2.SMS

3 0 0
                                    

.
.
.
.

"Syifa!" Panggil Dion.

Syifa yang tengah jalan di koridor sekolah menuju perpustakaan pun menoleh.

"Why?" Tanya Syifa.

"Ntar pulang mampir dulu ke butiknya tante Hanum" ujar Dion.
Syifa hanya menganggukkan kepala sambil memegang gagang permen yg ada di mulutnya.

"Gak papakan?" Tanya Dion.
"Gak papa gue malah suka kalo ke butik. Lumayan cuci mata, hehehe" ujar Syifa diakhiri kekehan diujung kalimat. Yang dimaksud cuci mata bukannya melihat cogan tapi melihat berbagai gaun dan asesoris yang indah.

Dion tersenyum kemudian bertanya "Lo mau kemana?"

"Perpus napa"

"Sok rajin lo!" Ujar Dion.
Mendengar itu Syifa menatap sinis Dion dan menjulurkan lidah mengejek. Kemudian kembali melanjutkan langkahnya menuju perpustakaan.

Sedangkan Dion hanya menggelengkan kepala seraya terkekeh melihat tingkah sahabat sedari kecilnya itu.

****

"Eh Syif, lo tau gak?" Tanya Mega seraya membereskan perlengkapan belajarnya.

"Enggak!" Jawab Syifa seadanya.

"Ck, gila tadi gue ketemu sama anak baru kelas XI Mipa 4 itu. Ganteng, tinggi, putih, tipe gue banget! Kalah deh tuh si Dion sama Revan" ujar Mega antusias. "Tapi songong!" Lanjutnya dengan muka kesal.

"Kenapa?" Tanya Syifa.

"Tadikan ya, gue kan abis dari toilet. Gue jalan pelan pelan dan anggun eh, tiba-tiba dia tabrak gue. Refleks gue jatuh dong. Bukannya di tolongin dia malah ninggalin gitu aja. Kek nggak punya dosa aja!" Ujar Mega menggebu gebu sambil meremas tasnya yang masih di atas meja dengan kesal.

"Yaudah maafin. Lagi buru buru kali makanya nggak sempat minta maaf" ucap Syifa menenangkan.

"Iya kali ya" kata Mega kemudian kembali marah sambil menggeprak meja. "Tapi ya gak gitu juga kali. Gue kan cewek. Cewekkan butuh perhatian butuh kasih sayang. Masa liat cewek jatuh gitu gak di tolongin. Paling gak minta maaf kek. Ini malah nyelonong bae kek gak punya dosa banget!"

"Udahlah maklumin aja namanya juga anak baru. Canggung kali dia ketemu dedemit siang bolong" kata Dion yang sedari tadi memperhatikan interaksi keduanya. Mega yang mendengar itu langsung melotot kepada Dion. "Yuk Syif keburu malam" ajak Dion kepada Syifa sebelum Mega makin ngamuk. Entahlah akhir-akhir ini Mega sensitif.

"Lo bawa motorkan Ga?" Tanya Syifa kepada Mega.

"Iya. Tapi barengan ya sampai depan" jawab Mega. Syifa dan Dion hanya mengangguk. kemudian mereka bertiga menuju parkiran bersama.

Koridor sekolah sudah sepi suara sepatu mereka menggema di sepanjang koridor sampai parkiran karna tidak ada diantara mereka yang membuka suara. Mega yang sibuk bermain ponselnya, sedangkan Syifa sibuk dengan pikirannya sendiri begitupun Dion. Namun kemudian getaran ponsel yang ada di saku Syifa mengalihkan perhatiannya. Segera dia membuka notifikasi dari WA.

"Syif pulang bareng gue!"

"Sorry gue bareng Dion"

Syifa memasukkan kembali ponselnya setelah membalas pesan tadi. Mereka pun sampai di parkiran.
"Gue duluan yaa" ucap Mega seraya melambaikan tangan kearah Syifa dan Dion. Syifa pun membalas dengan melambaikan tangan juga.


"Awas ntar nabrak angin" ucap Dion kepada Mega. Mega hanya membalas dengan gumaman saja.

Melihat Mega yang sudah melewati pintu gerbang dengan selamat Dion pun menuju motornya. Bukannya apa apa dia memperhatikan Mega sampai pintu gerbang masalahnya gadis itu pernah menabrak salah satu sepeda motor yang masih terparkir di dekatnya.

  ----------------------------------------------------

Cuma 500 word. Gak tau lagi gak bisa mikir hehehe...

Semoga betah yaa😘

Love you readers😍
.
.
.
.

Follow IG : baity.r_25

💖💖💖

 
 

Asy-SyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang