan Harova mungkin saja ada kaitan dengan sihir yang ia miliki.

"apakah Harova itu sihir jenis baru?" dengan ragu Lumi bertanya.

"Harova adalah sihir yang sudah musnah sejak lama , tetapi pusat informasi Magical Hera menemukan tanda-tanda bangkitnya Witch Samantha".

Seorang penyihir kuat yang menyalahgunakan kekuatan Harova untuk kepentingannya sendiri.

"siapa pun yang memiliki Harova dia harus menjalani ritual pelepasan sihir" lanjut Vence.

P-pelapasan sihir? mereka gila? ritual itu bisa merenggut nyawa seseorang. Jika terus ada pemeriksaan seperti ini , bisa saja aku ketahuan memiliki sihir Harova. NO! Jangan sampai hal itu terjadi. Lumi menggigit bibir tipisnya dan menggoyangkan ke kanan dan kiri memikirkan bagaimana cara menyembunyikan sihirnya. Mereka mulai melihat jam fancy gold yang melingkari pergelangan tangan mereka.

"sepertinya kami tidak bisa berlama disini , kami harus memeriksa yang lain juga".

Bagus! Pergilah dan jangan kembali lagi. Lumi menampakkan wajah girang seperti semua beban terlepas dari tubuhnya.

"apa tidak mau makan siang disini dulu? Cicipi sedikit makanan buatan istriku"

Arwie menahan langkah mereka.

Ayolah! Aku harap mereka menolak tawaran ayah , aku tidak suka mereka berlama-lama disini.

"maaf kami menolak kami harus buru-buru dan mengirimkan laporan" Aiden terlihat tergesa-gesa.

"yasudah mungkin lain kali saja".

Sebelum pergi Aiden dan Vence membungkuk sebagai penghormatan dan melangkah keluar dari kediaman Zatscherchy. Akhirnya mereka pergi , Entah kenapa aku merasa lega mereka tidak ada. Kehadiran mereka membuat Lumi tidak nyaman.

Madame* = Nyonya

To be continued...

jangan lupa support cerita ini dengan memberikan vote dan komentar nya qq!

Rapunzel and the magic hairWhere stories live. Discover now