4. KENAN

2 0 0
                                    



"Assalamualaikum" salam seseorang.

"Waalaikumsalam, kok baru pulang Sy?" Syifa langsung mencium tangan orng tuanya dan menjawab pertanyaan sang bunda.

"Abis nemenin Dion

"Keluar bentar sama Dion bun hehehe" ucap Syifa sambil memamerkan deretan giginya yang rapi dengan gigi kelinci.

"Kok enggak ngabarn dulu bunda kan jadi khawatir" ucap sang bunda lagi.

"Hp Syi lowbat bun, maaf" lagi Syifa memamerkan giginya.

"Yaudah bersihin badan kamu gih, habis itu nanti habis maghrib ikut bunda sama ayah keluar" ujar sang ayah.

"Kemana yah?" Tanya Syifa. Apakah hari ini ulang tahunnya? Tentu bukan! Ulang tahunnya tanggal sudah lewat tahun ini. Ulang tahun bunda bulan kemarin, ulang tahun ayah masih tahun depan. Apakah!?

"KAK KEN!" Teriak Syifa sambil menaiki tangga menuju lantai dua. Kedua orang tuanya hanya terkekeh melihat tingkah anak gadis semata wayangnya itu.
Dan disinilah dia berdiri di depan pintu kamar berwarna coklat samping kamarnya. Sambil menggedor gedor pintu Syifa meneriaki nama kakak tersayangnya.

"KAK!"

DOR DOR DOR, bukan suara tembakan melainkan suara pintu yang di gedor oleh Syifa.

"KAK KENAN BUKA!" Syifa yang tak mendapatkan jawaban pun akhirnya membuka pintu kamar sang kakak. Dia masuk kedalam untuk mencari keberadan sang kakak. Namun tak ada tanda tanda keberadaan Kenan. Syifa menunduk lesu, kecewa ternyata dugaannya salah. Namun kemudian ia tersenyum saat berbalik dan mendapati sang kakak yang berada diambang pintu dengan wajah kesal.

"Berisik banget sih dek!" Ucap Kenan kesal.

"Aaa KAKAKKUUU!" Syifa langsung menghamburkan diri di pelukan Kenan. Kenan yang dipeluk pun langsung membalas pelukan sang adik, dengan sayang mengelus kepala sang adik yang terbalut jilbab.

"Bodo amat Syi berisik! Kakak kenapa gak kasih tau Syi kalo pulang hiks" Syifa menangis terharu di pelukan Kenan.

Kenan mengurai pelukan kemudian memandangi adiknya yang tetap cantik meski wajahnya berantakan akibat airmata dan ingus. "Kalo kakak kasih tau ntar gak jadi surprise dong" ujar kenan. "Lagian kalo kakak kabarin kamu kalo mau pulang yang ada kakak kerepotan beliin oleh oleh aneh aneh buat kamu"

Syifa yang tadi tersenyum langsung cemberut. " ha? Kakak enggak beliin bola salju yang ada menara Eiffelnya?" Tanya Syifa.
Kenan menggelengkan kepalanya "sebelum sampai sini bola saljunya udah cair. Menara Eiffelnya gak bisa kakak bawa" ujar kenan.

"Iiih bukan itu, Syifa kan udah pernah kirimin gambarnyaa" ujar Syifa. Kenan hanya menggidikkan bahunya.

"Aaa kakak jahat kakak pelit!" Syifa langsung keluar dari kamar Kenan dan menuju kamarnya dengan muka kesalnya, sedangkan Kenan hanya terkekeh melihat tingkah Syifa yang belum berubah.

Mandi akan lebih baik, menyegarkan badan dan otak, begitu pikir Syifa. Dia langsung menuju kamar mandi memulai ritual yang menenangkan. Hingga beberapa menit kemudian sebuah suara bass terdengar mengganggu ritualnya.

"Syifa cepet!" Teriak Kenan. Syifa tak menyahut dia tetap melanjutkan aktifitasnya.

"Syifa! Anak gadis gak boleh lama-lama di kamar mandi. Entar di temenin dedemit baru tau rasa!" Sambung Kenan.

Mendengar itu Syifa langsung meneriakkan nama kakaknya kemudian segera menyelesaikan kegiatannya. Sebenarnya dia sudah selesai mandi hanya saja dia sedang berendam di bathup. 
Syifa keluar dari kamar mandi dengan memakai celana kulot biru dongker dengan atasan kemeja putih. Dia melihat setiap sisi kamarnya dan ternyata sudah tak ada Kenan disana.

Setelah melaksanakan sholat ashar Syifa segera memakai jilbab instannya yang selalu di letakkan di belakang pintu kemudian keluar menuju ruang tengah. Jam masih menunjukkan pukul lima sore. Dia tiba di rumah tadi pukul setengah lima.

Saat hampir mencapai ruang tengah dia mendengar suara gelak tawa seseorang. Dan dia mengenal suara itu.

"Hahaha kasian, gak dibeliin oleh oleh yaa?" Ejek dion saat mendapati Syifa. "Gue aja dapet banyak nih" Dion mengangkat dua paper bag cukup besar memamerkannya kepada Syifa.

Melihat itu Syifa jadi geram lagi kepada kakaknya juga kepada sahabatnya.

"Bang tau gak tadi Syifa marah marah sama gue gara-gara gue sebut nama cewek lain depan dia" ujar Dion kepada Kenan sambil melirik Syifa yang masih berdiri di ambang pintu ruang tengah dengan mata tajam melotot ke arah Dion. Kenan mengikuti arah pandang Dion kemudian terkekeh.

"Masa sih? Emang lo sebutnya gimana? Pakek sayang kali lo sebutnya" Tambah Kenan.

"Enggak tuh, biasa aja!.Padahal gue cuma jelasin ke dia kalo gue gak naksir ke tuh cewek. Eh dianya langsung marah marah sampai jadi pusat perhatian orang bang! Malu gue!" Ujar Dion.

"Lah? Ngapain lo pakek ngejelasin?" Tanya Kenan.

"Takut Syifa salah paham bang, dia kan baperan!"
Mendengar itu Syifa langsung ngamuk melemparkan bantal sofa  kearah Dion. "Gak gitu ya Yon!" Kata Syifa.

"Terus gimana dek?" Ejek Kenan.

"Akhh kalian berdua nyebelin! Tambah bete gue, Syifa gak jadi ikut makan malam!" Ujar Syifa menggebu-gebu.

"Yaudah gue aja yang ikut" sahut Dion.

"SERAH LO! BODO AMAT!" Setelah mengatakan itu Syifa melemparkan lagi bantal kearah Dion. Kemudian berlalu menuju kamarnya dengan kesal.

Mendengar keributan dari dalam kedua orang tua Syifa yang sedang bersantai di belakang rumah langsung menuju ruang tengah dan bersisipan dengan Syifa yang terlihat kesal.

"Ada apa sih ini ribut-ribut? Syifa kenapa?" Tanya Bunda Syifa.

"Gak tau bun, Syifa dari tadi moodnya jelek" jawab Dion diakhiri kekehan.

"Syifa gak mau makan malam keluar bun" sambung Kenan.

"Lah? Kenapa? Tadi dia seneng banget" kata ayah

"Entar Ken bujuk deh!" Ujar Kenan diakhiri kekehan sambil melirik Dion yang juga terkekeh mengingat tingkah Syifa. Mereka ini memang best coople kalau urusan membuat Syifa ngamuk.
Bunda dan ayah hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat dua remaja beda umur ini.

Dion berdiri berniat pulang "Yaudah deh Dion pamit pulang dulu. Makasih bang oleh olehnya!" Ujar Dion sambil bertos ria denga Kenan. "Bunda, ayah Dion pamit ya, assalamualaikum SYIF GUE PULANG!" Pamit Dion diakhiri teriakan kearah kamar Syifa.

Syifa yang mendengar teriakan Dion hanya mendengus kesal. Hancur sudah moodnya. Sudah Dion ditambah lagi sang kakak gantengnya.Untung sayang!
Eh? sayang kakaknya maksudnya.

************
Jangan lupa vote ya pren^*

Follow ig baity.r_25

Tengkyuu❤

Asy-SyifaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang