Rambut

111 19 0
                                    

Hari Minggu, tapi sepagi buta ini Ayak sudah siap di depan kosan dengan kaos putih polos, rambut yang diikat, celana training dan sepatu olahraga berwarna ungu kesayangannya.

"AY!" barusaja ia mau mengabari kalau ia sudah siap, laki-laki berambut gondrong itu sudah sampai didepan kosnya. Siapa lagi kalau bukan Yuta.

"Dih di kuncir. Mau saingan sama gue?" Ayak menyipit.

"Apa sih ngomel mulu? Keren tau gondrong." Yuta membalas tidak mau kalah.

"Hhhhhh terserah." Ayak hanya lari meninggalkan Yuta dibelakangnya.

Hari ini memang Yuta dan Ayak sudah janjian di pagi buta untuk jogging di area kampus, karna kebetulan kosan Ayak sangat dekat dengan kampus. Matahari pun bahkan belum menunjukkan sinarnya tapi Yuta dan Ayak sudah mulai berlari kecil menuju gerbang masuk kampusnya.

Setengah jam mereka berlari, Ayak mulai memelankan kecepatannya tanda bahwa ia mulai agak lelah.

"Kuat gak? Kalo gak kuat gausah minta gendong ya."

"Ledek terooosss." Ayak melengos lari meninggalkan Yuta, namun rambutnya yang terikat di tarik Yuta.

"YUTA IH NGAPAIN TARIK-TARIK."

"Ngomel mulu. Jangan jauh-jauh. Jangan duluin gue. Kalo ada apa-apa didepan gimana?"

Ayak tidak menjawab hanya meliriknya sinis.

🌻🌻🌻

Seusai jogging seperti biasa mereka sarapan di warung soto favorite mereka. Mereka langsung melahap soto-nya ketika sudah dihidangkan.

Berulang kali Ayak melihat poni Yuta berjatuhan ketika ia sedang menunduk. Menghalangi pandangannya yang sedang berusaha menyantap soto-nya, sehingga berulang kali juga tangan Yuta membetulkan letak poninya.

Ayak mengeluarkan hair pin kemudian memasangkannya di poni Yuta.

"Ini loh poninya. Potong aja kek rambutnya."

"Gak mau."

"Ih risih liatnya."

"Risih liatnya apa risih karna gue diomongin cewek-cewek seangkatan gara-gara gue lebih ganteng gondrong terus lo dikatain gak cocok sama gue?"

Ayak yang terkejut berusaha menetralkan wajahnya tidak mau menunjukkan emosinya. Ia tidak menggubris hanya lanjut menyantap soto-nya.

"Ay, kamu kalo ada pikiran jangan dipendem sendiri. Udah janji kan kalo bakal cerita?"

"Nggak kok. Emang aku pengen kamu potong aja. Risih aja dikit-dikit benerin rambut. Bukan karena omongan orang." Ayak merapihkan poni Yuta yang tidak terkait hair pin.

Sebenarnya Yuta tahu betul bahwa gadis di depannya ini tidak pandai berbohong. Tapi karna ia tidak mau terus‐terusan membahas topik ini yang membuat Ayak sedih, maka ia memilih mengalihkan topik.

"Temenin tapi ya?"

"Mau kapan?"

"Gak sekarang deh masih suka hehehehe"

"IH YUTA BENER-BENER." Ayak menarik pelan poni Yuta yang sedang ia rapihkan.

"AY JANGAN DITARIK DONG SAKIT."

"Bodo amat."

🌻🌻🌻

Sometimes the only thing that matters,
is you and me,
Not the others,
Not even the world,
the time.
You're all that I need,
and I think it's enough.

Bonheur || Yuta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang