kamu?

13 2 0
                                    

"hallo jasmine"

"Hallo bell. Gimana keadaan kamu? Udah baikkan?"

"Udah kok, kemarin aku udah periksa kerumah sakit. Dan aku cuma kelelahan aja dan dehidrasi"

"Syukurlah kalau begitu, kau tahu dari tadi aku sangat mencemaskan mu,"

"Thanks karena kau sudah mengkhawatirkan aku. Dan yah! Sebaiknya kau tidur jasmine disana sudah snagat larut!"

"Baiklah...baiklah, tapi aku ingin tanya. Kau tahu kan bell kau sudah hampir satu bulan di indonesia. Jadi kapan kau akan kembali ke swedia?"

"Hufttt...entahlah jas, disini aku nyaman. Aku sebenarnya juga rindu dengan rumah ku, tapi kau tau lah"

"Ya aku mengerti perasaanmu. Berita atas menghilangnya dirimu masih menjadi trending topik siaran televisi di swedia terus menerus, kau tahu!"

"Hhha...ya sudah babe, aku harus berangkat sekolah dulu by"

Ara mematikan panggilannya sepihak. Ia turun dari mobil taksi yang kini sudah berhenti didepan gerbang sma merah putih. Rasanya ara sangat merindukan sekolah ini padahal ia baru tidak masuk dua hari.

Ara melangkah dengan santai menuju kelasnya dilantai tiga. Sesekali membalas sapaan beberapa murid yang menyapanya.

Saat sampai dikelas ara dibuat takjub, karena untuk pertama kalinya ia melihat anak-anak dikelasnya bernagkat pagi-pagi. Apa mereka kerasukan hantu sekolah?

"Tumben bat lo berangkat pagi lin?" Tanya ara.

"Gue sebenernya juga ogah ra, tapi zoya smaa zea tiba-tiba udah ada didepan rumah gua" curhat selin terus menguap menahan kantuk.

"Kenapa emang?"

"Lo ngga tahu? Oh ya gue baru inget lo kan kemarin ngga masuk sekolah" jawab zoya "jadi lo tau pak budi guru matematika sama bahasa inggris? dia resign dari pekerjaannya dan lebih top nyus nya lagi dia diganti sama pak guru yang ganteng abis," timpal zea.

"Jadi gue ketinggalan berita nih ceritanya," ujar ara.

"Eh...iya sampe lupa, gimana keadaan lo udah mendingan?" Tanya zea.

"Udah kok" jawab ara.

Ara yang memang merasa kepalanya kembali pening. Menjadikan lekukan tangannya untuk bantalan tidur. Masa bodo jika ada guru yang masuk.

"Woyy bule!! Bolos kuyy!" Ajak aksa.

"Males," dengus ara.

"Ayo dong ra, hari ini ada rapat guru jadi kita bebas..." Jelas selin.

"Kalo kaya gini mah, hayukkk!!" Kata ara semangat.

Ara mengambil tasnya dan beranjak pergi meninggalkan teman-temannya yang bengong.

"Ngapain sih kalian diem-diem bae!! Kurang ngopi? Kuyy lah!" Ajak kiya.

Mereka segera menuju gerbang sekolah dan disana sudah ada fahri dan gio.

"Lama anat sih bambank!" Gerutu fahri.

"Tuh salahin tuh bule," cibir aksa.

"Ko gue yang disalahin?! Dasar aksialan" protes ara.

"Udah-udah kalian kalo lagi debat itu kaya ujung dunia tau nggak. Ngga selesai-selesai! Ayo buruan keburu ketahuan!" Lerai zoya.

"Siapa dulu nih yang manjat?" Tanya gio.

"Gue duluan," jawab ara cepat.

Ara kemudian memanjat pagar dengan gerakan yang cukup lincah, karena itu memang sudah menjadi kesehariannya. Dan dalam waktu singkat ia sudah ada di atas gerbang. Namun dewi fortuna sedang tidak berbaik hati padanya, baru saja ia akan meloncat tapi suara bariton menghentikan aksi panjatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARABELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang