Act 4

653 82 5
                                        

ᴡᴀʀɴ!

[ʜᴏʀʀᴏʀ, ᴛʜʀɪʟʟᴇʀ, ʟɪʟ ʙɪᴛ ʀᴏᴍᴀɴᴄᴇ ᴄᴏᴢ ɪ ʜᴀᴛᴇ ʀᴏᴍᴀɴᴄᴇ, ᴅʀᴀᴍᴀ, ɢᴏʀᴇ (ᴍᴀʏʙᴇ), ᴇᴛᴄ]

[ᴄᴏɴᴛᴀɪɴ ᴍᴀɴʏ ᴏғ ᴅɪsʀᴇsᴘᴇᴄᴛғᴜʟ ʙᴇʜᴀᴠɪᴏʀ, ʙʟᴏᴏᴅ, ᴍᴜʀᴅᴇʀ sᴄᴇɴᴇs, ᴇᴛᴄ]

|ᴘʟᴇᴀsᴇ ᴜsᴇ ᴛʜᴇ ʙʟᴀᴄᴋ ʙᴀᴄᴋɢʀᴏᴜɴᴅ ᴛᴏ ʀᴇᴀᴅ ᴛʜɪs sᴛᴏʀʏ|

((ATTENTION! If the dialogs use italic, it means the characters speak in Japanese))

==============================




🄰🄲🅃

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🄰🄲🅃

1

____________________________________


Tok tok tok

Ting-nong

"Haish, sialan. Siapa sih?" Jeno membuka pintu rumahnya. Mendapati guru, ah atau sebut saja tangan kanannya. Yuto.

"Ini. Kau bilang informasi mengenai Jaemin? Tak banyak yang diketahui oleh masyarakat. Tapi setelah aku gali lebih dalam, dia punya tali dalam kehidupanmu." Jeno mengernyit. Tak bodoh untuk mengerti bahwa maksud orang didepan ini adalah,

Hidupnya dan Jaemin memiliki benang yang terhubung. Saling berkaitan. Tapi ia tak tahu pasti.

Jeno menutup kembali pintu rumahnya. Mengabaikan tangan kanannya yang mulai menggerutu.

"Yuta... Nakamoto?"

"Bajingan."

🌑

"Tak bisakah satu hari saja kau tak mengikutiku?" Jeno bertanya dengan jengah.

"Tidak."

"Sial, kau ini sebenarnya mau apa sih, mengikutiku?!"

"Kita cocok."

"Berhentilah mengucapkan omong kosong itu."

"Kenapa?"

Jeno menghentikan langkahnya tiba-tiba.

"Karena aku membencimu."

🌑

"Kalau bukan karena tugas, aku tak akan sudi ke rumah jelekmu ini."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

闇 [NoMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang