Chapter 05 : Latihan dan Malam yang Indah (End)

5 3 0
                                    

Pulang sekolah kali ini agak sedikit berbeda, hans yang biasanya selalu ingin pulang duluan tetapi kali ini berbeda, dia menunggu seseorang didepan kelasnya, yaa orang itu adalah daniel.

"Loh hans? Kamu belum pulang?" daniel terkejut melihat hans sendirian berdiri didepan kelasnya.

"Kamu masih melihatku disini kan?"

"Iya, lalu?"

"Ya berarti aku masih belum pulang."

"Ya aku tau, tapi maksud aku kenapa kamu belum pulang? Dan dimana temanmu yang lainnya?" tanya daniel.

"Mereka telah pulang lebih dulu dan aku disini menunggumu." Jawab hans.

"Hah? Menungguku?" daniel kebingungan dengan jawaban hans.

"Iya, aku ingin pulang bersamamu." Jawab hans dengan wajahnya yang manis.

Daniel tidak menjawab perkataan hans.

"Oh kamu tidak ingin pulang denganku? Yasudah aku pesan taxi online lagi saja." Hans sedikit menyudutkan daniel dan berjalan meninggalkan daniel.

"Ehh bukan begitu maksudku, yaa aku tidak keberatan sih. Tapi...." daniel bingung apa yang harus dia lakukan.

Hans hanya menatap kearah daniel dengan wajah seriusnya dan karena daniel tidak kunjung memberikan jawaban hans pun menarik nafasnya dan berbalik badan meninggalkan daniel.

"Heyy hans tunggu..." daniel mengejar hans dan menarik tangannya, sekarang hans bertatapan dengan daniel.

"Yasudah ayo, aku antar kamu pulang."

Hans tersenyum melihat daniel akhirnya mau menghantarnya pulang atau lebih tepatnya daniel seperti tidak punya pilihan lain.

Dalam perjalanan menuju parkiran sekolah mereka berdua lalui dengan saling berbincang.

"Memangnya rumahmu dimana hans?" daniel memulai percakapan.

"Nanti saja aku untukkan jalannya."

"Bukankah lebih baik kamu katakan saja? Siapa tau aku tau jalannya."

Hans tidak menjawab dan hanya menatap sinis kearah daniel.

"Iya iyaa terserah kamu sajalah." Daniel ketakutan dan akhirnya pasrah.

Hans pun tertawa melihat daniel.

"Apa kamu nanti malam sibuk?" kali ini hans yang memulai percakapan.

"Malam ini?" tanya daniel.

Hans hanya menjawabnya dengan menganggukkan kepalanya.

"Sepertinya tidak, memangnya kenapa?"

"Hmmm... aku ada latihan band nanti malam dengan hery dan hiro, maukah kamu menemaniku berlatih band nanti malam?" pinta hans.

Daniel tidak menjawab permintaan hans itu dan hans sudah menimpanya dengan ucapan lainnya.

"Kalau kamu tidak bisa tidak apa-apa." Timpa hans.

"Tidak bukan begitu, aku hanya tidak menyangka kalau kalian itu punya band sendiri. Aku dari dulu ingin sekali memiliki sebuah band dan bermain alat musik, tapi aku sangat payah dalam memainkan alat musik apapun." Jawab daniel.

"Kita juga baru saja membuat band ini, karena sekolah kita sabtu nanti akan mengadakan lomba band dan hiro ingin sekali berpartisipasi dalam lomba itu, jadi kita memutuskan untuk lomba band."

"Aku sangat ingin kamu datang malam ini menemaniku latihan band, karena sebenarnya aku agak sedikit malas karena kondisi tubuhku yang masih belum pulih total. Tapi mungkin jika ada kamu bersamaku, itu bisa menjadi semangat bagiku." Jawab hans sambil menatap kearah daniel dan tersenyum.

There Is No Reason At AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang