''Putri Diana pulang!!'' ucap glenys keseantero rumah, membuat tikus-tikus rumah yang tadinya ingin makan jadi batal makan karena harus mengobati gendang telinganya yang pecah dulu.
''Putri Diana nggak jerawatan'' ucap zam, menohok.
''zam lo kemana aja sih,kok nggak nungguin gue pulang dulu??'' glenys loncat ke sofa dan mulai mencomot asal cemilan azzam yang berada disana.
''emang kita serumah, eh bukan, emang gue kenal lo??'' ucap zam menohok lagi.
''zam lo nggak masih bête ke gue kan, gara-gara upil gue yang gue tempelin ke poster asuna dikamar lo waktu itu'' ucap glenys tanpa beban.
''menurut lo..''
''astaga zam.. itu kan udah seminggu yang lalu, udah kering pula upil gue disana sekarang'' glenys mulai syok sendiri, karena tidak menyangka abangnya akan memiliki dendam yang begitu lama kepadanya.
Azzam hanya diam dan terus melanjutkan bermain playstationnya, membuat glenys yang melihatnya hanya jengah. Gadis itu pun memutuskan untuk berdiri dan pergi kekamarnya.
''zam jangan salah pilih upil gue sama mises ceres diatas meja ya'' ucap glenys sebelum menutup pintu kamarnya.
Azzam aydan atau yang akrab dipanggil zam itu merupakan kakak satu-satunya yang dimiliki glenys,pahlawan kedua glenys setelah ayahnya. Umur glenys dan zam hanya berjarak satu tahun, membuat mereka tidak pernah terlihat seperti layaknya seorang kakak adik, karena prinsip glenys yang menyama ratakan derajat mereka. Glenys memutuskan untuk mandi dan berganti pakaian, karena sebentar lagi jam makan malam akan tiba.
Ibu glenys adalah seorang desainer perancang baju, pemilik toko baju terbesar dikota ini. Tapi sesibuk apapun jadwalnya, sang bunda pasti akan selalu menyempatkan diri untuk hadir makan malam bersama keluarga kecilnya. Sedangkan ayah glenys merupakan seorang dasainer furniture rumah tangga, memiliki satu toko kecil dengan nama ''ALX furniture''. berada dikawasan yang cukup strategis, karena berada dipusat kota yang merupakan tempat paling banyak dikunjungi penduduk.
Biasanya ayah sudah akan lebih dahulu berada dirumah, karena tokonya yang hanya beroperasi sampai jam lima sore.tapi lain halnya jika mendapatkan orderan banyak, ayah akan pulang larut malam sekali atau terkadang ayah akan memilih untuk tidur ditoko.
Tapi sepertinya untuk hari ini ayah dan ibu akan datang bersamaan, karena tadi didepan glenys melihat mobil ibunya yang masih terparkir cantik seperti terakhir dilihatnya saat pagi tadi.
''assalamualaikum..'' sahut dua suara berbarengan dari arah pintu depan, yang ternyata adalah ayah dan bunda.
''waalaikumsallam...'' disusul kemudian dengan suara mbok yem menjawab salam sambil menghampiri tuan dan nyonya pemilik rumah.
''abang sama kakaknya udah pulang mbok??'' bunda bertanya sambil memberikan tas bawaannya kepada mbok yem.
''udah tadi nya, sikakak kayaknya lagi mandi deh nya, kalau abang mungkin lagi dikamar '' jawab simbok sambil terus mengikuti sang nyonya keruang makan.
''ya udah mbok tolong panggilin mereka buat turun untuk makan malam ya'' titah sang nyonya kepada pembantunya.
''iya nya'' simbok pun kemudian berbalik dan kemudian sosoknya pun hilang dibalik pintu, disusuli dengan kemunculan sosok ayah.
''bun, mbok yem udah 3 bulan nggak ngambil cuti ya bun'' pernyataan ayah sambil mengambil salah satu tempat duduk dimeja makan tersebut.
''iya yah, udah bunda tanyain kok, kata mbok yem anaknya udah bisa ngambil uang di atm, jadi si mbok kirim uang lewat sana aja, nggak harus pulang sekali sebulan lagi'' ucap bunda seraya menata meja makan.
''ouuh.. gitu ayah kirain kenapa'' tidak lama setelahnya muncul glenys dari balik pintu diikuti dengan zam dibelakangnya.
''yahh... aku udah keduluan sama ayah'' ucap glenys selalu menghebohkan sambil mengambil kursi di sebelah ayahnya.
orang-orang yang baru mengenal glenys mungkin akan mengira glenys adalah seorang gadis tarzan, karena gaya bicaranya yang selalu memekakan gendang telinga itu. Tapi ntah mengapa hal tersebut seperti menjadi ciri khas dari kehadiran seorang Alecia glenys.
''huh'' ayah sambil memalingkan wajahnya dari hadapan glenys.
''astaga.. laki-laki dirumah ini pada kenapa sih, sewot mulu liat aku'' ucap glenys mulai sebal sendiri.
''haha.. kakak sih kerjanya jailin ayah sama abang mulu''
''iyaa nda, tapi kan yang bikin aku heran itu dendamnya bisa sampai berhari-hari nda, bahkan siabang aja masih dendam sama kejadian seminggu kemaren'' adu glenys kepada sang bunda.
''ckckckc.. ingat-ingatin gue kalau mau bikin salah lagi sama lo ya zam'' ucap glenys seraya menatap abangnya itu. Bunda tertawa kecil melihat tingkah kedua anaknya. Bunda kemudian mengambil tempat duduk diseberang ayah yang diikuti dengan zam disebelahnya, mengatakan untuk menyudahi percek-cokan mereka dan segera memulai makan malam.
''bun adek kapan baleknya sih bun?? Kan kakak kangen kita semua buat ngumpul bareng, bosan cuman liatin abang sama ayah mulu, eneg lama-lama akunya bun'' ucap glenys disela-sela makannya.
''kepada nyonya glenys yang terhormat, gue sama ayah juga eneg kali liat muka jaipong lo terus-terusan, lama-lama everdosis juga gue'' balasan dari zam membuat wajah glenys cemberut.
''ya Allah anak bunda pada kenapa sih berantem mulu, kalian tu ya udah gede tapi masih aja suka ribut kayak anak kecil. Kamu lagi zam apa-apaan lagi bilang muka adeknya kayak begituan, nggak enak tau didengernya...'' dan mulailah kuliah tujuh menit bunda tentang bagaimana seharusnya seorang kakak itu menjadi contoh yang baik bagi adik-adiknya.
Demi melihat wajah menekuknya zam membuat glenys menahan tawanya dalam hati,
''yaudah nda aku kekamar duluan, mau ngerjain tugas dulu'' ucap glenys setelah selesai meletakan piring kotornya ke tempat cuci piring.
''yaelah palingan juga sampe dikamar mantengin hp nya buat nontonin drakornya bun'' demi mendengar zam yang berucap demikian glenys membalasnya dengan tatapan mata besarnya yang mengisyaratkan ''diam bae lu kutil jailangkung''
''kerjain tugasnya dulu kak, kalau udah kelar baru nonton drakor '' ucap bunda kepada glenys.
''hehehe.. iya ibunda ku tersayang, aku duluan ya, assalamualaikum'' ucap glenys kemudian meninggalkan ruang makan tersebut.
''astagaa sikakak udah kayak mau kemana aja baca-baca salam gitu'' bunda hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah ajaib glenys tersebut.
Sesuai dengan yang diintrupsikan oleh bunda kepadanya, glenys sesegera mungkin langsung menyelesaikan pekerjaan rumahnya untuk esok hari.
10 menit...
15 menit...
glenys masih berkutat dengan tugasnya,bahkan sudah lebih dari satu jam seseorang yang berencana untuk melanjutkan nonton drakor yang katanya lagi ongoing tersebut dan hari ini akan tayang episode barunya itu, ternyata terkalahkan dengan rumitnya memecahkan soal-soal perkalian vektor. Endingnya adalah saat glenys menyerah pada soal kedua dan berjalan ke kasur yang mana pada keesokan harinya dia sama sekali tidak sadar bagaimana dirinya bisa sampai disana, dan tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
That's Why I Call It Love
RomanceAlecia glenys tidak ada yang spesial dari dirinya, hanya saja dia selalu berani untuk tampil apa adanya. Bahkan ketika ia memiliki seribu kekurangan sekalipun. Motto hidupnya hanya satu : "kesempatan yang disia-siakan pada masa lalu adalah suatu k...