Sento x Misora x Banjou - Confession (End)

570 33 25
                                    

Aku tahu sia-sia saja meski aku mengatakan ini padamu. Tapi, sulit untukku jika harus memendamnya lebih lama lagi. Terlebih, aku menyadari bahwa hatimu telah menjadi milik orang lain.

Aku tak memintamu untuk membalas perasaanku ini, karena aku tahu bahwa kita tidak ditakdirkan untuk bersama. Setidaknya, melalui perantara surat ini, rasa yang kusimpan untukmu dapat kuungkap.

Ingat tidak, ketika kau bertanya padaku, apakah aku memiliki rasa yang sama padamu? Dengan berat hati kukatakan 'tidak'. Kau kembali mengulanginya, dan tetap mendapat jawaban yang sama dariku.

Ketahuilah, apa yang aku katakan di hari itu adalah kebohongan. Aku terpaksa membohongi diriku dan dirimu. Itu kulakukan karena aku tidak ingin mengambil kebahagiaannya, dengan menjawab yang sejujurnya.

Ya. Misora sangat mencintaimu, Sento. Aku tidak ingin mengambil impiannya yang ingin membangun rumah tangga denganmu. Lagi pula, Misora memang pantas bersanding dengan fisikawan jenius sepertimu. (Jangan besar kepala, aku bukannya memujimu ya!)

Misora pernah curhat padaku tentang, 'betapa dia sangat mencintaimu'. (Dari situ aku tahu bahwa Kazumi tidak akan terbalas perasaannya. Ukh, kasihan sekali ya.)

Setiap bercerita tentangmu, mata Misora berbinar senang, seakan dirimu adalah pusat dunianya. Makanya aku memutuskan untuk mundur demi kebahagiaan Misora.

Aku tahu, saat pertanyaan itu kau tanyakan, dari caramu berbicara, juga sorot matamu yang berharap, aku menyadari bahwa kau pun memiliki perasaan yang sama terhadapku. (Hei, bukannya aku sok tahu atau percaya diri. Entah kenapa, hatiku mengatakan bahwa kau memang menyukaiku, lho! Secara, aku 'kan tampan! Pesonaku ini memang sulit untuk ditolak. Iya, 'kan? Dilarang iri!)

Namun aku malah mematahkan hatimu dengan kebohonganku.

Lalu, kenapa sekarang aku malah mau jujur, dan membuka kembali masa lalu? Itu karena aku lelah terus menyimpan rasa ini sendirian. Setidaknya, aku hanya ingin kau tahu bahwa aku memang pernah memiliki perasaan terhadapmu.

Sejujurnya Sento, aku memang menyukaimu. Rasa itu tumbuh subur seiring kedekatan di antara kita. Menghabiskan waktu santai di sela-sela mencari solusi mengalahkan musuh. melindungi dan menjaga kedamaian dunia. Rasa ini sama seperti ketika aku bersama Kasumi, kekasihku yang telah tiada. Berkatmu, aku bisa kembali bangkit dan bergairah menghadapi dunia pasca kematian Kasumi.

Intinya adalah, aku mencintaimu, Kiryuu Sento.

Maaf baru jujur sekarang, saat kau telah menjadi suami dari Misora. Bukannya ingin membuatmu bimbang, hanya saja aku yang tidak sanggup memendamnya. (Eh, jangan berpikir untuk mengejarku kembali, lalu mengabaikan Misora dan membuatnya kecewa ya! Aku tahu, aku tampan. Tapi, aku ingin kau konsisten dong dengan rumah tanggamu.)

Ah, ingat ya. Bahagiakan Misora dan cintai dia dengan sepenuh hatimu. (Awas saja jika kau membuatnya bersedih! Aku akan menghajarmu! Percayalah!)

Ukh, maaf karena isi surat ini bertele-tele.

Ini juga dibantu oleh Kazumi untuk menuliskan kalimat yang pantas untuk ditulis. (Kazumi sampai mengomel karena aku meminta bantuan untuk hal yang menurutnya sepele. Hahaha)

Oh iya, satu lagi! Ini ditulis olehku sendiri seperti apa yang aku rasakan ya. Jadi Kazumi cuma memastikan kalimat-kalimat yang kutulis sudah bagus dan ... tepat?
Jangan beranggapan kalau semua isi surat ini ada campur otak Kazumi. (Kok ribet gini ya? Sudahlah! Abaikan saja bagian ini, hahaha)

Salam hangat dariku, Banjou Ryuga (yang paling tampan!)

---***---

The Story Of Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang