5.MAKAN MALAM

2 0 0
                                    

Tok tok tok

"Syiifaaa!" Panggil kenan.

"Syif? Kakak masuk ya?"

"Gak boleh!"

"Syif ayo dong! Buka pintunya!"

"Gak mau!"

"Jangan gitu dong dek! Kakak minta maaf deh!"

"Kakak beliin permen ya? Es krim? Boneka?"

"Ih, kakak kira aku anak SD!"

"Kakak minta maaf deh"

Tak ada sahutan.

"Syif"
"Syifa! Kakak masuk nih"

Cklek

Syifa yang sedang merebahkan diri dikasur sambil bermain ponsel langsung menenggelamkan dirinya ke dalam selimut.

Kenan duduk di pinggir kasur Syifa. "Dek udah dong ngambeknya" Syifa tak menyahut. "Jangan gitu! Nanti kamu kehabisan napas!" Ujar kenan sambil menyibak selimut yang menutupi kepala Syifa. Syifa memasang raut wajah kesal.

Terdengar suara adzan Maghrib.
"Udah maghrib ayo turun jama'ah. Habis itu kita makan malam keluar" ujar Ken.

"Gak mau!" Jawab Syifa.

"Gak mau sholat? Astaghfirullah! Mau jadi apa kamu gak mau sholat Syifa!" Ujar Ken masih bersikap tenang.

Syifa memutar bola matanya "Iya ini Syifa mau sholat! Kakak keluar!" Usir Syifa. Kenan langsung keluar menuju kamarnya untuk mengambil wudhu kemudian turun menuju lantai satu dimana terdapat mushola kecil dalam rumah. Sholat berjama'ah bersama ayah bunda dan Syifa.

***

"SYIFA AYO!" Teriak bunda Ani dari bawah. Syifa lekas mengambil tas selempangnya kemudian turun dengan tergesa-gesa.

"Katanya gak ikut!" Ujar Kenan yang melihat adiknya turun dari tangga dengan pakaian rapi. Bukan. Pakaian rumah.

"Bodo amat! Wlee" kata Syifa sambil mengejek ke arah kakaknya.

"Ngambekkan!" Kata Kenan.

"Sudah! Ayo berangkat!" Lerai sang ayah Nugroho.

Syifa langsung mengapit lengan kiri sang bunda kemudian berjalan melewati Kenan dengan melambaikan tangan kearah sang kakak. Kenan terkekeh melihat tingkah adiknya, kemudian dia juga menyusul sambil mengabari seseorang kalau mereka sudah berangkat.  Nugroho sudah lebih dulu keluar setelah melerai kedua anaknya.

Ini bukan sekedar makan malam biasa, melainkan pertemuan antar dua keluarga.

"Bunda ada acara apa? Tumben makan di luar?" Tanya Syifa yang berada di kursi belakang bersama sang kakak. Sedangkan ayah dan bundanya berada di kursi depan. Ayah yang mengemudi.

"Gak ada acara apa-apa cuma makan malam sama rekan bisnis ayah" jawab Nugroho sambil fokus menyetir.

Syifa hanya mangut-mangut kemudian kembali bertanya.
"Kok sama keluarga?"

"Ck berisik banget sih dek!" Ujar Kenan menatap adiknya jengan.
Mendengar itu Syifa hanya mencibikkan bibirnya. Syifa selalu begitu, ada suatu hal yang tidak dapat dijawab sendiri pasti ditanyakan kepada orang terdekatnya, pun karena otaknya yang terkadang lola alias lambat loading. Tapi anehnya kalau sudah pelajaran matematika, kimia, fisika dia lebih sering nyautnya.

Tak lama kemudian mobil yang mereka kendarai sampai di depan sebuah restoran dengan nuansa moderen campur klasik.

Ayah keluar dari mobil duluan, disusul bunda dan kedua anaknya. Syifa yang hendak menuju bundanya langsung dicekal tangannya oleh Kenan.

Asy-SyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang