Nb: Yang belum baca part When a Long Night Comes, dibaca dulu yaa karna ini agak nyambung hehe. Enjoooyy!💖
ㅡㅡ
"MBAK YAYAAAA." pekik seorang anak berusia sekitar 7 tahun, yang kemudian berlari memeluk kaki Ayak yang sedang berdiri di dekat jendela kamar rumah sakit yang ia tempati.
Hari ini Ayak sudah diperbolehkan pulang, namun masih harus rawat jalan karena untuk memantau apakah tifusnya sudah benar-benar sembuh atau belum, mengingat Ayak memang sangat susah untuk tidur tepat waktu dan pola makannya yang berantakkan. Jadilah ia harus tinggal di tempat tantenya untuk sementara.
"Halo Alisa." Ayak tersenyum kemudian berjongkok menyamakan tingginya dengan Alisa.
"Mbak Yaya nanti bobok di rumah Alisa kan?"
"Iyaaa mbak Yaya nanti bobok di rumah Alisa. Boleh nggak?" Ayak memiringkan kepalanya sembari mencuatkan bibir bawahnya membentuk sebuah pout.
"Boleh dong!" Alisa yang kegirangan pun langsung memeluk leher Ayak.
Ayak dengan reflek langsung menggendong Alisa dan menciumi pipi tembamnya, sedangkan Alisa sendiri tertawa terbahak-bahak karena geli.
"Ehm.. kalo udah sama Alisa lupa nih disini ada orang." Sindir tantenya yang kemudian membuat Ayak menoleh dengan Alisa yang masih di gendongannya, sedangkan yang disindir hanya menjawab dengan cengiran.
"Pacarnya aja sampe dianggurin. Jahat banget kamu, Ya." Kini giliran mamanya yang menyindir. Ya, saat ini diruangan Ayak ada dirinya beserta Yuta, mamanya, tantenya dan Alisa. Sedangkan papa Ayak harus pulang ke kotanya terlebih dahulu karena ada tugas mendadak.
Yuta tertawa mendengar sindiran tante dan mama Ayak kepada sang gadis. "Gapapa, tante. Kangen mungkin Ayak-nya sama Alisa. Kan udah lama gak ketemu."
"Tau Alisa juga nih nak Yuta?" Tanya mamanya.
"Tau ma, soalnya dulu waktu Alisa pingsan di uks sekolahnya, Yuta yang nganter aku ke rumah sakit." Jawab Ayak. [chapter: Little Things part 1]
"Iya. Malah Yuta yang kelihatan lebih panik ngeliat Alisa pingsan." Tantenya menambahi.
"Alisa anaknya memang aktif banget nak Yuta. Tapi sekalinya terlalu capek bisa pingsan, karena badannya memang rentan banget. Tapi nggak perlu khawatir kok." Mama Ayak tersenyum sembari menepuk pelan lengan Yuta, sedangkan Yuta hanya menyunggingkan seulas senyum ke arah mama Ayak.
"Udah nih barang-barangnya?" Tanya mama Ayak.
"Udah sih kayaknya."
"Mau di gendong kak Yuta." Alisa memberontak turun dari gendongan Ayak, yang kemudian ia lepaskan dan gadis kecil itu langsung berlari ke arah Yuta.
"Dasar bocah. Tau aja ada yang cakep." Cibir tantenya yang notabene-nya adalah ibu kandung Alisa, di iringi dengan tawa orang-orang yang ada di ruangan tersebut.
🌻🌻🌻
"Ayaknya di rawat di rumah dulu ya, Yuta. Kalo mau ngapel dateng aja. Tante sama om welcome kok. Kan kita juga pernah muda." Ledek om Ayak. Om dan Tante yang akan merawat Ayak adalah sahabat dari Mama Ayak yang tinggal di kota tempat Ayak berkuliah, sehingga mereka cukup dekat.
Yuta tertawa kecil. "Iya, om. Nanti saya sering-sering main nengokin Ayak. Sekalian main sama Alisa ya?" Alisa yang masih nyaman di gendongan Yuta hanya mengangguk kecil.
"Ayo sini Alisa sama Mbak Yaya. Kak Yuta-nya mau pulang." Ayak membujuk Alisa namun si gadis kecil tersebut menggeleng dan malah makin menyembunyikan wajahnya di badan Yuta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bonheur || Yuta ✔
Short StoryBonheur; means Happiness. ㅡㅡ Million people out there, but i just look at you. Million people out there, but i still could find you. But million people out there, no one can replace you. You're the star that I've been longing for so long, To brighte...