•••6•••

10 3 0
                                    

Setelah Arka pamit pulang, Veli kembali masuk kedalam rumahnya.
Ia mulai menaiki tangga selangkah demi selangkah sampai tiba dilantai dua.
Hingga ia merakan tangan nya ditarik oleh sesuatu yang membawa nya kekamar Vela.

"Aaaa ngapain sih tarik-tarik tangan orang?"

"Ups sorry"

"Gpp"

"Oh ya gimana makan bareng nya?"

"Lu nanya?"

"Ho'oh, jadi?"

"Parahhh! Lo kok ngorbanin gue sih?"

"Ya maaf, Habisnya gue juga kagak mau di jodohin"

"Kok lo tau apa yang mau gue omongin?"

"Duhh Veliya Putri Wijaya! Justru karena gue tau, gue ngelakuin itu dodol!"

"Heh lu gak ada akhlak ya jadi kakak! Untung bukan sama om-om"

"Maksud lo?"

"Pake nanya lagi!"

"Gue di jodohin sama anak teman Papa! Puas lo?"

"Jadi itu beneran?"

"Paan?"

"Mapa mau jodohin gue"

"Kayak nya iya, tapi karena lo gak datang malah gue yang jadi korban!"

"Hehe maafkeun kakak mu tersayang ini yah😅!

" Maaf terosss! Gak bakalan balik keadaan biar lo bilang 1000 maaf"

"Terus kalo lu gak mau, kenapa lu gak nolak aja?"

"Gue terlalu syok waktu Papa Mama setuju hal itu. Sampe gue baru sadar setelah kita saling pasang cincin" Curhat gue."

"Sabar yah Vel, sekali lagi gue minta maaf"

"Iyee, udah terjadi juga kok. Lagian perjodohan gak terlalu buruk kok asal gak ada masalah"

"Iya. Eh ngomong-ngomong Ganteng gak cowok nya? Yang di jodohin sama lu"

"Ganteng! Guanteeeng bgt sampe mau  gue bejek-bejek!"

"Jadi jelek yah?"

"Kan gue bilang ganteng"

"Biasanya kalo orang melebihkan sesuatu hal itu tandanya kebalikan dari omongan lu."

"Tapi lo gak ingat ya? Gue ini selalu jujur dan tidak pernah bohong"

"Inget kok! Heem baik gak orang nya?"

"Baik kok! Udah lumayan gue kenal malah"

"Siapa namanya, dan berapa umurnya?"

"Dia teman sekelas gue ternyata, namanya Arka Dwi Putra Bachtiar dan dia seumuran sama gue."

"Hah? Arka? Arka yang itu?"

"Emang ada Arka yang lain?"

"Yaa gak ada sih!"

"Ya udah, gak ada lagi kan yang ditanyain?"

"Eh? Gak ada kok! gak ada hehe"

"Oke gue balik yaa!"

Tak ada jawaban dari Vela karena dia memikirkan tentang orang yang jadi tunangan adeknya.
Dan Veli pun keluar dari kamar Vela untuk membersihkan kan dirinya dan segera tidur.

"Hah? Jodohnya Veli itu gebetan gue! Aduuuh coba gue ikut aja tadi makan malam. Gak bakal gini kan jadinya. Ahhh!" Ungkap Vela dalam hati.

"Ya udahlah biarin dia jadi milik Veli. Gue gak bisa egois, karena gue sendiri yang tadinya gak mau di jodohin."
"Gue juga benci kalo baca novel ngedapetin tokoh yang plin plan terus akhirnya ngerugiin banyak pihak. Pokoknya gue harus ngelupain dia. Huhuhu padahal dia gebetan pertama gue😭"
Memang yang namanya penyesalan selalu datang terlambat.

Sementara itu Veli mulai mengisi air dalam bathup untuk berendam iar hangat. Dia butuh nenangin diri dari hal tak terduga hari ini.
"Huuuf gue cape banget. Padahal tadi sebelum makan malam gue gak banyak ngerjain sesuatu yang sulit."
"Gue gak nyangka di umur gini udah jadi tunangan orang aja."

Setelah selesai berendam selama sekitar setengah abad, Veli bangkit dari bathtub dan make baju mandi lalu ngibrit kekamar karena kedinginan.
"Hadeeh! padahal gue berendam air hangat tapi kok dingin banget ya pas bangkit dari air? Herman gue eh heran tolol."
"Udah ah langsung tidur aja, gue udah kedinginan banget! Brrrr"
Veli langsung masuk dalam selimut tebal kesayangannya dengan masih pake baju mandi.

#Dilain tempat

Breeeemmmm clep...
"Udah ah gue buka sendiri aja, kan gue ada kunci pintu cadangan. Mungkin yang lain udah pada tidur kali ya?"
Arka merogoh sakunya dan mencari kunci cadangan rumah yang satu gantungan sama kunci motor dan mobilnya.
Saat dia akan memilih kunci pintu, Tiba-tiba pintu didepan nya terbuka dan menampilkan Laras ibunya yang begitu khawatir pada anaknya yang tumben sekali pulang larut malam.

"Kamu kok baru nyampe rumah? Kan dari tadi udah balik duluan" Tanya Laras

"Ohh, tadi Arka ngajak Veli kepasar malam bun. Maklum malam minggu"

"Ohh iya gak papa kok, ciee pdkt sama tunangan nya😏"

"Apaan sih mah! Wajarkan aku ngajak dia untuk saling mengenal satu sama lain, lagipun kita kan mau berumah tangga masa gak saling kenal sih!"

"Heem iya deh yang udah mau berumah tangga! Tadi siapa yaa yang sok-sokan nolak." Sindir Laras

"Eh kan Bunda sama Ayah yang maksa tadi"

"Bunda gak maksa yaa, tapi bagus deh kalo kamu mau. Eh iya Veli udah kamu anterin sampai rumah dengan selamat belum?"

"Yaiyalah bun, masa gak sampe rumah sih! Orang rumahnya disitu" Jawab Arka sambil menunjuk rumah Veli

"Oke, tapi besok berangkat bareng kan?"

"Iya! Kaya kemarin kita naik sepeda barengan"

"Masa naik sepeda sih! Bawa mobil dong! Kasian dia, lagian buat apasih mobil mahal-mahal kalo gak dipake?"

"Ya gapapa dong, kan kita belum punya SIM, dan malah Veli sendiri yang suka sepedaan"

"Yaudah terserah kalian aja, tapi harus hati-hati ya! Apalagi kamu yang sebagai cowoknya dan udah mau jadi kepala keluarga."

"Iya bun, masuk dong masa anaknya dibiarin diluar gini?"

"Heeh Bunda sampe lupa! Ayo masuk dan tidur cepet jangan main HP udah malam!"

"Siap ibu negara"

Setelah pamit pada Bundanya, Arka langsung masuk kamarnya. Ia hanya mencuci kaki dan tangannya sebelum naik ke ranjang king sizenya untuk tidur. Dan sebelum tidur Arka tidak pernah melupakan kebiasaannya untuk berdoa setiap malam, memohon kepada Tuhan agar diberikan kemudahan untuk menjalani esok hari dan juga memohon mimpi indah tentunya😇.
"Selamat tidur!" Ucap Arka kepada dirinya dan lalu mematikan lampu karena ia tidak bisa tidur dalam keadaan terang yang menyilaukan mata.

Abis.
Maaf ya gaes, lama gak up
Gue lagi gak mood nulis dan juga direpotkan dengan masa MPLS yang dilakukan secara daring gitu.
Padahal ide cerita nya selalu ada kok😅
Jangan lupa voment nya ya!!!

 Kebetulan Yang SempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang