Kata orang, kalau kau merasa ada sesuatu yang salah dalam kehidupanmu. Maka, berkacalah pada dirimu sendiri. Kemungkinan kesalahan terbesarnya ada pada dirimu.
Setidaknya, hal itulah yang sampai saat ini masih Sara percayai. Gadis yang tengah termenung di balkon kamarnya itu kini menghela napas panjang. Menghayal bahwa suatu hari nanti akan ada seseorang yang berkata bahwa itu bukanlah salahnya. Terlalu naïf memang.
Salahmu sendiri nggak bisa tegas sama orang, mereka jadi keenakan, kan?
Kata-kata seperti itu bukan sekali dua kali Sara dengar. Dan yang mengatakannya pun sebenarnya sama dengan orang-orang yang melakukan itu. Terus saja memanfaatkan dirinya. Bukan artinya Sara tidak sadar, hanya saja ... ada sesuatu yang membuatnya terus melakukan itu.
Such a people pleasure, batinnya merutuk diri sendiri.
"Percuma ngelamun kalau akhirnya gak bisa ngubah semua ini," gumamnya tanpa sadar.
Akhirnya, Sara hanya bisa memejamkan matanya sambil merasakan embusan angin dingin yang bertiup lembut. Pertanda hujan akan turun sebentar lagi. Saat itu pula, ia tiba-tiba teringat dengan anime yang ia tonton musim semi tahun kemarin.
Kisah Petualang Terbodoh di Dunia.
Sebuah kisah yang diceritakan tokoh lain pada sang hero, yang mengingatkan mereka pada sang heroine utama. Kisah seorang petualang yang dimanfaatkan oleh orang-orang yang ditemuinya sampai akhir hayatnya tiba. Dan saat itu ... ia masih sempat mengatakan terima kasih.
Diam-diam Sara tersenyum kembali mengingatnya.
Apa kebaikan patut disebut kesalahan?
Pada dasarnya tidak begitu. Namun yang Sara tahu, kesalahan Sara bukan terletak pada hal yang dilakukannya. Melainkan, mengapa ia tidak bisa ikhlas seperti petualang itu? Lantas masih mempedulikan ucapan orang lain. Karena, meski kebaikan yang dilakukannya adalah kesalahan, apa yang dilakukannya murni berasal dari dalam hatinya.
Dan saat itu pula Sara sadar. "Sejak kapan seorang Sara peduli dengan ucapan orang lain yang bahkan enggak benar-benar peduli sama Sara sendiri?"
Ya, bahkan yang seperti itu lebih cocok disebut sebuah kesalahan.
Gak usah didengerin. Tak lama, ucapan seseorang dari masa lalu Sara melintas begitu saja. Ah, kenapa pula ia bisa melupakan kalau orang itu ada?
END
***
Bogor, 12 Juli 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated Rendezvous - NPC's 30 Daily Writing Challenge 2020 [END]
Casuale"Meski hanya sesaat dan harus terpisah. Aku percaya kalau pertemuan yang ditakdirkan itu akan terukir kembali. Dari tempat yang jauh, sampai hari itu tiba, kuharap Kau akan baik-baik saja!" ✨✨✨ Kumpulan tulisan-tulisan untuk memenuhi Challe...