8. Cerita Eca

11 2 0
                                    

Selesai sarapan, Hana membuka handphonenya. Ia melihat bahwa Galang sudah ada di depan rumahnya. Ia lalu mengambil tasnya dan berpamitan pada orang tua dan kakaknya.

"Bunda ayah, Odi berangkat ya," pamit Hana.

"Loh kok udah mau berangkat abangnya belum selesai loh," ujar bunda.

"Odi ga bareng abang bun," jawab Alden dengan senyum jahilnya. "Dijemput tuh sama cowo, udah nungguin di luar."

"Itu temen Odi," sangkal Hana.

"Temen apa temen," ejek Alden pada adiknya.

"Hush, abang ini, udah jangan ngeledekin Odi mulu," marah sang bunda.

"Odi kok punya pacar ga bilang sama ayah atau bunda sih," tanya sang ayah yang ikut menjahili anak bungsunya.

"Ayah ga gitu, itu bukan pacar Odi. Udah ah kasian dia nungguin, Odi berangkat ya," pamit Hana dengan jengkel.

"Yaudah bunda anterin ke depan, ayo," ajak bunda.

Hana dan bundanya pergi ke depan rumah dan terlihat seorang laki laki yang sedang duduk diatas motornya. Galang yang melihat Hana keluar bersama dengan seorang wanita seumuran mamahnya langsung berdiri.

"Sorry ya, nunggu lama," tanya Hana.

"Oh ngga kok, gapapa," jawab Galang. Kemudian dia salim kepada bunda Hana. Bunda Hana pun tersenyum melihat Galang.

"Temennya Odi ya, namanya siapa?" tanya bunda.

"Nama saya Galang, tante," jawab Galang.

"Panggil bunda aja gapapa," ujar bunda.

"Oh iya... Bunda," kata Galang dengan kaku. 

"Yaudah, Bunda tinggal ke dalem ya," ujar bunda. "Odi, Galang, bunda masuk dulu."

Mereka hanya mengangguk. Bunda Hana pun masuk kerumah. Meninggalkan Galang dan Hana di depan rumah. Galang tiba tiba maju ke arah Hana. Di tangannya sudah ada helm. Lalu ia pakaikan pada Hana. Hana yang terkejut dengan perlakuan Galang hanya bisa terdiam. Sudut bibirnya mengangkat. Begitu pula Galang.

"Ayo," ajak Galang sambil menarik tangan Hana dengan lembut untuk naik ke motornya.

Hana hanya mengikuti Galang. Mereka sudah naik ke motor Galang. Galang menarik tangan Hana. Untuk memeluk pinggangnya. Galang tidak ingin nanti nya Hana jatuh dan terluka. Hana terkejut ketika tangannya ditarik oleh Galang. Galang menaruh tangannya pinggang laki laki itu. Galang pun melajukan motornya menuju sekolah.

Disisi lain, ada seseorang yang tengah memperhatikan mereka. Devan bisa melihat dari tempatnya ketika Galang berbincang dengan Jihan dan bundanya. Devan pernah merasakan di posisi itu. Devan merasa hubungan antara Galang dan Jihan bukanlah sekedar teman biasa. Devan bisa merasakan hatinya yang sakit ketika melihat Jihan bersama laki laki lain yang bukan dirinya. Devan pergi dari tempatnya menuju sekolah dengan perasaan yang tidak bisa dijelaskan. Ia bingung harus melakukan apa setelah ini. Berhenti dan tidak menemui Jihan atau datang kepadanya dan menjelaskan semuanya dan memperbaiki hubungan mereka.

~~~~~~~

Motor Ninja ZX-6R 636 berwarna putih samapi di parkiran. Sepasang remaja turun dari motor tersebut. Hana ingin melepaskan kaitan helmnya tetapi Galang sudah terlebih dahulu membantunya melepaskan helm itu. Hana tidak bisa menyembunyikan senyumnya. Serta pipinya yang merah. Galang mampu membuat Hana menjadi salah tingkah dengan melakukan hal hal kecil seperti itu. Galang ikut tersenyum ketika ia melihat Hana juga tersenyum.

"Gue suka senyum lo, gue mau jadi alasan buat lo tersenyum boleh?" tanya Galang.

Hana tersenyum mendengarnya. "Kenapa harus izin?" tanya balik Hana.

Diantara Dua PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang