10. Yang Telah Berlalu

8 0 0
                                    

Kelas 11 Mipa 2 sedang ada pelajaran bahasa Indonesia. Bu Darti selaku guru yang mengajar tiba-tiba dipanggil oleh kepala sekolah karena ada beberapa hal yang harus diurus. Sehingga Bu Darti harus meninggalkan kelas lebih awal.

Hana duduk di bangkunya sambil memainkan handphone. Eca dan Kaluna sedang pergi ke toilet. Sedangkan Fifi sedang menyalin tugas Eca. Selesai menyalin tugas Eca, Fifi hendak mengembalikan buku Eca ke dalam tas Eca. Ketika ingin menutup kembali tas Eca, Fifi melihat sebuah gantungan beruang yang tergantung di tas Eca.

"Han, liat deh," ujar Eca.

Hana berdiri menghampiri Fifi. "Kenapa?"

Fifi menunjukan sebuah gantungan beruang pada Hana. Hana terpaku ketika melihatnya. Ia teringat gantungan miliknya.  Gantungan beruang yang sama persis dengan gantungan itu. Gantungan yang hanya dimiliki Hana dan 'dia'.

Tak lama Eca dan Kaluna sudah kembali ke kelas. Fifi segera bertanya pada Eca.

"Tumben lo pasang gantungan beruang kaya gini, sok imut lo," cela Fifi.

"Dih emang gue imut," jawab Eca.

"Beli dimana?" tanya Kaluna.

"Siapa bilang gue beli, itu dikasih sama orang spesial," jawab Eca sombong.

"Oh sahabat lo itu ya?" tanya Fifi.

Hana masih terpaku dengan gantungan beruang itu. Tidak mengeluarkan satu kata pun dari mulutnya.

"Han, lo kenapa sih diem aja daritadi?" tanya Kaluna.

Lamuna Hana buyar. "umm... Ngga kok gapapa," jawab Hana.

"Ceritain dong, Ca. Gimana dia ngasih gantungan lucu ini ke lo," kata Fifi.

"Jadi gini. Semalem gue ajak dia ke mall kan, nah mampir lah ke toko aksesoris gitu, gue nemu gantungan beruang gitu lucu banget. Terus gue niat beli gantungan itu dua, satu buat dia satu lagi buat gue. Tapi kata dia beli satu aja dia udah punya kaya gitu, terus kata gue yaudah deh gue iyain aja kan. Nah pas pulang gue mampir ke rumah dia sebentar, gue ikut naik ke kamarnya. Dari kecil juga gue sering keluar masuk kamarnya dia, sekedar main PS, main gitar atau baca buku-bukunya dia gitu. Gue ga sengaja liat gantungan itu, gue minta deh ke dia, kata dia gapapa. Yaudah deh gantungan itu buat gue jadinya," jelas Eca.

"Itu sih lo yang minta tulul," kata Fifi sambil memukul bahu Eca.

"Tapi kan yang penting dikasih," jawab Eca

Hana sejak tadi hanya diam dan mendengarkan cerita Eca. Ia yakin betul gantungan itu sama persis dengan miliknya. Namun, Eca mendapatkan itu dari sahabatnya. Apakah sahabat Eca adalah dia?

"Ca" panggil Hana.

"Hmm kenapa han?" sahut Eca.

"Gue boleh tanya," ujar Hana.

"Tanya aja kali, kenapa?" jawab Eca santai.

"Sahabat lo namanya siapa?" tanya Hana.

"Hm jadi lo kepo nih sama sahabat gue ya," jawab Eca sembari tersenyum jahil.

"Oh ngga kok cuma nanya doang, ga harus di jawab juga," jawab Hana.

Eca tertawa sebentar, "Bercanda kali Han," jawab Eca.

"Sahabat gue namanya Devan," jawab Eca.

Hana terdiam mendengar nama yang disebutkan oleh Eca. Nama tersebut seperti menggema dalam telinganya.

Devan

"Oh Devan, gue doain biar dia cepet peka ya," kata Hana.

"Aamiin Han, yaampun thankyou banget," ujar Eca sambil memeluk Hana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diantara Dua PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang