Thantophobia

115 18 0
                                    

Benda berbentuk bujur sangkar itu terus mengeluarkan suara bahkan sudah lebih dari 5 kali, namun si empunya tidak kunjung mengangkat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benda berbentuk bujur sangkar itu terus mengeluarkan suara bahkan sudah lebih dari 5 kali, namun si empunya tidak kunjung mengangkat. Ia hanya duduk termenung menelungkupkan kepalanya di sela-sela lututnya yang kini sedang tertekuk. Ia memeluk lututnya semakin erat sambil terisak pelan.

"I don't wanna lose someone ever again...." lirihnya.

Seseorang membuka paksa pintu kamar kosan-nya.

"Ay!" Pekik sang pria kemudian berlari menghampiri gadis yang tidak beranjak sedikitpun dari posisinya, ia hanya mendongakkan kepalanya.

"Kenapa, hm? Jangan gini please, bikin aku khawatir." Pria itu langsung memeluk gadis tersebut yang tangisannya kini semakin menjadi.

"Yuta.. how it feels like if people you love and care the most, left you?" Tanya gadis itu masih dalam pelukannya.

"Sure it feels bad. Like I lost half of my life too, but life must go on right? Aku gak bisa terus-terusan sedih karena aku punya hal lain yang harus aku selesaikan." Tukas Yuta merenggangkan pelukannya kemudian menatap manik mata gadis itu lekat-lekat.

"But what if people left you too often? It's not the first time. Would you still think like that? Apakah kamu gak mempertanyakan kenapa hidupmu begini? Selalu ditinggalkan?"

Kini ia paham masalahnya. Mengapa gadisnya sampai sekacau ini perihal tinggal-meninggalkan.

"Ay, mau denger cerita?" Tanya Yuta pelan sembari menghapus jejak air mata di pipi gadis itu.

"Sure."

Yuta tersenyum. Ini yang ia suka dari gadisnya, meskipun ia sedang kacau, ia tidak pernah menolak untuk mendengarkan. Ia kemudian menarik napas dalam-dalam,

"Ada seekor katak berteman dengan seekor ikan. Mereka terlihat sangat dekat bahkan katak rela tidur di tepi danau hanya karena ingin selalu dekat dengan sang ikan. Suatu ketika ada seorang anak manusia memancing di danau tersebut. Kailnya mengenai si ikan dan katak pun sedih karena ia tak bisa menolong. Akhirnya katak menangis dan tetap tidur dipinggir danau seperti biasa. Keesokan harinya ada seekor ikan lain yang menghampiri katak, katak dengan senang hati memperkenalkan dirinya hingga akhirnya mereka menjadi teman dekat. Hari-hari mereka lalui bersama. Namun suatu hari ketika katak tidak di danau, seseorang datang ke danau membawa jaring untuk menjaring ikan disana. Si ikan pun lagi-lagi tertangkap oleh manusia yang akhirnya disadari sang katak karena ia tidak bertemu ikan tersebut berhari-hari. Katak merenung ia bergumam 'mengapa aku ditinggalkan ikan terus ya? apakah ini sudah takdirku tidak memiliki teman?' kemudian ada katak lain yang tidak sengaja mendengar dan menjawab 'bukan takdirmu yang tidak memiliki teman, hanya saja, takdir ikan yang memang selalu berlawanan denganmu. Coba saja kau membuka hati untuk berteman dengan selain ikan, kau pasti akan menemukan teman yang baik lagi.' Katak mencoba mendengarkan nasihat itu. Ia mencoba berkenalan dengan kambing, kerbau, burung dan masih banyak lagi, dan ternyata mereka senang berteman dengan katak. Sampai sini dapet gak poin yang mau aku sampaiin, Ay?"

Sang gadis mengangguk.
"Kalau mereka yang meninggalkan aku, memiliki keyakinan yang berlawanan denganku, dan aku akan menemukan seseorang yang lebih baik lagi di luar sana, kalau aku mau berusaha bangkit?" Tanya si gadis.

"Tepat sekali." Yuta mengusak lembut puncak kepala gadis itu.

"Bukan takdir kamu buat ditinggalkan atau tidak punya teman, tapi mereka memang tidak ditakdirkan untuk searah dengan kamu. Mereka ditakdirkan Tuhan untuk berlawanan arah denganmu dan Tuhan mungkin ingin menunjukkan bahwa diluar sana masih ada orang-orang baik yang mungkin akan berada searah dengan kamu, kalau kamu mau mencoba membuka hati buat mengenal mereka lebih jauh. Hidup gak seburuk itu, membiarkan kamu terus terpuruk. Pasti selalu ada alasan dibelakangnya." Lanjut Yuta, tersenyum seraya mengelus pipi gadisnya.

"Thank you. I know that I can always trust you." Ucap gadis itu memeluk pria dihadapannya.

"You can always trust me. Oiya... Kalo udah selesai sedih, jangan lupa bangkit ya, Ay? Pelan-pelan aja gapapa. I'll be there to accompany you going through the hard times."

🌻🌻

Sejatinya, yang namanya ditinggalkan itu pasti tidak enak.
Tapi, selalu ada alasan dibaliknya.
Entah ditinggalkan agar bisa menguatkan,
Atau ditinggalkan karena ada yang lebih pantas diperjuangkan.
Don't waste your time for someone who doesn't cherish you.
Be with someone who'll cherish you and your existence.

Yang paling penting bukan seberapa lama kalian sudah mengenal satu sama lain,
Tapi yang mau sungguh-sungguh mengenal dan tetap mau bertahan hingga akhir,
Sesulit apapun rintangan yang akan di hadapi.

He's there and would always be there.

Bonheur || Yuta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang