03.Penyemangat??

11 2 0
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH MISS THE TWILIGHT!

Bagian tiga

Lo harus tau, remaja tuh lagi seneng-senengnya gonta-ganti pasangan. Apalagi kalo cowok, mereka gak akan puas kalo cuma punya satu.

***

"Darimana lo? Gak biasanya lo bolos pelajaran? Ada apa? Coba cerita, pasti gue dengerin."

Baru saja Senja duduk di bangku nya, tiba-tiba Shilla sudah memberikan rentetan pertanyaan. Senja hanya menatap datar semuanya dan menjadi pendiam, tak ada senyum yang terlihat seperti biasanya.

Memang benar jika seseorang yang biasanya ceria, tiba-tiba menjadi pemurung, pasti ada sesuatu yang dipikirkan.

"Hei, gue ngomong sama lo," Tegur Shilla saat melihat Senja menatap datar depannya, lebih tepat nya ke arah Nadya.

Senja masih saja diam, tak menjawab pertanyaan Shilla. Shilla menatap Senja aneh, pasti ada masalah yang menimpa Senja. Shilla akan diam hingga Senja bisa memperbaiki moodnya. Karna ia tau, Senja akan bercerita dengan sendirinya jika sudah mau.

Senja adalah tipikal orang yang kuat. Ia tak akan mau terlihat rapuh di depan semua orang. Selain pandai dalam prestasi, Senja juga pandai dalam mengelabuhi.

Senja masih diam dan atensinya masih tertuju pada Nadya. Ia benci orang penikung, apalagi jika sahabatnya sendiri. Rasanya sakit, antara harus memilih kekasih ataukah sahabat?

Memilih salah satu, itu rasanya berat. Karna ia menyayangi keduanya. Namun pada dasarnya mereka yang tak tau diri, egois, bagi mereka mungkin itu hal yang wajar bila terjadi.

Hingga bel masuk sekolah berbunyi dan masuklah seorang wanita yang akan mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Sepanjang pelajaran, Senja tak bisa fokus. Atensinya terus saja bertumpu pada Nadya.

Sedangkan Nadya, memperhatikan guru dengan tenang. Ya, itu jika terlihat dari belakang, namun ketika dilihat dari depan, ia terlihat tak nyaman. Nadya merasa jika ada yang memperhatikannya dari belakang. Ia tau siapa pelakunya, siapa lagi jika bukan Senja.

Senja seperti itu sampai jam pelajaran terakhir. Shilla yang sedari tadi ada disamping Senja dan memperhatikan dengan jelas tingkah laku Senja, semakin penasaran apa yang telah mengganggu Senja.

Shilla sadar bahwa ini bukan masalah yang enteng. Karna dari segi tatapan Senja ke Nadya, ada rasa tak suka atau bahkan benci. Tapi Shilla tak tau.

"Senja, jadi gak?" Tanya seseorang yang kini sudah berada diambang pintu.

Untung saja sudah jam pulang dan hanya beberapa murid yang berada didalam kelas.

Senja membereskan buku-buku dan bolpen lalu dimasukkan ke dalam tas. "Shil, gue duluan."

Shilla hanya menganggukkan kepala dan terus memperhatikan Senja dari bangkunya. Senja yang biasanya juga berpamitan dengan Nadya, tapi malah mengabaikan saja. Semakin aneh.

"Ayo dam," Ucap Senja saat sudah berada disamping Sadam.

Sadam dan Senja melangkah meninggalkan kelas Senja. Beriringan dan terlihat akur. Padahal kemarin saja sudah seperti tikus dan kucing.

Sedangkan Shilla yang sudah siap untuk pulang, berdiri dan menghampiri Nadya. "Ayo pulang Nad," Ajak Shilla.

Nadya menatap Shilla, ia pikir Shilla akan ikut membenci dirinya karna telah menusuk Senja dari belakang. Namun ternyata Shilla masih bersikap biasa saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Miss The TwilightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang