Focus : Dylan, Gina, Bella
"Dylan gamau nikah!"
"Tapi kenapa Kak?" Tanya Caca heran. Keluarga mereka sedang berkumpul di ruang tengah ditambah Naura dan Yuna yang menginap karena dipaksa oleh Nadin.
"Papah beneran ga maksa Bella kan?" Tanya Dylan. Dylan hanya heran bagaimana bisa seorang gadis lulusan Jerman yang pintar dan berwibawa itu menyetujui untuk menikahi pria asing yang baru saja ia temui hanya sekitar setengah jam.
"Kan udah Papah bilang, Papah sama Jovan memang udah rencanain ini dari sebulan yang lalu. Mungkin Jovan udah cerita banyak tentang kamu dan buat Bella mau nikah sama kamu. Papah ga maksa dia ko, kamu mah suudzon aja," ujar Andro dengan wajah sedih.
"Tapi kan Pah, ga logis banget kalau tiba-tiba suka sama cowok apalagi ini masalah nikah. Dia masa gatakut salah milih suami?" Ujar Dylan membuat seisi ruangan tersebut kebingungan.
"Kalau Kak Bella salah milih suami... Aku siap jadi suaminya Pah," ucap Dirga mendapat pukulan bantal dari setiap anggota keluarganya.
"Udah lah Dylan mau tidur," tutur Dylan berjalan menuju kamarnya dan mencoba menenangkan dirinya.
"Lu sih!" Ucap Dika memukul Dirga lagi.
-o0o-
Bohong kalau Dylan berhasil tidur dengan nyenyak. Semalaman ia tak bisa berhenti memikirkan Bella, gadis yang baru saja ia temui tapi sudah bisa mengisi seluruh sisi dan sudut otaknya. Dylan bukan tidak mau menikahinya, namun ini masalah masa depan Bella. Ia hanya tak ingin Bella memutuskan secara terburu-buru dan menyebabkan penyesalan nantinya.
Bella belum mengenalnya, Bella tak tahu nama lengkapnya, keluarganya, dan asal dirinya. Bukankah ini terlalu mendadak untuk dirinya menikahi Dylan?
"Dylan?" Ujar seorang wanita berjalan masuk ke dalam kamar Dylan dan duduk di hadapannya.
"Tante denger kamu mau dijodohkan ya? Asik keponakan tante mau nikah," ujar tante Fera dengan riang. Namun Dylan tak merespon baik ucapannya.
"Kamu kenapa?"
"Tan, aneh ga sih? Atau emang semua cewe begini ya? Masa ada yang mau nikah secepat kilat? Apa dia ga mikir kalau masa depannya bergantung kepada keputusannya? Dylan bukan gasuka Bella Tan, Dylan cuman gamau Bella menyesal nantinya," ujar Dylan mencoba meminta pendapat dari Fera.
"Tante setuju sih apa kata kamu. Walaupun tante belum pernah menikah tapi tante tau setiap orang yang emang bener mau nikah, sama yang engga!" Tuturnya, Fera adalah adik dari Andro dan dia tak pernah menikah seumur hidupnya sementara usianya sudah menginjak 40 tahun sekarang. Ketika mendengar ucapan Fera, Dylan tak mengerti apa maksudnya.
"Maksud Tante?"
"Pasti Bella mau uang kamu aja."
Dylan mendelikkan matanya. Ucapan Fera tidak dapat dipercayainya.
"Engga mungkin Tan, ayahnya kaya begitu."
"Ayahnya sama Andro lagi bekerja sama kan? Kayaknya Bella nikahin kamu biar ikatan kerja sama perusahaan ayah kalian terjaga. Tante yakin, dia pasti mau uang kamu," ucapnya dengan yakin. Separuh pemikiran Dylan setuju dengan ucapan Fera namun sisa yang lainnya tidak. Tidak mungkin Bella melakukan itu bukan? Apa benar Bella hanya memanfaatkan dirinya?
"Fera!!"
Mereka berdua menoleh ke arah ambang pintu kamar Dylan, disana sudah ada Gina sedang membawa nampan berisi sarapan untuk Dylan. Gina membawanya karena Dylan tak ikut bergabung menyantap sarapan tadi pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Life | Svt&Gf
FanfictionKisah kehidupan pernikahan layaknya sinetron drama india ©Fatmah Nay 2020 Start : 05/08/20 Finish : #3 Wonrin (30/10/20) #6 Verji (30/10/20) #10 eungyu (30/10/20) #5 Socheol (05/11/20) #2 Verji (25/11/20) #3 Socheol (25/11/20) #1 Svtgf (23/12/20) #6...