O3_Falling love

22 1 0
                                    

-----

Satu minggu kemudian

"Ibu, aku mau ke merdeka dulu."

"Ngapain? Tumben." Ibu keheranan.

"Liat Sam tanding basket."

"Ajak mas lendra sana. Mumpung weekend, kasian dia kerja lembur. Biar segerin pikiranya itu."

Aku langsung berlari menuju kamar mas lendra. Dan saat aku membuka pintu, aku disuguhi pemandangan kamar yang sudah seperti kapal pecah . dan si pemilik kamar masih tertidur pulas.

"ish, kamar gue debuan dikit disuruh nyapu, la ini apaan." aku berdecak kesal.

"mas, mas lendra ayo bangun mas bangun mas." belum ada pergerakan dari mas lendra, padahal sudah aku goyangkan semua badannya sampai menepuk pipi yang tirus karena jarang makan, dia bilang "iya nanti makan, lagi sibuk ini."

"ganggu ah dek.enak tidur juga." Katanya lalu kembali tidur.

"Mas ayo temenin ke merdeka, nonton si Sam. Ayolah mas." Aku memaksa kakak laki-lakiku agar mau menemaniku. Dan hasilnya nihil.

"Ah yaudah, gue berangkat sendiri, biar entar gue digodain cowok cowok, gapapa demi alek. Assalamualaikum." Kataku keluar kamarnya dan sedikit membanting pintu karena kesal. Aku sengaja berkata begitu, karena mas lendra orang yang sangat menjagaku dari laki-laki—aku tidak tahu apa alasannya dia begitu but he is very sweet.

"Masnya ngga bangun sendiri aja aku bu." Pamit aku ke ibu.

"Kata siapa ngga bangun? Tunggu gue mandi bentar." Mas lendra tiba-tiba muncul menuruni tangga dan menghentikanku.

"Heleh dari tadi ngapa.Yaudah cepet,keburu mulai." Kataku kesal.

Setelah 10 menit menunggu mas lendra mandi, kita berpamitan dengan ibu. Mas lendra mengeluarkan motor maticnya dari garasi. Dan berangkat menuju stadion merdeka.

Di Stadion Merdeka

Aku dan Mas Lendra butuh 35 menit untuk sampai di stadion. Untungnya kita tidak terlambat menyaksikan pertandingan.

"Itu Sam, kesana dulu yuk." Ajakku menuju tempat Samudra dan teman-temannya.

"Weh mas Lendra, tambah ganteng aja mas." Sambut Samudra yang membuatku ingin muntah.

"Biasalah." Lalu mereka bersalaman ala laki laki.

"Wih ibu negara ikut nih, sono ditunggu si ayang beb." Goda Reno yang tiba-tiba muncul entah dari mana.

"Iss, diem lo gue tabok juga muka lo." Ancamku dan si Reno hanya meringis.

"Yaudah gue cari duduk ye sama mas lendra, semangat lo semua awas kalah gue ceramahin lo seharian." Kataku dan langsung pergi mencari tempat duduk.

"Iye udah sono kasian dia nunggu." Goda Reno sekali lagi.

Aku dan mas lendra mencari tempat duduk kosong dan kebetulan ada Aji dan Wenda with crushnya-farel.

"Altaa, sini." Teriak Aji.

"Dah nyampe aja lo pada." Aku bersalaman dengan mereka semua.

"Ye elo si diajak bareng kagak mau."

"Dia nih yang bikin gue jadi telat." Kataku sambil menunjuk mas lendra, dianya hanya meringis.

"Siapa tu ta? Pacar baru lo?" Tanya Wenda.

"Pacar kata lo?kenalin ini mas gue, Lendra. Mas ini temen gue aji, Wenda sama farel." Mereka berkenalan sambil senyum dan mengangguk angguk.

"Owh jadi ini mas lo, cakep juga." Kata Aji, yang dibilang cakep kepedean.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Agasta, Haechan. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang