2. Galang Gabrian Narendra

52 8 12
                                    

"Woy, Lang!"

Laki laki itu menoleh kearah seseorang yang memanggilnya. Sekarang dia sedang berjalan menuju salah satu warung yang biasa mereka sebut Warbek atau warung belakang. Warung ini bertempat di belakang SMA Pelita. Laki-laki itu sering datang ke tempat ini sehabis pulang sekolah bersama teman-temannya atau saat ingin membolos jam pelajaran. Tempat ini merupakan salah satu tempat favoritnya. Dengan penjaga warung yang kerap disapa Enyak oleh mereka. Warung ini hanya warung kopi dan jajanan ringan biasa. Namun, selalu ramai didatangi sebagian siswa SMA Pelita. 

"Tumben lo bawa mobil, biasanya ogah banget," tanya Oji pada Galang yang baru datang. Galang Gabrian Narendra, laki-laki berperawakan tinggi dan tampan yang digandrungi siswi SMA Pelita yang digadang-gadang merupakan salah satu Most Wanted SMA Pelita. Hari itu memang membawa mobilnya, Honda Civic berwarna putih terparkir rapih di samping warung belakang sekolah mereka itu. 

"Biasa, motor gue jadwal ke dokter," jawab Galang.

"Motor aja berobat ye," sahut Bayu. 

Galang langsung mengambil duduk di salah satu bangku yang disediakan disana. 

"Ji, nyalain spotify dong. Play lagu Blackpink yang Lets Kill This Love," kata Raden si fanboy sejak dini.

"Najis lu, jiwa-jiwa fanboy lu tuh kapan ilang sih," komentar Oji.

"Yeu, biarinlah yang penting gue bahagia, gaada tuh dalam kamus seorang Raden Bagaskara kosa kata galau. Anti bos," jawab Raden dengan bangga.

Keributan Oji dan Raden di warbek sudah menjadi hal biasa yang selalu didengar oleh Galang dan teman-temannya yang lain. Mereka bisa dibilang sebagai Tom and Jerry. Tiada hari dilewatkan tanpa keributan. Tak lama, Gafian baru saja keluar dari dalam warung. Dia melihat Galang yang duduk dengan wajah melamun seperti sedang kesal akan sesuatu. 

"Baru dateng, Lang?" tanya Gafian. Galang hanya berdeham. "Kenapa lagi?" tanya Gafian lagi.

Galang menoleh terdiam sebentar. "Gaada" elak Galang pada Gafian. Gafian hanya tersenyum miring. Melihat respon teman yang sudah ia kenal selama bertahun-tahun, ia sudah tahu betul Galang seperti apa.

"Lang, kita temenan udah bertahun-tahun. Gue tau waktu lo lagi ada problem, lagi sedih atau lagi seneng. Lo gaakan bis bohong sama gue. Lo bisa cerita ke gue, kalo lo butuh pendengar," ujar Gafian sambil menepuk bahu kiri Galang. Gafian pun berlalu meninggalkan Galang yang masih berdiam diri.  

Galang memang sedang ada masalah. Jika dia sedang tidak baik-baik saja. Pikirannya kacau. Mood-nya tak bagus. Pelariannya hanyalah warbek dan sekolah untuk sekedar tertawa bersama teman-temannya. Mereka salah satu alasan Galang bertahan selain ibunya. Dia sangat menyayangi ibunya, wanita yang sangat ia jaga dan berharap tidak ingin membuatnya menangis lagi. Juga teman-temannya ia berjanji pada dirinya sendiri, akan menjaga teman-temannya selayaknya saudara sendiri. Mereka sudah berteman sejak masuk SMA. Galang berharap pertemanannya bertahan lama sampai mereka tua nanti.

~~~~~~~

Saat pulang dari warbek, Galang mampir ke minimarket sekadar membeli minum untuk dirinya. Kemudian, ia memilih duduk di salah satu kursi di depan minimarket tersebut sambil meminum minuman yang ia beli tadi. Melepas perasaan suntuk dan pikiran yang kacau sambil melihat ke arah jalan. Menyaksikan mobil dan motor yang masih ramai berlalu lalang. Tak jauh dari pandangannya, dia melihat seorang gadis bersama dua anak kecil sedang bercengkrama. 

"Adek kenapa nangis?" tanya gadis itu pada salah satu anak kecil tersebut yang memang terlihat menangis. Galang tertarik kepada ketiganya. Dia menaruh perhatiannya pada ketiga orang tersebut. 

Diantara Dua PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang